Di dalam mobil, Resa berteriak kaget saat mendengar apa yang baru saja Zhu Zheng ucapkan padanya. Resa berpikir Zhu Zheng adalah manusia tidak waras yang pernah dia kenal di muka bumi ini.
"Bagaimana bisa kamu menghamburkan begitu banyak uang untuk membeli Restoran tadi!" Resa tidak mampu lagi berkata-kata. Pasalnya Zhu Zheng membeli Restoran C yang di datangi keduanya tadi, hanya untuk mengenang kenangan manis dirinya bersama Resa saat sepuluh tahun yang lalu. Dan bukan saja itu; bahkan kepala pelayan yang melayani keduanya tadi merupakan pelayan yang pernah melayani keduanya sepuluh tahun yang lalu.
"Jangan katakan padaku; jika kamu juga membeli pasar Lampion!" Tanya Resa menyelidiki.
"Kamu sangat tahu..."
Resa terduduk lemas di kursi dengan wajah bodoh... Kekasihnya ini sungguh-sungguh tidak waras.
Zhu Zheng, "Sangat sulit untuk mendapatkan pasar Lampion, karena tanah tempat berdirinya pasar Lampion adalah tanah milik pemerintah. Aku berhasil mendapatkannya setelah perjuangan selama dua tahun."
"Kenapa tidak di biarkan saja pasar Lampion berjalan semestinya. Kenapa kamu harus ngotot dan membuang waktu dan uangmu untuk membeli pasar Lampion?"
Zhu Zheng terdiam beberapa saat, "Karena pasar Lampion akan di gusur."
Resa mengerutkan kening, "Kenapa di gusur?"
Zhu Zheng membelai kepala Resa dan berkata, "Pasar Lampion berdiri di atas tanah pemerintah tanpa adanya surat izin pembangunan... Oh kita sudah sampai."
Zhu Zheng memelankan laju mobilnya saat memasuki kawasan yang memiliki tulisan di atas gerbang besar yaitu Pasar Lampion.
Suasana di pasar Lampion sangatlah ramai pengunjung, serta di penuhi dengan pejalan kaki yang berbondong-bondong memasuki pintu gerbang besar dan tinggi menuju ke pasa Lampion. Satu-satunya kendaraan yang masuk di dalam pasar Lampion adalah kendaraan milik Zhu Zheng.
Pasalnya, pasar Lampion tidak memperbolehkan pengunjung untuk memasuki kawasan pasar dengan menggunakan kendaraan bermotor atau mobil.
Itu adalah larangan langsung yang di berikan oleh Zhu Zheng.
Zhu Zheng memiliki alasan tersendiri atas larangan tersebut.
Tapi ada beberapa orang berpikir mengenai larangan tersebut. Ada yang berkata; mungkin agar ramah lingkungan. Ada juga yang berkata, pasar Lampion awalnya di bubarkan setelah berpindah tangan pada seorang pengusaha kaya, pengusaha tersebut tidak menyukai kebisingan suara kendaraan. Dan masih banyak lagi desas desus yang di buat masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar wilayah pasar Lampion.
Saat mobil Zhu Zheng masuk di wilayah pasar Lampion.
Orang-orang atau para pengunjung pasar Lampion semua memperhatikan mobil putih yang memasuki wilayah Lampion.
Ada beberapa orang yang mengerutkan kening bingung. Dan ada juga yang berkata bahwa kenapa orang yang memasuki wilayah Lampion menggunakanan mobil tidak segera di tahan di gerbang depan?
Pengunjung 1, "Apa kendaraan sudah di izinkan memasuki pasar Lampion?"
Pengunjung 2, "Tentu saja tidak bisa."
Pengunjung 1, "Terus mobil itu?"
Pengunjung 3, "Kemungkinan besar, dialah pengusaha kaya yang di bicarakan orang-orang."
Pengunjung 4, "Beberapa orang juga pernah berkatata. Kalau pemilik pasar Lampion biasanya akan datang setiap satu tahun sekali, lebih tepatnya saat di hari Vestifal Lampion."
Pengunjung 2, "Ia benar... Dan masyarakat di daerah sini juga mengatakan bahwa pengusaha kaya itu sangat tampan."
All, "Benarkah?"
Pengunjung 4, "Jangan terlalu bersemangat. Pria kaya itu sudah memiliki kekasih."
Pengunjung 1, "Khan baru kekasih, belum menikah. Yang sudah menikah saja, masih bisa di tikung."
Ktaakkk...
Kepala si pengunjung 1 di jitak oleh salah satu temannya.
Pengunjung 3, "Jangan terlalu berhayal tingkat tinggi. Kamu tahu, pengusaha kaya itu bersi keras untuk membeli pasar Lampion ini hanya untuk mengenang kencan pertamannya dengan kekasihnya."
Pengunjung 1, "Astaga, pria kaya itu terlalu gila."
Penunjung 4, "Katanya sepuluh tahun yang lalu, ada yang pernah melihat pengusaha kaya itu dengan kekasihnya."
Pengunjung 1 "Jangan membawa gosip."
Pengunjumg 4, "Siapa yang membawa gosip! Aku mendengarnya sendiri dari kakek penjual boneka. Kakek itu mengatakan, pria kaya itu pernah singgah membeli dua kotak boneka pada kekasihnya. Kakek itu juga bilang kalau keduanya terlihat sangat romantis."
Setelah bergosip panjang, ke empat gadis tersebut berlari menyerbuh toko boneka terbesar dan terlaris di pasar Lampion.
Banyak orang datang berkunjung sekaligus membeli beberapa boneka milik sang kakek; selain harganya yang terjangkau, sekaligus kedatangan mereka untuk mendengar cerita mengenai pengusaha kaya pemilik pasar Lampion dengan kekasihnya.
Ke empat gadis tersebut berdiri di belakang antrian panjang seperti ular di depan toko yang memiliki nama R & Z. Tiga tulisan tersebut di ukir dengan sangat cantik oleh sang kakek di atas papan kayu cendana dan terlihat sangat elegan.
"Astaga... Apa kita harus mengantri sepanjang ini?" Resa menatap Zhu Zheng dengan wajah tidak percaya, "Bagaimana bisa orangtua pelit itu, bisa memiliki banyak pembeli?"
Pengunjung 4, "Tentu saja kakek itu memiliki banyak pembeli; boneka yang di jualnya sangat berkualitas dan harganya sangat terjangkau."
Resa menatap seorang gadis yang berdiri di sampingnya, "Walaupun harganya terjangkau, apa mereka harus membeli boneka sebanyak itu?" Tunjuk Resa pada seorang gadis yang baru saja keluar dari toko R & Z, dengan kedua tangan yang di penuhi boneka.
Pengunjung 2, "Kakek penjual mengataka, siapa yang membeli boneka terbanyak akan memiliki keberuntungan jodoh yang baik, serta selalu hidup romantis..."
Resa, "..."
Zhu Zheng, "..."
Dan pada akhirnya, Resa dan Zhu Zheng tidak lagi mengantri di depan toko kakek tua pelit.
Seorang pria bertubuh tinggi tegap, dengan balutan jas biru tua selutut, dan terlihat sangat tampan, yang saat ini sedang menganrti panjang di depan toko boneka R & Z, kini tengah menjadi bahan perhatian orang banyak. Pria tersebut terlihat sangat tenang di permukaan, namun di dalam hati terkecilnya, pria tersebut berteriak sangat keras.
"PASANGAAAANNN SIAALLLAAANNN...!!!!"
Yah–pria itu adalah An. Tangan kanan sekaligus sekretaris dan sahabat Zhu Zheng.
Di tempat lain...
Resa, "Aduh..."
"Ada apa?"
"Telingaku tiba-tiba saja terasa gatal."
Zhu Zheng membelai kepala Resa. Keduanya saat ini tengah berjalan-jalan di sore hari, mengelilingi taman Lampion.
"Tian, apa tidak madalah menyuruh An membelikan boneka beruang Pink untukku?"
"Ada apa... Apa kamu merasa tidak enak?"
"Umm" Angguk Resa, "Aku merasa dia sangat membenci RanRan berhubungan denganmu."
"Tenang saja. Itu dulu, sekarang tidak."
"Hmm?"
"Aku sudah memberitahu identitasmu padanya."
"Haa!!" Resa terkejut, "An sudah mengetahui bahwa ini aku?"
"Un." Jawab Zhu Zheng singkat.
.
.
.
Selesai pengetikan pada hari–
Senin, 11 agustus 2020