"....Tapi Xiao Qing, apa kamu tahu? Lu Yuchen kemarin malam tiba-tiba melamarku… Dia mengatakan, dia selalu berhutang sebuah lamaran kepadaku. Aku benar-benar tidak menyangka kalau selama ini dia memikirkan hal itu. Bahkan aku sendiri sebenarnya sudah lama melupakan hal itu, tapi Lu Yuchen, dia yang selalu bersikap arogan itu malah mengingatnya…"
Orang yang kemarin malam berlutut di depanku adalah seorang raja bisnis yang paling tinggi, paling hebat dan tidak terkalahkan di seluruh negara ini. Tapi, dengan status itu dia tidak memedulikan apa pun dan tetap berlutut di depanku untuk melamarku. Namun, Tang Xinluo tidak bisa mengatakan semua itu secara langsung dan hanya bisa mengatakannya dalam hati. Dia tersenyum bahagia hingga matanya sedikit berair. Cahaya lampu di atas kepalanya membuat matanya terasa silau. Dia melihat ke arah Su Qing dengan matanya yang berbentuk seperti bulan sabit.