"Biar aku tunjukkan sebuah contoh padamu. Aku akan berakting sebagai Xiao Qiu!" kata Mo Ting.
"Kalau begitu … apa kamu perlu seseorang untuk berakting bersamamu?"
Mo Ting menggelengkan kepalanya sebelum dia berdiri dan berjalan ke karung tinju. Pada saat itu, Long Tua mengambil naskahnya dan mulai membacanya, "Pukul aku. Anggaplah aku adalah ayahmu dan pukullah aku sekuat mungkin …."
Mo Ting dengan patuh berjalan ke karung tinju seolah-olah itu adalah manusia. Dia kemudian berusaha memberikan pukulan.
"Pukul aku dengan keras. Apa kamu belum makan hari ini?" Long Tua terus membaca dari naskah.
Mo Ting tersendat saat dia mengangkat kepalan tangannya; menangis saat meluapkan amarahnya. Tanpa menyadarinya, pukulannya semakin lama semakin keras ….
… sampai tangisan keras pelampiasan terdengar di seluruh ruangan. Pada saat itu, seluruh dunia hening.