章 156: Meminta Restu

Ternyata oh ternyata, yang menahan tawa adalah Yanto. Indro sampai terkejut dibuatnya. Bukan hanya Indro, semua yang ada di dalam kapal juga ikut terkejut melihat reaksi Yanto yang aneh. Seumur-umur, baru pertama kali itu, Yanto mengeluarkan suara tawanya. Pria setengah baya itu, biasanya hanya akan menatap acuh atau terlihat serius.

Kali ini, Yanto terlihat begitu berbeda. Entah apa maksud dari tawanya itu.

"Hahahaha hahaha haahaahh." Boni menyambung tawa Yanto, agar pria itu tak merasa malu tertawa sendiri.

Jefri juga ikut tertawa palsu bersama Boni.

"Apa yang lucu Bon?" sergah Jefri yang tiba-tiba menghentikan tawanya.

Boni juga ikut berhenti, ia lantas menjawab cepat, "Kau."

Keduanya saling tatap lalu tertawa lagi.

"Hahaha haha hahaha." Keduanya saling menertawakan satu sama lain.

Ahmad yang melihat kelakuan dua sahabat itu, hanya mengerutkan kening bingung. 'Apa yang lucu?' batinnya tak mengerti.