Ketika dia melihat atmosfernya sudah berubah menjadi menakutkan, Lu Jingli berdeham dan berusaha membuat suasana lebih ringan. "Oke, oke, sekarang semua sudah terungkap, kita sudah memutuskannya kalau begitu. Kak, kamu tidak perlu memasang raut wajah dingin terus. Apakah kamu tahu kalau bahkan aku pun takut dengan caramu menatap, hingga aku hampir kencing di celana? Kamu begitu dekat dengan kakak ipar. Auramu akan mempengaruhinya!"
Ketika dia mendengar kalimat terakhir itu, ekspresi Lu Tingxiao melembut.
Setelah mereka meninggalkan bangsal, mereka berjalan ke halaman dan melihat kalau Jiang Muye sedang berjongkok di bawah sebuah pohon besar. Matanya sangat merah dan dia terlihat seperti baru saja menangis.
Ketika dia melihat mereka berjalan keluar, Jiang Muye berdiri dan berjalan mendekat. Dia berdiri di hadapan Lu Tingxiao dengan muram. "Bolehkah aku berbicara dengannya sendirian selama beberapa saat?"