Perkataan yang Ella ucapakan masih terngiang di dalam kepala Xavier, ia sendiri menganggap itu adalah hal penting. Yang di ucapakan Ella itu hanyalah omong kosong. "Berhenti berbuat baik? Kamu kira kau berbuat baik itu karena aku menyukaimu. Jangan harap aku bisa menyukai orang macam kamu lagi! Di dalam hatiku itu Cuma ada Lisa seorang saja dan tidak ada boleh yang lain. Tapi ... mengapa aku memperhatikannya? Seolah-olah menganggap ia itu masih penting semenjak kejadian itu. Ada apa dengan diriku, apa akunya yang salah."
Hari semakin malam, semua orang sudah tertidur pulas kecuali Ella. Ia masih sibuk merajut syal merahnya. Masih ada 1 minggu lagi ulang tahun Xavier tiba. "Maafkan aku Xavier, karena aku mengatakan hal yang membuat tidak enak hati padamu. Aku saja masih bingung dengan perasaanku sekarang. Serasa kembali menjadi sosok anak-anak yang masih labil. Aku memang mencintaimu, aku juga marah sama kamu, tapi aku tidak butuh sikap perhatian kamu, dan aku butuh kamu."