"HUARGHHHH!!!!"
Zombi itu meraung, menyebabkan zombi lainnya mendekat ke arahnya dan melihat ke dalam lubang. Anggota tim pertama yang kelopak matanya terlihat dari lubang itu, panik.
"Jangan panik," sergah Yanto yang berada tak jauh dari anggotanya itu. "Dalam hitungan ke tiga, kita dorong dinding kayu ini," titahnya.
Anggota yang berada di sampingnya, mengangguk mengerti mewakili yang lain.
"1, 2, 3," seru Yanto.
Dengan sekuat tenaga, mereka mendorong dinding kayu itu.
"Hiahhhhhhhhhhhh!!!!"
Perlahan, dinding kayu itu naik. Yanto lansgung merubah posisi, yang tadinya berbaring, kini langsung berlutut dalam celah. Ia ikut mendorong mendorong lagi, dan satu persatu anak buahnya merubah posisi sepertinya.
Dinding itu sangat amat berat, karena lapisannya tebal dan ada begitu banyak zombi di atasnya. Tim pertama nampak pesimis mampu merubuhkan para zombi. Dengan cepat, Yanto mengkomando.