Liu Yan berdiri di udara, lalu melempar mayat seekor binatang raksasa ke tanah. Darah masih mengalir dari tubuh binatang itu, dan aroma amis darah langsung menyelimuti seluruh tempat tersebut. Ia menatap Mu Chen dengan tatapan merendahkan.
Mu Chen membalas tatapan Liu Yan dan mengernyitkan dahinya. Ia tak menyangka akan bertemu Liu Yan di kolam pertama. Benar-benar kebetulan!
"Ini bukanlah kebetulan," kata Liu Yan. Ia seolah telah membaca pikiran Mu Chen. Ia tersenyum dan berkata, "Saat kau bertarung denganku di Paviliun Naga-Phoenix, aku sudah meninggalkan sebuah segel spiritual spesial padamu. Itulah sebabnya aku bisa merasakan di mana keberadaanmu."
Mu Chen merasa terkejut, dan wajahnya seketika menjadi suram. Api berwarna ungu di tubuhnya mulai berkobar, dan gejolak yang aneh mulai berkecamuk pada rambutnya.
Pooh.
Saat api berwarna ungu menyapu, sehelai rambutnya langsung terbakar. Gejolak yang aneh itu pun menghilang.