Huda segera menyampaikan apa yang barusan disampaikan oleh Pak Ihza. Semua rekan instruktur serta karyawan yang sekiranya bisa diajak menyiapkan semuanya pun bahu membahu berkejaran dengan waktu.
"Memang suka mendadak gini apa Pak?" tanya Huda ke beberapa karyawan yang jauh lebih lama darinya.
Pak Sain tersenyum.
"Ya ... begini Mas. Kami yang di sini sudah tidak kaget dengan hal semacam ini."
Huda pun mengangguk karena baru tahu tentang hal tersebut.
"Semoga waktunya cukup ya Pak," ucap Huda.
"Ya dicukup-cukupkan saja, lakukan semampu dan semaksimal mungkin saja," sahut Pak Zain.
Huda pun kembali tersenyum.
"Bapak Ibu, istirahat dulu gantian atau mau mundur nanti bareng-bareng?" tanya Pak Zain.
Rekan kerja lainnya banyak yang lebih memilih istirahat dulu gantian.
"Ya sudah ... kalau begitu istirahatnya dibagi 2. Siapa yang duluan silahkan keluar. Tapi paling tidak masih ada 5 orang yang bersedia belakangan lho ya," kata Pak Zain.