Dalam mempersiapkan diri menghadapi ulangan, aku menambah jam belajar. Aku tidak memikirkan bagaimana keadaan desa itu bahkan bukunya telah kusimpan rapi dalam lemari dan kubungkus dengan plastik agar tidak dimakan rayap.
Kulihat Won sehabis pulang dari sekolah, ia keluyuran kemana-mana bersama Subtel dan Jingmi. Nenek dan Kakek tidak menegur Won sedikit pun. Disini kebebasan itu adalah miliknya karna aku sendiri tidak peduli dengannya.
Kubuka buku pelajaran mengenai bahasa Indonesia, pengantar akuntansi dan buku catatan mengenai pelajaran. Kupelajari semua itu, namun dikala bosan datang aku segera menghibur diri dengan melihat pemandangan di luar. Pikiranku justru tertuju pada Desa Flower.