Yanto terpaku di tempat. Baru pertama kali itu Alyssa berbicara dan menganggapnya ada. Biasanya anak kecil itu menjaga jarak atau terlihat sedikit takut padanya. Namun ternyata kini, Alyssa malah meminta Yanto untuk tetap hidup, suatu hal yang sangat tak disangka-sangka.
Jiwo menghampiri Yanto.
"Makanlah dulu, masih ada sisa bubur di dalam panci," ucapnya memberi tahu.
Yanto mengangguk. Jiwo lantas pergi menuju bilik, meninggalkan Wisnu yang tak beranjak dari tempatnya berdiri.
"Kenapa kau tidak ikut ibumu?" tanya Yanto pada remaja itu.
"Aku ingin ikut Bapak," jawab Wisnu.
Yanto berdiri perlahan. "Kalau ikut aku, hidupmu tidak akan mudah," sahutnya memperingatkan.
"Tidak masalah, aku siap untuk itu," tukas Wisnu dengan mengekor gurunya.
"Kau yakin?" tanya Yanto dengan menatap Wisnu.
"Yakin," jawab anak didiknya itu dengan tekad yang kuat.
"Baiklah, jangan menyesal nantinya," sahut Yanto seraya melewati remaja itu.
"Tidak akan," sahut Wisnu