Benar-benar gelap di hutan dan suara yang menyeramkan terdengar sesekali. Lin Fan yang biasanya tak kenal takut. Namun, sekarang dia masih merasakan sedikit takut akan hutan yang menyeramkan. Jika hantu tiba-tiba muncul, itu pasti akan mengerikan.
"Aku telah berjalan selama beberapa jam. Seharusnya sudah cukup jauh dari Sekte Dewa Iblis. Mari istirahat dan menuju ke utara besok." Lin Fan menemukan tempat dan meletakkan beberapa daun pohon di tanah. Dia berbaring, menutup matanya, dan bersiap untuk istirahat.
Apakah hutan ini berbahaya, Lin Fan tidak bisa benar-benar mengatakannya. Sewaktu dia berada di sekte, dia hanya pernah mendengar beberapa rumor. Rumornya mengatakan bahwa hutan ini sangat berbahaya … apa yang membuat hutan itu berbahaya, Lin Fan tidak benar-benar mengerti karena dia belum pernah mengalaminya sebelumnya.
Saasaa ….
Keadaan sekelilingnya tenang. Lin Fan berbaring di bawah pohon besar, napasnya ringan. Pada sebidang rumput gelap, sepasang mata berkilat. Sepasang mata ini dipenuhi dengan rasa haus darah yang ganas, tetapi Lin Fan yang tertidur tidak merasakan bahaya yang makin dekat.
Pemilik dari sepasang mata itu adalah seekor binatang buas. Tingginya setengah manusia, berekor kuda, empat kaki yang kasar dan kuat, cakar yang melengkung tajam, dan dua helai rambut merah yang berdiri tegak di punggungnya. Barisan gigi tajamnya tampak mampu mencabik-cabik apa pun. Dari depan, rupanya terlihat seperti anjing.
Anjing Iblis Pelahap Bulan adalah binatang buas yang umum berada di sekitar Sekte Dewa Iblis. Jika murid-murid pascasurgawi atau prasurgawi bertemu satu di antaranya, mereka pasti akan mati.
Anjing Iblis Pelahap Bulan berdiri dengan kuat di atas tanah, mata merahnya memelototi manusia yang berada di bawah pohon.
Sebelumnya binatang itu berinteraksi dengan Anjing Iblis Pelahap Bulan lainnya di bawah sinar bulan dan sekarang kelelahan saat tiba-tiba menangkap bau manusia. Jadi, tentu saja binatang itu tidak ragu untuk datang.
Meski binatang buas itu kejam dan haus darah, mereka masih agak cerdas. Anjing Iblis Pelahap Bulan telah mengamati bayang-bayang untuk waktu yang lama. Hidung sensitifnya mampu mendeteksi senjata lawan dan mengenali dari bau manusia apakah mereka kuat.
Anjing Iblis Pelahap Bulan telah mencium Lin Fan selama semenit dan menyimpulkan bahwa ini adalah makan malam gratis.
Anjing Iblis Pelahap Bulan bergerak maju selangkah demi selangkah. Ketika hanya beberapa langkah dari mangsanya, binatang itu menekuk kakinya dan menerkam dengan kejam.
'Kling ….'
Gigi tajam Anjing Iblis Pelahap Bulan menggigit tanpa ampun ke arah lawannya namun hal yang tak terduga terjadi.
Suara gertakan terdengar dan gigi Anjing Iblis Pelahap Bulan mulai bergemeletuk.
'Bagaimana ini mungkin? Setelah digigit oleh binatang itu, mangsa biasanya akan memperlihatkan dagingnya yang lembut dan lezat, tetapi bagaimana situasi saat ini?
Saat itu, Anjing Iblis Pelahap Bulan menjadi marah. Gigi tajam kebanggaannya bahkan tak bisa mencabik-cabik seorang manusia, sungguh memalukan.
Gigit.
Gigit.
Gigit … krauk ….
'Ting … selamat <<Tubuh Iblis Abadi>> pengalaman + 1.000.'
'Ting … selamat <<Tubuh Iblis Abadi>> pengalaman + 1.000.'
….
Arus dari catatan sistem berbunyi dan Lin Fan yang tertidur merasakan kepalanya hampir meledak dari kebisingan.
"Berisik sekali." Lin Fan duduk sambil menggerutu, tetapi dia terkejut melihat makhluk di hadapannya.
'Dari mana datangnya anjing ini?'
'Ting … menemukan binatang buas pascasurgawi tingkat satu, Anjing Iblis Pelahap Bulan.'
Lin Fan terkejut. Itu tidak seperti dia belum pernah mendengar binatang buas sebelumnya. Ketika dia menjadi murid sekte luar, buklet yang disediakan oleh sekte memiliki pengenalan akan binatang buas.
Mereka adalah makhluk ganas dan brutal yang menjelajahi bumi dan bahkan merupakan binatang buas terlemah di tahap pascasurgawi. Selain itu juga, binatang buas pascasurgawi memiliki keunggulan dibandingkan dengan manusia dari tingkat kultivasi yang sama.
Kini, Anjing Iblis Pelahap Bulan menjadi makin dan makin ganas, menggigit lengan Lin Fan tanpa henti seakan-akan bertarung dengannya sampai mati.
"Guk guk …."
Anjing Iblis Pelahap Bulan kemudian menyadari manusia ini telah terbangun dan memberi lolongan garang.
Lin Fan menatap Anjing Iblis Pelahap Bulan dan mengedip. Siapa yang mengira bahwa seekor binatang buas yang menggigitnya pun akan memberikan pengalaman untuk teknik <<Tubuh Iblis Abadi>>? Hanya saja air liurnya sedikit bau dan menjijikkan.
"Guk guk …."
Anjing Iblis Pelahap Bulan menjadi makin marah. Ekor hitamnya yang seperti kuda tiba-tiba meledak menjadi api hitam, seakan-akan ingin membakar manusia ini hidup-hidup.
"Batu bata ke kepala."
Lin Fan mengeluarkan <Bata Merah Sembilan-Lima> legendaris dari tasnya tanpa kata lain dan memukulkannya ke kepala Anjing Iblis Pelahap Bulan itu.
Anjing Iblis Pelahap Bulan yang sebelumnya ganas langsung pingsan.
Lalu, Lin Fan menepuk tubuhnya, 'Terlalu berbahaya, terlalu berbahaya … kebiasaan tidur ini masih belum berubah. Begitu aku tertidur, hampir mustahil untuk membangunkanku.'
Lin Fan menyeret kaki Anjing Iblis Pelahap Bulan sambil mencari tumbuhan menjalar. Jika tak ada apa pun, setidaknya dia memiliki sarapan untuk besok.
Selama pencariannya akan tumbuhan menjalar, kapan pun Anjing Iblis Pelahap Bulan itu bangun, Lin Fan akan memukulkan batu bata ke atas kepala binatang itu.
….
Ketika Anjing Iblis Pelahap Bulan itu terbangun lagi, ia akan mulai melolong dan bersiap untuk bergegas mencabik-cabik Lin Fan hingga terlupakan. Tetapi kemudian Anjing Iblis Pelahap Bulan tersadar bahwa ia tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya.
"Diam! Kau terikat pada sebatang pohon. Jadi, apa kau pikir kau masih bisa bergerak?" Lin Fan tak kuasa mengagumi keindahan alam. Tumbuhan menjalar yang ditemukannya kuat hingga ke titik di mana bahkan seorang pascasurgawi seperti dia tak dapat menghancurkannya, memang cukup kuat.
Langit berangsur-angsur menjadi terang. Lin Fan sepenuhnya bangun sekarang saat melihat sepintas ke arah Anjing Iblis Pelahap Bulan yang terikat pada pohon, mengamatinya secara hati-hati.
Bulu hitam menutupi seluruh tubuhnya, tetapi di daerah perutnya berwarna putih, dan itu adalah laki-laki.
"Sehari tidak bisa terbuang sia-sia. Karena kauambil kebebasan untuk menyerahkan dirimu sendiri, maka aku akan menggunakanmu sebagai sarana latihan." Lin Fan memutar lehernya, melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Anjing Iblis Pelahap Bulan menatap manusia yang ada di depannya, hatinya berdetak kencang. Apa yang akan dilakukan oleh manusia ini? Kenapa tatapannya bahkan lebih jahat daripada tatapannya sendiri?
"Guk guk …." Anjing Iblis Pelahap Bulan melolong, memperingatkan manusia ini untuk tidak bertindak terlalu arogan.
Lin Fan datang ke hadapan Anjing Iblis Pelahap Bulan itu, matanya terkunci langsung ke bagian tengah bawah Anjing Iblis Pelahap Bulan itu, dan kemudian dia mengambil napas dalam-dalam.
"Pelatihan dimulai …."
Di bawah tatapan ganas Anjing Iblis Pelahap Bulan itu, Lin Fan bergerak. Gerakannya benar-benar alami dan walaupun hanya satu gerakan, secara bertahap mencapai jalan penguasaan sejati.
"<<Monyet Mencuri Persik>>!"
"Guk!!!"
Tiba-tiba, teriakan yang menusuk terdengar ke seluruh hutan.
'Ting … selamat <<Monyet Mencuri Persik>> pengalaman + 500.'
Saat pemberitahuan sistem terdengar, Lin Fan tersenyum gembira. Seperti dugaannya <<Monyet Mencuri Persik>> adalah teknik dewa. Lawan pria mana pun di dunia akan menderita sangat hebat karenanya.
"<<Monyet Mencuri Persik>>."
'Ting … selamat <<Monyet Mencuri Persik>> pengalaman + 500.'
"Guk!!!"
Lalu, Lin Fan memulai jalannya untuk memanen pengalaman.
Tubuh Anjing Iblis Pelahap Bulan itu gemetaran, mata garangnya terlihat bingung dan menyesal. Rentetan salak yang melengking memberi tahu seberapa sakit yang dirasakan oleh Anjing Iblis Pelahap Bulan.
Hari mulai terang. Cahaya matahari menyinari dedaunan pohon hingga wajah Lin Fan.
Lin Fan melihat papan datanya. Pengalaman dari <<Monyet Mencuri Persik>>-nya kini berada pada 40.000, sekitar 10.000 poin untuk naik tingkat.
Lin Fan menepuk tangannya, 'Ayo akhiri di sini untuk hari ini,' lalu melihat ke arah Anjing Iblis Pelahap Bulan dan mendesah, 'Untuk pengalaman, aku bahkan tak dapat membiarkan anjing kampung ini pergi … itu cukup kejam ….'
"Guk …." Anjing Iblis Pelahap Bulan itu sekarang merasa sangat menyesal. Bagaimana ini bisa menjadi seperti ini? Ia kemudian melihat ke arah manusia di depannya dan meraung keras.
Lin Fan mengeluarkan pedang kelas menengah dari tasnya dan menatap dengan hati yang segan ke arah Anjing Iblis Pelahap Bulan.
"Kakak Anjing, aku akan membalas kebaikan hari ini di masa depan."
'Ting … mengalahkan binatang buas pascasurgawi tingkat satu, Anjing Iblis Pelahap Bulan.'
'Ting … pengalaman + 5.000.'
'Ting … menjatuhkan keahlian bela diri khusus <<Harimau Hitam Mencuri Hati>>.'
….