Walaupun Lu Che sangat pemalu karena melakukan hal seperti ini di kantor, tapi dia sudah terbiasa mendengar perkataan Lu Qilin. Seumur hidup ini, dia tidak pernah memberontak terhadap tuan besarnya.
Lu Che dicium oleh Lu Qilin hingga membuat kepalanya pusing. Dia hanya terbiasa patuh dan membiarkan Lu Qilin mencicipi mulut kecilnya.
Dua potong bibir itu dicium oleh Lu Qilin dengan lembut.
Lu Che tahu bahwa suaminya selalu seperti ini. Setiap kali mereka bertemu lagi, mereka akan sangat galak.
Ini seperti menebus waktu yang hilang dari mereka berdua.
Ciuman Lu Qilin terus berlanjut dari bibir mungilnya yang merah sampai ke lehernya. Kemudian dia merobek dasi Lu Che, membuka kancing kemeja, dan melepas jas dan kemeja putihnya.
Turun ke bawah ……
"Suamiku …… Kita kembali lagi …… Mata hitam Lu Che sudah mulai kabur.