Capítulo 122: Besok, Kita Lihat Bagaimana Dia Akan Dihancurkan Menjadi Adonan

"Aku akan memberinya satu kesempatan terakhir … jika dia tidak berbalik dan masih bersikeras untuk memperalatku, maka aku tidak punya pilihan lain …." Tangning melingkarkan lengannya di sekitar Mo Ting saat ia bergumam; Tangning sedikit lelah.

Mo Ting memperlambat laju mobilnya dan dengan lembut menepuk kepala Tangning agar ia bisa istirahat dengan nyaman di bahu Mo Ting.

"Jika dia salah, maka dia tetap akan salah. Ketika orang melakukan sesuatu yang salah, mereka harus menghadapi hukumannya."

Tangning menggosokkan kepalanya di bahu Mo Ting dan berhenti berbicara. Ia masih teringat dengan kata-kata Mo Ting sebelumnya tentang menjadi suaminya. Memikirkan ini, Tangning tanpa sadar tertawa.

"Apa itu?"

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya merasa hidup kita sekarang ini … sangat indah." Setelah berbicara, Tangning dengan lembut menempatkan sebuah ciuman di leher Mo Ting. Kemudian, Tangning mengaitkan tangan Mo Ting dengan tangannya.