Jingga, Adisty dan juga Yuriza berjalan bersama menuju tepi pandai. Ombak lautan kini telah menyapa kaki mereka. Beruntungnya, ada tempat yang sedikit teduh hingga mereka berada disana dan tidak langsung bersentuhan dengan teriknya matahari.
"Untung sekali ada yang teduh," ucap Yuriza.
"Iya, kalau engga mungkin kita udah jadi gosong," timpal Adisty.
"Kakak benar."
"Oh iya Jingga, kau tidak apa-apa berjalan jauh?"
"Tidak masalah Adisty. Hanya sedikit perih saja."
"Kak, emang malam pertama itu sangat sakit yah?" timpal Yuriza yang kini tengah memeluk manja lengan Jingga.
Jingga yang ditanya hanya terdiam saja. Seolah malu untuk mengatakan semuanya kepada Yuriza yang tergolong masih kecil. Namun, Yuriza yang memeluk Jingga dengan manjanya membuat Jingga luluh dan hendak menjawab pertanyaan Yuriza.