Capítulo 212: Chapter 212

Persahabatan itu bagaikan angin, ketika dia pergi kita merindukannya tapi ketika dia ada kita membencinya. Bahkan jika kita tak memiliki hati, persahabatan itu tak akan pernah ada.

***

Sejak awal Ibuku sudah bilang bahwa aku akan pulang sendirian, dan itu memang terjadi. Baru saja melangkah pergi meninggalkan gerbang sekolah, sebuah mobil merah melaju dengan kecang dan tepat mengenai kumbangan air. Pakaianku terkena siraman air itu jadi basah kuyup dan bau. Aku kesal sekali dan kembali ke sekolah untuk membersihkan pakaian kotor dengan air.

Ruangan toilet yang sepi, algi-lagi pakaianku harus jadi basah. " Siapa sih yang ada dalam mobil merah itu? Itu orang atau bukan sih? Kayak ngak punya hati dan perasan aja"gumanku kesal.