Rise
We all have shit days every now and then. All of us. No matter how perfect we aspire to be, and no matter how many things we promised ourselves we would do, sometimes all the things we wanted to achieve just can't happen in one day and that is perfectly okay. That's called being realistic. So your day was a shit. l, will pick yourself right back up - chances are you achieved more than you think you did and you're just being hard on yourself. Today was a bit of fail. Oh well. Tomorrow is a new day. Get that chin up. Your mindset is your most under valued-asset. ~ Nostra Santino
Saat ini Marvin sedang mengendarai Lamborghini Advendator hitamnya untuk menuju ke perusahaan Fallsdeath. Marvin sudah cukup dewasa bila hal buruk terjadi padanya. Karena Ia bisa melindungi dirinya. Lagipula, dia adalah gangster. Saat ini pun Ia membawa beberapa senjata di balik jasnya untuk berjaga jaga. Jika kalian berfikir aku kira Marvin mengatasi urusan dunia gelap sedangkan Kevin mengatasi urusan legal seperti perusahaan Fallsdeath dan lain lain. Jawabannya karena beberapa menit yang lalu Marvin mendapatkan permintaan tolong dari Kevin untuk pergi menggantikannya untuk rapat di perusahaan. Karena Kevin saat ini sedang sibuk berbisnis dan membuat koneksi koneksi dengan orang orang baru. Tentu saja Marvin menerima permintaan Kevin karena hari ini, Ia tak punya pekerjaan lain.
Sambil melaju sekilas Ia memandang foto yang Ia keluarkan dari balik jasnya. Foto itu adalah foto ayahnya yang sedang menggendong dan memandang Marvin saat Ia baru lahir. Di dalam foto itu terlihat bahwa ayahnya memandangnya dengan penuh kesedihan juga.

Marvin pun kemudian langsung memasukkan foto itu lagi ke dalam jasnya.
"Aku harap kita akan segera bertemu, ayah." Gumam Marvin
Sebenarnya Marvin tak benar benar membenci James. Ia hanya ingin ayahnya punya waktu dengannya. Namun terkadang jika ayahnya berbuat baik padanya. Terkadang Ia menjadi gengsi. Ia melampiaskan kemarahannya dan menyalahkan ayahnya karena Ia khawatir padanya. Ia juga tak tahu bagaimana cara memulai percakapan dengan ayahnya karena Ia tak terlalu dekat. Kecanggungan selalu ada jika Ia berada di dekat ayahnya. Karena itu, terkadang Marvin memilih pergi meninggalkan ayahnya daripada berada di ruangan dengan penuh kecanggungan.
Sesampai di perusahaan. Ia langsung disambut dengan beberapa pekerja pekerja perusahaan. Namun Marvin sama sekali tak menghiraukannya. Dan tetap menekan lift menuju ke lantai atas untuk menghadiri rapat. Ia benar benar ingin urusannya segera selesai dan setelah itu pulang untuk menjernihkan pikirannya. Ketika sudah sampai di ke lantai atas. Sebelum pergi ke ruangan rapat itu. Sekilas Ia melihat tangan kanan ayahnya sedang mendorong sebuah troli pakaian yang biasanya digunakan seperti di dalam hotel hotel. Tangan kanan ayahnya masuk ke dalam lift pribadi milik James. Well, pertamanya dia tak merasa aneh karena hanya tangan kanan ayahnya saja yang diperbolehkan masuk ke lift pribadi milik ayahnya. Namun setelah dipikir pikir, kenapa tangan kanannya itu membawa troli pakaian?
Marvin pun segera menjernihkan pikirannya dan tak menghiraukan semua itu.
Ketika Ia memasuki ruangan rapat di perusahaan. Jantung Marvin berdetak sangat kencang. Ketika bertemu dengan orang kulit putih berjas biru dengan rambut coklat terang sedang duduk santai di kursi yang biasanya digunakan milik ayahnya. Orang yang tak lain membunuh semua orang di ruangan itu sampai meninggal dengan cara yang sadis. Potongan potongan tubuh dimana mana. Organ ptgan tubuh mereka semua keluar dan berserakan. Darah menggenang diseluruh ruangan. Namun Ia teringat akan pesan Ray yang berkata pada dirinya untuk selalu tenang dalam segala situasi. Paling tidak Ia harus sembunyikan ekspresi wajahnya ketika Ia ketakutan. Entah kenapa dia seakan pernah mengalami kejadian ini. Mungkin Ia pernah mengalami hal seperti ini di dalam mimpinya. Seperti yang Ia tahu orang itu akan membunuh semua orang yang berada di perusahaan. Namun ada beberapa kejadian kejadian yang tak Ia ketahui. Jadi Ia tak tahu persis apa yang akan terjadi dengan dirinya nanti. Dalam ekspresi wajahnya, Ia memang terlihat biasa saja dan ekspresinya selalu datar persis seperti ayahnya jika kemana mana. Namun Ia saat ini ketakutan. Ketika bertemu dengan orang itu. Rasanya Ia pernah bertemu dengan orang itu di dalam mimpinya namun, Ia tak tahu namanya. Di mimpi yang pernah Ia alami orang itu adalah orang yang jahat. Yang Ia tahu, Ia harus menghindar dari orang itu dan isi pikirannya hanyalah kabur dari orang itu.
Tentu saja Marvin adalah gangster. Namun entah kenapa keinginannya untuk menghajar orang itu ciut. Karena dimimpinya memberitahukan bahwa orang itu bukan manusia, jadi lebih baik menghindar saja. Sosok itu adalah sosok yang tidak akan mati jika hanya diserang oleh peluru.
"Ahh, Marvin Falsdeath. Orang yang kucari cari selama ini ternyata ada di depan mataku. Bagaimana bisa ayahmu menghilang? Apa kau tahu keberadaanya sekarang?"
"Tidak, aku tidak tahu."
"Bagaimana bisa kau tidak tahu? Apakah kalian tidak dekat?"
"Aku dan dia dekat. Namun aku memilih untuk tak ikut campur dengan urusan orang dewasa." Bohong Marvin
"Jika kalian dekat. Kau seharusnya tahu dimana ayahmu. Dan juga Ia tak akan selalu memanggil Kevin untuk urusan urusannya, bukan?"
"Apa?"
"Kau tidak tahu? Ayahmu selalu memanggil Kevin ke sini untuk menyelesaikan pekerjaan pekerjaannya. Dan terkadang Ia memberi misi pribadi pada Kevin. Apakah kau tidak tahu?"
"..."
"Seperti hubungan ayah dan anak tidak sedekat yang kau pikir." Katanya sambil menyeringai dan mendekati dirinya.
"Apa maumu?"
"Jangan berbohong Marvin. Jauh di dalam dirimu. Kau kau benci Kevin karena ayahmu ternyata lebih dekat dengannya. Kau iri padanya karena Ia selalu lebih baik daripada kamu Kau juga membenci ayahmu karena ayahmu tidak senormal ayah lainnya. Maksudku ayahmu selalu tak ada di sampingmu. Dan ada sebagian alasan alasan lain kenapa kau membencinya. Bukankah begitu?"
Marvin merasa saat dirinya saat ini sedang diadu domba oleh orang itu. Namun Marvin sama sekali tidak jatuh dalam jebakan sekali pun. Karena permainan yang Ia mainkan saat ini adalah berpura pura. Memang benar apa yang dikatakan orang itu terkadang Marvin benci Kevin dan ayahnya. Namun kebencian itu menghilang karena perkataan Kevin. "Jika kau terus menerus mengingat hal buruk. Maka kau juga akan melupakan hal hal baik yang pernah dilakukan orang padamu. Tak peduli bahwa orang itu adalah orang kebencianmu. Namun terkadang orang orang kebencianmu masih berbuat hal baik padamu." Itulah yang ada dipikiran Marvin sekarang.
"Ya, kau benar."
"Bagaimana jika kau memberitahu dokumen dokumen dan berkas berkas ayahmu yang penting dan memberikannya padaku? Kulihat lihat kau terlalu muda untuk semua masalah ini. Usiamu masih 18 tahun, bukan? Bagaimana jika kau memberikan yang aku butuhkan dan setelah itu kau bisa bebas dan hidup tenang. Aku juga akan membersihkan namamu dengan mudah, sehingga oramg orang hanya akan punya pikiran positif tentang dirimu. Aku tahu kau ingin semua itu. Bagaimana?"
"Baiklah, aku terima tawaranmu." Kata Marvin menyeringai.
"Bagus, karena itu lebih baik kita segera pergi dari sini." Katanya sambil merangkul Marvin pergu dari ruangan itu. Marvin hanya mengikuti langkah apa yanh dilakukan orang itu saja. Marvin jujur bahwa Ia sangat tak nyaman ketika berada di dekat orang itu.
Ketika akan berjalan untuk pergi ke lift. Sekilas Ia melihat ayahnya sedang menaiki tangga yang mewah dan masuk ke dalam lift pribadi miliknya. Namun Marvin tak mengejar ayahnya karena masih saja berjalan dengan orang itu. Jadi niatnya untuk memanggil ayahnya saja ciut. Orang itu masih merangkul dirinya dan memasang wajah jahat yang senang. Marvin mengira mereka akan masuk ke lift bagian kanan, namun ternyata tidak. Ketika mereka sudah sampai di lift bagian kanan yang terbuka. Orang itu pun malah masuk ke bagian lift kiri yang baru saja terbuka karena ada satu karyawan dari perusahaannya yang kebetulan juga ingin turun ke bagian bawah. Sebelum tertutup orang itu lagi lagi menyeringai kepada Marvin dengan berkata "Sampai jumpa di bagian parkiran. Aku menunggumu."
Entah kenapa kata kata itu justru membuat Marvin ngeri. Pintu lift mereka akhirnya tertutup. Tentu saja Marvin tidak bodoh, jadi dia tak akan turun ke bawah.
Entah kenapa Marvin sangat berfirasat buruk jika bertemu orang itu di bawah. Bisa bisa Ia ikutan dibunuh. Itulah yang ada di pikirannya. Ini adalah suatu kesempatan untuk kabir dari orang gila itu Batin Marvin berkali kali. Saat itu juga Marvin masuk ke dalam lift bagian kanan dan menekan tombol lift di lantai atas karena berfikir jika orang itu berada di bawah, maka aku lebih baik ke bagian atas. Namun pintu lift itu sama sekali tak bergerak. Pintu itu masih saja terbuka lebar. Lalu dia ingat ada lift pribadi ayahnya yang letaknya sekitar 2 meter dari lift yang Ia pakai sekarang. Ia pun keluar dari lift itu dan pergi ke sana. Sesampai di lift yang lainnya. Ia terkejut karena melihat ada bekas spidol di tombol lift. Tulisannya adalah tekan tombol 5 dan 6 secara bersamaan!
Ia pun langsung menekan tombol itu sama seperti yang dikatakan tulisan itu. Kemudian Ia menghapus bekas spidol itu agar tak ada yang melihat. Ia takut bahwa orang gila itu akan menemukan tulisan ini dan menemukan dirinya. Jadi dia menghapus tulisan tulisan spidol itu dengan tangannya.
Pintu lift akhirnya tertutup sedikit demi sedikit. Lalu akhirnya lift itu terbuka dan menunjukkan ruangan lain. Tempat itu sudah bukan bernuansa seperti perusahaan lagi namun lebih tepatnya seperti hotel. Namun dari sekian banyaknya kamar yang ada. Ada satu tempat yang menarik perhatiannya. Yaitu lift makanan. Ia pun mendekati lift makanan. Lalu menggeser pintunya ke atas dan ternyata ada ruangan lain. Ia pun masuk ke sana dan menutup pintu lift itu. Lalu Ia melihat 3 pintu lift makanan lagi. Ia mendekati lift makanan pertama yang letaknya paling kanan dari lift makanan itu. Setelah itu Marvin menggeser pintu lift makanan ke atas. Ternyata isinya perpustakaan yang mewah. Lalu Ia menutup kembali pintu lift makanan itu.
Kemudian Ia menggeser ke atas pintu lift makanan yang letaknya di tengah. Namun isinya hanya jas dan pakaian pakaian mewah milik ayahnya.
Kemudian Ia pergi ke bagian kiri pintu lift itu dan membukanya. Betapa terkejutnya Ia melihat James di sana sedang tidur tepat di depan matanya. Namun setelah Ia mengusap usap matanya. Itu hanya ilusinya saja. Dia terlalu berharap bahwa Ia segera bertemu dengan ayahnya. Sehingga Ia melihat bahwa ayahnya sedang tidur di meja kerjanya.
"Marvin? Syukurlah kau bisa kesini sesuai perkiraanku. Aku membuat liftmu tak bisa bergerak agar kau menggunakan lift milik ayahmu supaya kau selamat. Kau adalah anak yang cerdas jadi aku yakin kau akan menggunakan lift milik ayahmu."
Marvin langsung menoleh ke asal suara itu. Ternyata itu adalah tangan kanan ayahnya yang tak lain adalah Jake.
"Jake. Kau mengenal orang gila itu?"
"Namanya adalah Matheo Alabama. Dia adalah anggota The Black Hawk yang baru. Beberapa orang meyakini bahwa Ia adalah makhluk campuran hasil percobaan The Blavk Hawk. Namun tenang saja dia lebih mudah dibodohi dari yang lain. Aku mengetahui ini karena banyak kasus pembunuhan yang akhir akhir ini muncul. Mereka membuatnya menjadi ulah Nostra Santino padahal itu adalah ulah The Black Hawk. Aku juga tahu ini karena aku memata matai sebagian anggota The Black Hawk."
"Jeez... memang berapa banyak The Black Hawk membuat makhluk makhluk mengerikan itu? Aku berharap ayah berada disini. Aku tak tahu harus melakukan apalagi selain bersembunyi."
"Rumornya banyak manusia yang diculik dan dijadikan bahan percobaan oleh Arthur. Pikiran mereka seperti diprogam ulang oleh Calvin. Yang melatih mereka bertarung adalah Astninos. Dan yang memimpin dan merancanakan semuanya adalah Collins. Mungkin ini bisa membantumu menjelaskannya." Ucap Jake sambil memberikan buku perjanjian kepada Marvin.
"Apa ini?"
"Itu adalah buku leluhurmu yang punya perjanjian dengan para iblis dari dunia luar. Dunia orang orang mati. Dunia yang dingin dan dunia tempat para iblis berkumpul. Dunia keramat."
Ketika Marvin membuka buku itu terlalu banyak bahasa yang tak dimengerti dan tentu saja banyak lambang iblis disana.
"Apakah ayah tahu tentang buku ini?"
"Tentu Ia tahu, tapi Ia tidak terlalu menghiraukan buku ini. Baginya ini adalah buku bodoh yang tak berguna bagi dirinya. Tentu saja kakekmu tak menceritakan apa apa tentang buku ini pada ayahmu. Ayahmu pun juga tak begitu peduli dengan buku ini saat Ia menemukannya di lorong perpustakan milik ayahnya itu. Namun, kurasa ayahmu menyembunyikan sesuatu. Aku juga menduga setiap anggota utama Nostra Santino yang dipilih oleh ayahmu mempunyai buku yang mirip seperti ini. Karena ayah John mempunyainya, ayah Vincent dan Luke juga mempunyainya. Ayah Tom dan Ray juga mempunyainya. Dan Abigail Thazaky orang yang dekat dengan Robert juga mempunyainya." Kata Jake
"Semua ini semakin lama makin masuk akal. Mungkin aku kenal seseorang yang bisa membaca buku ini. Tapi pertama tama mungkin kita harus keluar dari sini dulu." Kata Marvin
***
Flash On
Setelah kematian Mark Mckennell beserta kelompok mafianya yang menjadi saingan mafia Sisilia dibunuh olehnya dirinya sendiri. Entah kenapa firasat John muda sangat tidak enak.
Namun ketidaktenangannya teratasi dengan bersantai di rumah dengan batang rokok dan minuman keras.
Namun ketidaktenangannya kembali ketika Ia pergi ke rumah Frankie Afroad, yamg tak lain adalah sahabat dekatnya yang Ia kenal sejak kecil. Ia menemukan handphone milik Frankie yang Ia temukan di rumahnya. Di sana ada pesan suara yang berisikan rahasia rahasia gelap John dan nama nama orang terdekat John. Dan pesan suaranya berisikan "Aku sudah membunuh orang terdekat John terlebih dahulu. Dia akan sangat hancur ketika Ia melihat jasadnya." Saat itu yang Ia pikirkan hanyalah orang tuanya dan istri yang baru Ia nikahi beberapa tahun yang lalu. Jadi Ia dengan cepat menghubungi kedua orang tuanya dan istrinya, namun mereka semua tampak baik baik saja. Namun ketika John teringat pada Kato. Ia pun segera meneleponnya. Namun Kato sam sekali tak menjawab.
John yang sangat ini masih muda saat ini sangat khawatir karena sahabatnya daritadi tak bisa dihubungi. Ia pun langsung mengendarai mobilnya dan pergi ke rumah Kato karena perasaan buruknya. Ketika Ia sampai di rumah Kato. Ia mencari cari ke dalam bagian seluruh ruangan rumah Kato namun yang Ia temukan hanyalah barang barang yang rusak. Ketika Ia berada di lantai atas rumah Kato. John tak sengaja melihat ke bagian halaman belakang taman rumah Kato. Ia sangat terkejut bahwa tubuh bagian kaki dan bagian badan tubuh Kato terpisah. Jasadnya Ia temukan sedang tergeletak dekat di sebuah kolam pancuran dekat taman. Ia pun segera mengangkat tubuh Kato dan memangkunya.
"Kato... akan kubalaskan kematianmu. Bagaimana dia bisa melakukan hal yang setega ini?!" Ucap John.

Keesokan harinya John teroanggil ke pengadilan untuk menjadi saksi atas kematian Kato namun sebelum pergi ke pengadilan, Ia bertemu dengan Santino.
"Aku sudah dengar kematian tentang sahabatmu, Kato. Aku turut berduka cita."
"Yah, begitulah. Frankie mau membunuh Kato karena Ia tertarik dengan tawaran balas dendam. Aku akan membunuh semua orang yang terkait dengan kematian Kato."
"John, kau tidak dapat memiliki hubungan dengan seseorang yang tidak dapat kau percayai."

"Tentu aku tahu itu."
"Tentu, kau tidak tahu bahwa dia akan mengkhianatimu. Namun setidaknya berhati hatilah kepada orang orang terdekatmu. Bisa jadi mereka sedang menodongkan tombak ke arah wajahmu."
"Kalau begitu aku akan memenggal semua kepala mereka untuk lebih mempermudahnya."

"Kau tidak bisa terus menerus membalaskan dendam dan membunuh orang setelah dikhianati, John. Jika kau mau menghabisi mereka. Dan jika kau takut pohon pohon di sekitarmu jatuh menimpamu akan lebih mudah jika kau mencari akar akar busuk mereka dan mencabutinya. Itu akan lebih mudah daripada kau harus memenggal batang pohon mereka setelah kau mengalami musibah." Kata Santino sambil melangkah pergi.
John pun tetap berjalan ke arah pengadilan. Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya Ia pun sampai ke pengadilan. Ia pun membuka pintu ruang pengadilan dan tampaknya semua orang sudah menunggu kehadirannya.

Ketika Ia selesai dengan urusan pengadilannya. Ia akhirnya mendapat ijin untuk membunuh Frankie. Tentu saja Ia sudah menyuap para hakim untuk mendapatkan ijin itu. Pengadilan itu dia adakan hanya untuk di mata publik saja.
Saat ini Ia sedang berjalan ke arah perusahaan Frankie sambil membawa tas berisikan senjata untuk membunuhnya beserta anak buahnya.
Di dalam tasnya saat ini berisikan senjata M4 Carbine dan AA-12 Amerika serikat, ammo, pistol, dan pisau. [AA-12 adalah senapan gentel (shotgun) otomatis dengan magasin atau alat penyimpanan dan pengisian amunisi 32 putaran. Ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan tembakan beruntun dengan 12 amunisi sekaligus.]
Saat ini dia masuk ke dalam perusahaan sambil memegang shotgun Saiga-12 Rusia dan menembaki semua penjaga yang ada di sana. Ketika pelurunya habis Ia pun menggantinya dengan M4 Carbine. Dan tibalah ketika Ia menembaki pintu ruangan besi Frankie dengan M4 Carbinenya sampai pelurunya habis. John akhirnya pun menggunakan shotgun AA 12 untuk menambah lubang di pintu itu. Supaya Ia bisa masuk. Ketika Ia melihat Frankie didalam sana, Ia langsung melempar pisau ke arah Frankie dan menembak kakinya. Kemudian Ia segera mendekati Frankie yang terkapar dan menusuk nusukkan pidau beberapakali ke perutnya.
Kemudian John tiba tiba berhenti dan berkata:
"Ada kata kata terakhir?"
"Kau pasti kesal saat mengetahui aku berbohong padamu." Kata Frankie sambil menutup luka di perutnya agar darah tak mengalir.
"Aku tidak kesal karena kau berbohong kepadaku. Aku kesal karena sekarang aku tidak bisa mempercayaimu." Kata John

"Kau mempercayaiku." Ucap Frankie
"Ya, aku mempercayaimu tetapi sekarang kata-katamu tidak berarti apa-apa bagiku karena tindakanmu sudah berbicara kebenarannya." Kata John sambil menodongkan pistolnya di kepalanya dan menembaknya.
Setelah beberapa hari setelah kematian Kato. Tibalah hari pemakaman Kato dilaksanakan. Semua orang memakai pakaian serba hitam seperti pemakaman biasa. Semua orang terdekat Kato menghadiri pemakaman itu termasuk John. John mengikuti pemakaman itu selayak orang normal lain. Ia duduk diam dan tak berbicara pqda siapapun. Ia hanya melihat ke arah makam Kato dan makam makam lain. Namun ada sosok yang sangat menarik perhatiannya dari tadi.

Ketika Ia melihat pemuda berambut pirang yang sepertinya Ia kenal dengan berpakaian serba hitam yang sedang mengawasinya jauh. Ia langsung bangkit meninggalkan pemakaman itu dan mengejar pria itu. Namun semakin lama Ia mengejarnya, sekitar pemakaman itu berubah menjadi suasana rumah Kato. Lalu ketika Ia sudah berada di belakang sosok itu. Orang itu pun berbalik dan berkata pada John.
"Hello, my old friend. Nice to meet you again." Ucap sosok dengan pakaian jas serba hitam yang sedang menatap kuburnya sendiri.
"Kato? Aku kira kau sudah pergi ke tempat yang tenang."
"Pfft siapa jiwa yang akan tenang jika matinya dengan cara dibunuh? Aku melihat bahwa selama ini kau menghancurkan dirimu dengan kepercayaan yang kau buat. Apakah kau tak menyadari kepercayaan yang kau berikan pada mereka sangat berbahaya bagi dirimu? Perlahan lahan mereka semua tak akan melindungimu, namun mereka akan menodongkan pistol ke arah dirimu. Apa kau tak menyadari pertama kalinya kau mempercayai seseorang... adik perempuanmu terbunuh. Lalu dengan kepercayaanmu aku juga ikut terbunuh. Kemudian kau kehilangan pemimpin mafiamu itu yang tak lain adalah Santino. Lalu disusul dengan kuburanmu sendiri?"
"Apapun hubungan atau persahabatannya, semua ikatan dibangun di atas kepercayaan tanpanya kau tidak memiliki apa-apa."
"Kepercayaan itu seperti tekanan darah. Diam, penting untuk kesehatan yang baik dan jika disalahgunakan dapat mematikan. Hidup ini penuh dengan orang palsu. Jangan percaya siapapun. Kepercayaan adalah permainan yang berbahaya. Kepercayaan itu seperti penghapus, semakin kecil dan semakin kecil setelah setiap kesalahan. Kepercayaan adalah objek yang tidak pasti, semua orang ingin dipercaya tetapi hanya sedikit orang yang mau melakukannya untuk menunjukkan diri mereka layak." Kata Kato
"Keraguan adalah penyakit yang muncul dari pengetahuan dan mengarah ke kegilaan. Terkadang kau hanya harus mempercayai kegilaanmu sendiri." Kata John
"Ini bukan tentang dengan siapa kamu selama ini. Ini tentang dengan siapa kau berakhir. Jangan pernah terlalu terikat pada siapa pun kecuali mereka juga merasakan hal yang sama terhadapmu, karena ekspektasi sepihak dapat menghancurkanmu secara mental. Terkadang hati tidak tahu apa yang diinginkannya sampai ia menemukan apa yang dibutuhkannya. Ini juga bukan tentang keraguan namun ini tentang hati hati. Berhati hatilah dengan siapapun John. Bisa jadi korban selanjutnya adalah anak anakmu. Tentu kau tak menginginkan itu, bukan?" Tanya Kato
"Tentu tidak." Ucap John
"Jika kau ingin mengurangi resiko. Tinggalkanlah semua itu dan jadilah orang normal seperti orang lain. Seumur hidupmu kau hanya tahu melaksanakan perintah dan bekerja. Milikilah hidup yang normal. Cobalah lihat dunia baru di luar sana. Intinya berhati hatilah dalam memberikan kepercayaan John. Percayalah pada seseorang yang dapat melihat tiga hal ini dalam dirimu, kesedihan di balik senyummu, cinta di balik amarahmu, dan alasan di balik kesunyianmu. Jangan sampai kau mengulangi kesalahan yang sama." Kata Kato.
"Ini kematian keduamu, bukan?"
"Ya, kau benar aku mati dua kali. Jadi aku tidak terlalu terkejut dan tidak terlalu banyak tanya saat mengalami kejadian aneh aneh ini. "
"Biar kutebak, kau mati dan dibangkitkan bersamaan dengan bocah misterius itu?"
"Yup."
"Kuharap ini adalah kematianmu yang terakhir, sampai jumpa kawan."
Hei kau baik baik saja?
Pak kau baik baik saja?
Suara itu benar benar membangunkan John. Perlahan semuanya menjadi terang dan panas. John masih membuka matanya perlahan. Saat ini dia tengah tengah padang pasir dengan terik matahari yang menyengat.
"Apa kau baik baik saja?" Tanya orang yang berada beberapa meter darinya sambil membawa onta.
John yang sudah membuka matanya masih tergeletak di padang pasir masih mencerna apa yang terjadi.

Kemudian Ia mencoba bangkit dan merabah seluruh tubuhnya. Ternyata tubuhnya masih utuh, bahkan jasnya pun tidak sobek.
"Bagaimana bisa ini terjadi? Bukankah aku sudah mati?" Gumamnya
"Kau baik baik saja?"
John langsung menoleh pada orang itu.
"Ya, aku baik. Kau punya air?"
***
Flash On
James mencekik leher pria itu dan terus memukulinya sambil berkata. Pria itu hanya bisa pasrah dan tak berkutik.
"Aku harus melakukan ini, Dio!"
"Kau adalah misiku!"
"Aku terpaksa melakukan ini! Kau adalah misiku!"
"Kau adalah misiku!" Ketika James hendak memukulnya lagi. Namun Ia tiba tiba terhenti.
"Kalau begitu selesaikanlah, James. Aku tak akan membencimu jika kau membunuhku saat ini juga. Semua ini bukan salahmu. Meskipun aku mati, aku tetap akan selalu berada di sisimu, sahabatku." Kata pria itu sambil tersenyum. Seketika itu jembatan itu meledak dan runtuh. James dengan cepat berpegangan pada segala penyangga yang ada dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memehang tangan Dio agar tidak jatuh.
"Lepaskan saja, kawan."
"Tidak! Aku tak akan melepaskannya."
"Aku ini misimu. Lepaskan saja dan penderitaanmu segera berakhir."
"Kau gila!" Ucap James sambil bertahan dengan beban mereka.
"Hiduplah dengan tenang. Riwayat hidupmu masih lama" Ucap pria itu sambil menggores tangan James dengan pisau yang Ia ambil dari sakunya. Seketika itu James melepaskan tangannya sehingga pria itu langsung terjatuh ke aspal hingga kepalanya hancur. Wajahnya masih terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Flash Off
James langsung terbangun di tempat yang gelap dan hanya ada satu tiang lampu di sana yanh letaknya beberapa meter dari dirinya. Di bawah tiang itu ada sosok yang sepertinya Ia kenal.
"Kau masih ingatan akan kejadian itu James?"
"Dio?"
"Kau pikir seseorang akan mati dengan tenang setelah mati seperti itu?"
"Aku minta maaf. Silahkan beri aku penderitaan yang sesuai dengan penderitaanmu, Dio."
"Aku bukan orang yang seperti itu James. Aku tak menyalahkan kematianku pada siapapun. Aku sudah memaafkanmu. Hanya saja, jiwaku belum tenang, karena aku tak melihat sahabatku bahagia."
"Aku bahkan sudah lupa kapan terakhir kali aku bahagia, Dio."
"Aku tak menghianatimu. Aku juga tak melaporkan pada siapapun bahwa kau adalah agent yang sebenarnya pembunuh berantai. Tapi mereka sengaja membuat kita buta. Mereka sengaja agar membuat kita saling membunuh. Mereka membutakan kita sehingga kita tak sadar dengan apa yang kita perbuat. Pada akhirnya kita hanyalah korban. Aku menghormatimu, sungguh James. Aku menghormatimu bukan hanya karena kau seorang kepala mafia yang menguasai banyak bisnis diantaranya narkoba, prostitusi, klub malam dan perjudian. Kau kejam, bahkan tak tanggung-tanggung membunuh bawahannya sendiri bila melakukan kesalahan. Kau rakus akan kekuasaan, bahkan mitra bisnis kau pun bunuh untuk merebut wilayah kekuasaannya. Kau licik, untuk melancarkan bisnisnya menyuap kepala polisi, ketua hakim dan pejabat-pejabat. Jadi dunia gelap mana yang tidak takut mendengar nama besar James Fallsdeath? Termasuk polisipun tidak ada yang berani mengganggumu. Bahkan kau tak segan-segan memukul polisi dihadapan polisi-polisi lainnya. Aku bukan menghormatimu dan menjadi sahabatmu karena itu. Aku menjadi sahabatmu karena aku pikir kau adalah seorang pria dengan banyak penderitaan yang kau pertahankan. Jika kau begitu menyayangi seseorang maka kau harus melepaskan orang itu James. Jangan takut untuk melepas sesuatu. Menahannya lebih menyakitkan daripada melepaskannya."
"Tapi aku tak bisa melepaskan sesuatu begitu saja."
"Itulah masalahmu dari dulu James. Kau orang yang sangat patuh pada peraturan karena didikan keras ayahmu. Kau juga orang yang tak rela melepaskan sesuatu. Kau tahu meskipun kau menahannya kau akan merasa sakit tapi kau tetap menahannya sendirian. Banyak yang salah mengerti dirimu, bahkan anakmu sendiri. Pasti sulit menahannya selama ini. Kau sudah berusaha dengan baik. Akhiri saja penderitaanmu dengan melepaskan semuanya James. Aku tahu kau telah berusaha dengan keras untuk mendapatkan tempat tempat terhormat itu. Namun disisi lain, kau juga kehilangan segalanya James. Kau kehilangan keluargamu, anak anakmu. Pentingkanlah orang orang yang ada disisimu selama ini."
"Bagaimana aku bisa tenang dan bersenang senang jika banyak masalah yang timbul?"
"Kalau begitu selesaikanlah dulu semua masalahmu. Lalu lepaskanlah gelarmu itu. Seumur hidupmu kau sudah dilatih untuk membunuh. Keluarga Fallsdeath turun temurun mewariskan kemampuan membunuhnya selama generasi ke generasi. Bahkan anakmu pun juga kau latih untuk membunuh. Apakah kau benar benar ingin kedua anakmu menjadi sepertimu? Saat ini lepaskanlah gelar itu. Aku tahu memulainya tak mudah. Tapi itu lebih baik daripada kehilangan ikatan keluarga. Berikanlah gelar itu pada seseorang yang lebih cocok. Seseorang yang hidupnya hanya berisikan penderitaan. Seseorang yang selalu menjauh dari semua orang. Sosok yang penyendiri namun mematikan. Relakanlah semua itu, James. Saat ini Kevin dan Marvin membutuhkanmu. Terutama Marvin saat ini benar benar sedang membutuhkanmu untuk berada di sampingnya. Mereka terluka dan membutuhkan ayah mereka."
"..."
"Katakanlah padaku bahwa kau berjanji melepaskannya dan merelakannya, James. Aku ingin bahagia dan hidup normal setelah semuanya berakhir."
"Aku... aku berjanji."
"Bagus, kalau begini jiwaku bisa tenang. Selamat tinggal sahabatku." Katanya sambil menghilang menjadi cahaya yang sangat terang.
Seketika itu tangan harimau yang besar langsung keluar dari balik tumpukan padang pasir dan dirinya mencoba mengeluarkan diri. Saat ini dirinya sudah dalam keadaaan fisik yang tak lain adalah hidup kembali. Namun, Ia masih dalam wujud lain. Setelah berhasil mengeluarkan diri dari tumpukan pasir. Ia mendengar suara sosok yang Ia kenal dari kejauhan.
"James!"
"James, apakah itu kau?" Tanya sosok itu.
James yang berwujud harimau besar langsung menoleh.
"Hei, James! Syukurlah itu kau. Sebaiknya kita cari jalan keluar dari sini dan cepat selesaikan ini." Ucap John sambil membawa sebotol air sedang mendekatinya dari kejauhan.

***
Vincent perlahan membuka matanya. Saat ini Ia tak bisa melihat apa apa. Karena saat ini dia berada di tempat yang sangat gelap dan sempit. Ia merasa diputar putar dari luar. Perlahan lahan suara sorakan penonton mulai terdengar dari luar. Ia langsung meraba raba sekitarnya. Ia langsung mulai menduga duga. Bahwa Ia kini berada di dalam kotak sulap. Ia pun mendekatkan terlinganya ke arah kotak agar Ia bisa mendengar jelas suara seseorang yang mungkin Ia kenal dari luar sana. Lama lama Ia mendengar suara yang sangat familiar. Suara orang pertama yang mengecewakannya.
Hadirin sekalian sekarang kalian akan melihat lagi putraku yang baru saja hilang ke dalam kotak ini!
Tidak mungkin! Suara ini!
Cklek!
Kotak pun dibuka oleh seseorang. Sorot lampu yang terang langsung mengarah ke arah Vincent. Dan akhirnya penonton bersorak sambil bertepuk tangan meriah ketika mereka melihat Vincent muda yang keluar dari kotak itu. Tentu saja Vincent dalam wujud masih muda sangat terkejut.
Apa apaan ini?! Terakhir kali kuingat aku sudah mati! Batin Vincent sambil melihat melihat sekitarnya. Ia benar benar berada dalam panggunh sulap.
"Kenapa begitu serius nak? Ada yang salah?"
"Kauuu..." Ucap Vincent sambil menyipitkan mata dengan raut kekesalan.
"Tidakkah kau senang melihat ayahmu yang tampan ini?" Tanya ayahnya sambil menyeringai.
"Peduli setanlah! Bukannya kau sudah mati?! Kenapa kau hidup lagi?!" Kata Vincent
"Sssttt Vincent... Tidak baik berbicara seperti itu di hadapan penonton. Nanti ada yang dengar." Bisik ayahnya ke telinganya. Lalu dengan cepat ayahnya berjalan ke tengah panggung dengan wajah ceria dan bersorak pada ribuan penontonnya.
Vincent langsung memutar bola matanya dan pergi ke bagian belakang panggung. Tentu saja tujuannya ialah ingin segera pergi dari tempat itu.
"Terimakasih telah menyaksikan pertunjukan Cassius yang hebat! Sampai jumpa pekan depan!"
Seketika itu tirai merah langsung tertutup.
Ketika Vincent memasuki pintu bertulisan EXIT dan menutupnya Bukannya Ia malah keluar, Ia malah masuk di dalam ruangan penuh kaca.
"Sial!" Umpat Vincent. Ia pun langsung berbalik lagi ke arah pintu yang dimasukinya namun pintu itu ternyata menghilang.
"WTF!"
"Hei tua bangka! Jangan mempermainkan aku! Aku tidak punya waktu untuk bermain dengan ilusimu! Katakan saja bagaimana cara keluar dari semua kebodohan ini!" Kata Vincent ke seluruh ruangan kaca itu.
Namun sama sekali tidak ada jawaban. Hanya ada keheningan di ruangan itu.
"Sial! Aku benar benar seperti orang gila." Kata Vincent sambil pergi ke arah kaca kaca itu.
Disitulah Ia menyadari bahwa dirinya sangat muda.
"Apa apaan ini! Bukannya umurku 34?!Wajahku sangat muda?! Pantas saja tanganku terlihat kurus! Wajahku benar benar terlihat seperti orang bodoh!"
"Kukira aku akan pergi ke neraka." Gumam Vincent sambil melanjutkan langkah kakinya menuju cermin.
Namun setelah beberapa saat, Ia menyadari bahwa dirinya hanya berputar putar dari tadi. Atau mungkin ruangan itu tak terbatas.
Karena Vincent sudah geram dengan permainan ayahnya itu. Dia pun berteriak ke seluruh cermin, berharap bahwa ayahnya mendengarnya.
"Baiklah pak tua! Apa yang kamu mau?! Aku sudah muak dengan permainanmu! Kau selalu saja menggangguku! Saat aku mati pun aku tak dapat ketenangan! Kukira aku akan bertemu dengan istriku yang cantik, namun tidak! Aku malah bertemu denganmu!"
"Sejujurnya aku juga tidak tahu bagaimana cara keluar dari sini juga." Ucap ayahnya yang tiba tiba muncul dengan wujud bayangan bayangan di berbagai cermin itu.
"Bagaimana kau bisa tidak tahu?!"
"Aku menciptakan ilusi dan hanya kau yang bisa memecahkannya."
"Apa apaan?! Kenapa aku? Akan lebih mudah bila kau yang memecahkannya karena kau yang membuatnya!"
"Benarkah? Lalu bagaimana dengan dirimu? Dengan setiap masalah yang kau buat... Apakah kau bisa menyelesaikannya sendiri? Apakah kau selalu tahu jawabannya? Apa kau tak pernah salah bertindak ataupun melakukan sesuatu yang bodoh?"
"..."
"Tak ada seorang pun yang bodoh namun semua orang kadang kadang bisa menjadi bodoh."
"Aku benar benar membencimu. Aku tak sudi memanggilmu ayah." Kata Vincent sambil melangkah pergi. Namun ayahnya dengan cepat berpindah ke cermin di depan Vincent, dalam bentuk Vincent kecil yang bahagia saat bersama ayahnya dalam pantulan cermin di hadapan Vincent itu.
"Benarkah kau membenciku? Karena lebih tepatnya kau sangat bahagia saat bersamaku. Jika kau benar benar membenciku, kau tak akan pernah membawa coin keberuntunganku kemana pun kau pergi. Kau juga tak akan mengusik Jeremmy dan mempermalukannya karena dendammu atas kematianku. Kau menyalahkannya, kau menyalahkan semua orang atas kematianku. Jika kau benar benar membenciku, maka kau tak akan melakukan semua itu, bukan?"
"Baiklah! Kau benar! Aku tak benar benar membencimu! Kau tahu kenapa? Karena aku mencintaimu! Karena kau adalah orang pertama yang aku punya. Hanya kau yang menyayangiku dan hanya kau yang mau menjadi temanku. Di saat yang lain mengucilkanku dan merendahkan orang bodoh ini. Hanya kau saja yang menyayangiku dengan tulus. Namun kau juga selalu menjadi orang pertama yang mengecewakanku berkali kali! Kau juga membuat janji janji palsu yang tak pernah kau penuhi! Ibuku telah tiada dan kau pernah berjanji tak akan pernah meninggalkanku, namun kenyataannya kau pergi meninggalkanku sendirian. Sama seperti yang lain."
"Kau tahu kenapa aku mememilih julukan The Fool bagiku? Karena bagiku aku hanya tak lebih dari orang bodoh. Aku masih ingat saat aku masih kecil, aku berlari ke arah tenda sirkus itu. Berharap masih bisa menyelamatkanmu. Namun, aku terlambat. Aku menyaksikanmu terbakar dari luar tenda itu. Duniaku seketika hancur ketika aku melihat orang yang kupunya mati. Tak ada yang peduli. Mereka hanya peduli pada diri mereka sendiri. Sedangkan aku yang bodoh ini tak bisa melakukan apa pun."
"Seumur hidup kau habiskan waktu untuk selalu menyangkal kebenaran karena rasa takutmu, Vince. Kau takut kehilangan seseorang lagi. Namun, sejujurnya kau tak perlu takut untuk kehilangan, Vince."
Ayahnya kemudian keluar dari balik cermin dengan membawa satu set kartu remi. Ia pun menggunakan trick riffle lalu disambung dengan american shuffle, aerial, giant fan lalu disambung dengan aerial lagi dan akhirnya arm spread dan lalu menggunakan teknik spread table.
"Apakah ini lelucon?"
"Tunggu, darimana meja ini bisa muncul?"
"Pilih saja kartu sialannya, Vince."
Vincent langsung mengambil satu kartu asal. Dan ternyata Ia mendapatkan Joker.
"Aku dapat kartu joker." Kemudian ketika Ia memasukkan tangannya ke dalam sakunya Ia sepertinya menemukan satu kartu lagi di celananya.
"Aku juga dapat kartu tarot The Fool. Apa hubungan kartu ini denganku?"
"Joker, si sinis sedih lucu bodoh pemain cadangan, yang hanya dimainkan sebagai kartu bantuan atau kartu pengganti saja. Seperti sebagai pemain cadangan, joker tidak dimainkan sebagai pemain pembuka, ia hanya mengikuti arus. Joker bisa melakukan kudeta, apabila salah satu pejabat kerajaan atau prajuritnya dalam posisi tersembunyi atau di tangan lawan, ia akan menyeruak dan menggantikan posisi tersebut. Dan membantu memberi kemenangan. Mereka sedih karena joker menggantikan sebelum ia muncul, bukan sesudah ia tertawan, sehingga kemunculannya tak berarti apa-apa. Joker tidak bernilai. Sungguh tidak ada nilainya karena ada namun tidak penting. Joker menjadi simbol kesendirian dari kartu, ia tidak milik siapa pun, tidak ada pun tidak apa-apa. Namun ketika ada, ia dimanfaatkan jadi keuntungan. Ia juga perlambang kesedihan yang tersangkal. Ketika kesendirian bukanlah keinginannya, tapi takdirnya. Sehingga ia tertawa di balik kesedihannya. Sesungguhnya ia kesepian, namun tak satupun bisa menjadi temannya. Joker itu jenius, karena bagaimanapun ia bisa menjadi Raja, memerintah dengan gayanya sendiri, walau hanya kepemimpinan semu, bisa menjadi prajurit, yang pura-pura patuh pada pimpinan."
"The Fool adalah sebuah kartu tarot yang berarti kebodohan, sadangkan dalam tarot the fool melambangkan "Kesucian - Awal - Kemurnian - Kebebasan - Potensi - Semangat dan Resiko", ada beberapa definisi lain dari the fool antara lain :
Orang yang tidak memiliki penilaian yang baik. Badut profesional yang bekerja untuk menghibur raja atau bangsawan pada abad pertengahaan. The Fool juga menggambarkan orang/ sosok yang baru saja memulai perjalanan menuju sesuatu yang baru. Tanpa mengetahui apa yang terjadi didepan sana dan dengan bekal secukupnya, sosok ini terlihat menikmati perjalanannya karena selain ditemani oleh seekor anjing (yang bisa membantunya di saat-saat dibutuhkan), sosok yang santai dan senang menggambarkan dia tidak memikirkan bagaimana situasi di ujung perjalanannya... hanya menikmati perjalanan dan apa yang dia temukan nantinya, itu masalah nanti."
"Adakalanya menjadi orang bodoh memang lebih baik ketimbang menjadi orang yang terlalu pintar. Sering ada pepatah bahwa orang yang ingin belajar sesuatu yang baru, maka ia harus mengosongkan 'cawannya' terlebih dahulu untuk diisi air pengetahuan yang baru. Kartu ini kurang lebih menggambarkan situasi seperti itu. Bila kita hendak mempelajari sesuatu yang baru, ada baiknya kita menyingkirkan terlebih dahulu berbagai pengetahuan yang sudah kita terima sebelumnya. Pendeknya, belajarlah seperti kita tidak tahu apa-apa tentang hal baru tersebut. Gambaran The Fool yang berjalan dengan senang dan terkesan bodoh sebenarnya juga mewakili bagaimana orang yang belajar hal baru dengan menyingkirkan hal-hal lama untuk sementara: rasa senang dan antusias yang tinggi. Ini menjadi sangat penting karena seringkali orang cenderung percaya terlebih dahulu akan anggapan - anggapan orang lain yang belum tentu benar. Sebelum mereka benar-benar mempelajarinya. Sehingga dampaknya adalah orang seringkali merasa berat untuk mempelajari hal-hal yang baru tersebut."
"Makna berikutnya yang bisa diambil adalah; apabila kita mempelajari sesuatu yang baru tersebut, jangan takut untuk berbuat salah karena akan selalu ada pihak yang mengkoreksi kesalahan kita selama kita belajar (digambarkan di kartu sebagai anjing yang selalu setia menemani) dan akan banyak jalan untuk belajar hal baru (digambarkan dengan matahari yang bersinar), serta kita sendiri juga bisa menggunakan pengetahuan kita yang ada sebelumnya. Bila memang situasinya membutuhkan hal tersebut (digambarkan di kartu sebagai buntalan yang disangkutkan di sebatang kayu. Dibawa kemana-mana dengan santai dan tertutup dan baru dibuka saat memang dibutuhkan)."
"Terkadang kau hanya perlu memainkan peran sebagai orang bodoh untuk menipu orang bodoh yang mengira mereka membodohimu. Jadi tak perlu kujelaskan lagi kenapa kau bisa mendapatkan kedua kartu itu. Menjadi orang bodoh tidak buruk, Vince. Namun jangan menjadi orang yang terlalu ceroboh. Seumur hidupku aku menghabiskan hidupku dengan pola taruhan. Aku bertaruh pada diriku yang lain tentang bagaimana kehidupanku berjalan. Hasilnya kadang tidak terlalu buruk. Hanya terkadang hasilnya tak seduai perkiraanku saja. Hidupku lebih buruk darimu, nak. Bahkan kakekmu menjual nyawaku dan semua saudaraku pada iblis demi sebuah perjanjian dan kekuatan yang membuatku kehilangan segalanya hahahahahaha... Aku menghabiskan hidupku bertaruh dalam sebuah coin. Mungkin kau bisa menemukan jawaban itu di dalam benda kecil ini." Ucapnya sambil melempar dan menangkap coin keberuntungannya.
"..."
"Tapi lebih baik, janganlah menjadi aku, Vince. Jangan pernah bertaruh untuk hidupmu. Tapi jika kau mau bertaruh, maka itu menjadi pilihanmu. Nikmatilah saja hidupmu dan bersenang senanglah dalam kesulitan. Selamat tinggal, nak." Kata ayahnya sambil melemparkan coin keberuntungannya pada Vincent. Dengan Vincent menangkapnya. Kemudian semuanya menjadi gelap dan lama kelamaan menjadi hijau. Saat ini badan Vincent dengan kulit berduri yang tebal sedang meronta ronta sehingga kaki buaya besar itu sudah terlepas dari ikatan alga alga laut yang besar. Buaya yang besar itu akhirnya sudah bisa ke permukaan air lalu pergi ke daratan. Sesampai di daratan Ia berubah menjadi manusia kembali.
Ketika Ia membuka tangannya. Ia melihat coin keberuntungan ayahnya dan 2 kartu itu berada di tangan kanannya.
***
"Aku merasa tenggelam saat semua orang di sekitarku bernafas." Gumam Ray
"Kesepian, masalah kepercayaan, depresi, kemarahan yang tertekan, ada beberapa gejala yang diberikan dari patah hati. Depresi, penderitaan, dan kemarahan adalah bagian dari manusia. Depresi tidak selalu merupakan kesedihan, bisa juga berupa kehampaan, kemarahan, kelelahan, atau kesepian, terkadang tangisan minta tolong tidak begitu terlihat. Rasa sakit mental tidak sedramatis rasa sakit fisik tetapi lebih umum dan juga sulit untuk ditahan. Upaya yang sering dilakukan untuk menyembunyikan rasa sakit mental meningkatkan beban. Lebih mudah mengatakan gigi saya sakit daripada mengatakan hati saya patah."
"Aku telah menjadi ahli dalam menghancurkan hatiku sendiri dengan pikiran, mimpi, dan harapan sederhana yang tidak mungkin tercapai. Hal-hal yang tidak akan pernah saya capai, tempat yang tidak akan pernah saya kunjungi, dan orang yang tidak akan pernah dapat aku cintai. Karena pikiranku sangat menahanku, dan itu membuatku sedih dan frustrasi. Setiap kali aku memiliki beberapa bulan yang baik dan aku pikir aku telah mengatasi yang terburuk dari depresiku, itu kembali secara diam-diam. Ini bukan pertempuran, aku tidak meminta untuk bertarung. Aku lelah mengetahui itu selalu datang kembali."
"Haruskah aku tenggelam atau berenang atau menghilang begitu saja?"
"Saat kau depresi, kah tidak mengendalikan pikiran kamu. Pikiranmu mengendalikan kamu. Jadi, saat kamu tidak dapat mengontrol apa yang terjadi. Tantang dirimu untuk mengontrol cara kamu menanggapi apa yang terjadi. Di situlah kekuatannya. Tetapi terkadang kamu tidak selalu bisa mengendalikan situasi kamu saat ini atau bagaimana perasaanmu. Terkadang kau harus melewatinya. Saat kau dikelilingi, oleh semua orang ini, itu bisa menjadi lebih kesepian, daripada saat kamu sendiri. Kamu bisa berada dalam kerumunan besar, tetapi jika kamu merasa tidak dapat mempercayai siapa pun atau berbicara dengan siapa pun, kamu merasa seperti kamu benar-benar sendirian. Setiap pagi kita dilahirkan kembali. Apa yang kita lakukan hari ini adalah yang paling penting. "
"Setiap pikiran adalah pertempuran. Setiap nafas adalah perang, dan aku rasa aku tidak menang lagi."
"Grace tak memintamu untuk bersedih selama lamanya hanya karena kematiannya. Kau tak bisa hidup dalam duka terus menerus. Bangkitlah dan jalani harimu tanpanya. Relakan kepergiannya. Dia ingin kamu untuk melanjutkan hidup dan bahagia. Lupakan dukamu, Ray."
"Aku tak bisa begitu saja melupakan kematian Grace."
"Keyakinan diam. Rasa tidak aman itu keras. Aku tahu itu tak akan mudah. Aku tak memintamu untuk melupakannya. Aku hanya memintamu untuk merelakan kepergiannya. Aku tahu karena aku juga pernah mengalaminya. Mereka yang telah tiada sudah berada di tempat yang lebih baik sekarang. Namun cobalah untuk melanjutkan hidup dan berbahagia. Sekali waktu tertawalah hingga lupa diri, biar duka masa lalu mengubur dirinya sendiri. Pada awalnya semua orang bangga pada pilihannya. Tapi pada akhirnya, tidak semua setia pada pilihannya. Saat ia sadar yang dipilih tidak sepenuhnya seperti yang dia impikan. Karena yang tersulit dalam hidup, bukanlah memilih tapi bertahan pada pilihan. Tetaplah bertahan setelah beberapa kali kecewa. Hargailah saja apa yang kamu miliki saat ini, karena kamu tidak pernah tahu seberapa beruntungnya kamu di mata orang lain."
***
Tom muda membuka matanya. Saat itu yang Ia lihat adalah pemandangan dari luar kaca rumahnya. Kebetulan hari ini hujan jadi titik titik air membasahi kaca jendela, namun titik air itu tidak menghalangi Tom untuk melihat pemandangan yang indah dari atas rumahnya. Sedangkan ayah, ibu, dan adik perempuannya sedang duduk di kejauhan.

"Jadi ini akhirnya? Kematian menyedihkan dari Nostra Santino? Ayah, Ibu, dan adikku pasti menyesal karena telah melihat kelakukanku selama ini. Aku mungkin terlalu memalukan untuk disebut putera ayah. Mungkin korban yang selama ini kubunuh sudah tak terhitung lagi." Kata Thomas
"Itu bukan salahmu, kalau kau berubah menjadi moster terkadang kadang. Kau hanya sedang salah jalan sejak awal. Dan ketika kau sudah menempuh jalan yang salah selama ini, tentu akan sulit untuk kembali, Tom. Semua ini salah ayah. Ayah minta maaf jika selama ini ayah terlalu memaksamu dan keras padamu. Ayah merusak masa kecilmu sehingga kau tumbuh menjadi orang yang keras juga." Kata ayah Thomas.
"Yah, apa gunanya sekarang? Aku sudah mati dan ini semua menjadi salahku lagi. Pada akhirnya semua menjadi salahku. Seharusnya aku bisa mengalahkan si berengsek itu, namun aku terlalu lemah! Seharusnya aku tahu bahwa adikku tak bahagia, namun aku tidak mengetahuinya sampai dia membunuh dirinya sendiri dengan obat obatan! Tidakkah kau lihat? Ini semua salahku ayah! Kau, ibu, dan adikku seharusnya malu padaku!" Kata Tom
"Kesalahan yang buat memiliki kekuatan untuk mengubah dirimu menjadi sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Ingatlah bahwa pelajaran terbesar dalam hidup biasanya dipelajari pada saat terburuk dan dari kesalahan terburuk." Ucap ibunya
"Lebih baik? Benarkah? Apakah aku terlihat kebih baik sekarang? Semua yang kuperbuat hanya memperburuk keadaan! Sejak aku kecil aku selalu begitu kan? Aku hanya anak yang selalu berbuat kesalahan tanpa henti." Kata Tom
"Bukan kesalahan yang penting. Ini tentang caramu menghadapinya. Apa yang kamu pelajari darinya, dan bagaimana kamu menerapkan pelajaran itu ke dalam hidupmu.Tidak apa-apa membuat kesalahan selama kau belajar darinya. Membuat kesalahan, belajar darinya, maju terus. Satu-satunya kesalahan nyata adalah kesalahan yang darinya kita tidak belajar apa-apa." Kata ayahnya
"Aku belajar dari kesalahanku. Ini adalah cara yang sangat menyakitkan untuk belajar-
"Tetapi tanpa rasa sakit, tidak ada keuntungan. Ketika kau membuat kesalahan, hanya ada tiga hal yang harus kau lakukan: mengakuinya, belajar darinya, dan jangan mengulanginya. Apa pun yang menyakitkan bisa kau ajarkan dan jika terus menyakitimu. Itu karena kamu belum belajar. Kau tidak belajar apapun dengan melakukan segalanya dengan benar. Kesalahan masa lalu adalah kebijaksanaan dan keberhasilan dari kegagalan. Jangan biarkan masa lalumu mendikte siapa dirimu, tetapi biarlah itu menjadi pelajaran yang memperkuatmu nantinya." Kata ayah Thomas
"Aku hanyalah kesalahan."
"Belajar dari kesalahan orang lain. Kau tidak bisa hidup cukup lama untuk menjadikannya sebagai dirimu sendiri. Lupakan kesalahannya, Ingat pelajarannya. Cara terbaik untuk belajar dari kesalahanmu adalah dengan mengakuinya daripada disalahkan pada orang lain. Jangan buang waktu untuk berduka atas kesalahan masa lalu. Belajar dari mereka dan lanjutkan hidup. Kita tidak boleh menyesali kesalahan. Kita harus belajar dari mereka. Kau tidak akan pernah bisa hidup cukup lama untuk membuat semuanya sendiri. Kesalahan dimaksudkan untuk belajar bukan mengulang. Kau harus menerima yang baik dengan yang buruk. Tersenyum dengan sedih. Cintai apa yang kau miliki dan ingat apa yang kamu miliki. Selalu memaafkan tapi jangan pernah lupa. Belajar dari kesalahan tapi jangan pernah menyesal. Kita semua membuat kesalahan. Bergumul dan bahkan menyesali hal-hal di masa lalu kita. Tapi kamu sama sekali bukan kesalahan. Kau berada di sini sekarang dengan kekuatan untuk membentuk hari dan masa depanmu. Memang akan ada saat-saat yang sangat menyakitkan dalam hidupmu yang akan mengubah seluruh duniamu dalam hitungan menit. Saat-saat ini akan mengubah kamu. Biarkan mereka membuatmu lebih kuat, lebih pintar, lebih baik. Tapi jangan menjadi seseorang yang bukan dirimu. Cobalah berteriak jika harus. Lalu luruskan mahkota itu dan terus bergerak." Kata ayah Thomas
"Semua yang dikatakan orang besar itu benar benar salah. Dia bilang begitu karena dia sudah lupa bagaimana rasanya memiliki satu sama lain. Dia sudah lupa bagaimana rasanya memiliki keluarga. Dia menghabiskan waktu bertahun tahun dalam kesendirian hingga Ia lupa akan jati dirinya. Aku beri tahu padamu, Tom. Keluarga tidak membuatmu lemah. Kau tidak melindungi dirimu dengan bertindak seolah-olah kamu tidak memiliki hati. Apa yang tidak membunuhmu hanya membuatmu lebih kuat. Aku tidak terlalu percaya itu karena aku pikir hal-hal yang mencoba membunuhmu membuatmu marah dan sedih. Kekuatan datang dari hal-hal baik seperti keluarga, teman, kepuasan atas kerja kerasmu. Itulah hal-hal yang akan membuat kamu tetap utuh, itu adalah hal-hal yang harus dipegang saat kamu hancur. Tapi juga membuatmu jujur. Keluarga adalah siapapun yang mencintaimu tanpa syarat. Keluarga adalah jangkar di air yang kasar. Keluarga kami adalah lingkaran kekuatan dan cinta dengan setiap kelahiran dan persatuan itu tumbuh setiap krisis yang dihadapi bersama membuat lingkaran itu lebih kuat." Kata ibunya
"Semakin kau mencintai dan memahami, maka semakin kuatlah kamu. Karena kamu punya sesuatu untuk dipertahankan. Kau tidak pernah tahu seberapa kuat kamu sampai menjadi kuat adalah satu-satunya pilihan yang kau miliki. Kamu sama seperti kamu yang kemarin dan hari sebelumnya. Tidak ada yang berubah. Maksudku tidak juga. Aku ingin sekarang kau menjadi Tom muda yang saat itu tak pernah menyesali apa pun, suka mengambil resiko yang besar, Tom yang hidup bebas dan liar. Tom yang suka bersenang senang dan hidup tanpa beban. Lupakan apa yang mengganggumu. Tidak menyesali apa pun, tetapi belajarlah dari kesalahan apa pun yang kamu buat. Terutama kesalahanmu yang ada untuk mengajarimu dan memaksamu menjadi lebih seperti dirimu. Besok akan lebih cerah, aku janji." Kata adik perempuannya sambil memeluk Thomas.
"Sekarang Thomas, katakan siapa dirimu?"
"Aku jatuh, aku bangkit, aku membuat kesalahan, aku hidup, aku belajar, aku telah disakiti tetapi aku hidup, aku manusia, aku tidak sempurna, tetapi aku bersyukur."
"Bagus, itu baru putera ayah."
Seketika itu, semuanya tanpa gelap dan terasa dingin. Werebear bermata biru itu benar benar terjebak di lapisan es. Ia pun langsung mengambil ancang ancang kekuatannya untuk memukul lapisan es.
Bruakkk!!
Seketika semua lapisan itu hancur dan werebear grizzly itu berhasil keluar dan berubah menjadi polar bear biasa.
***
"Aku tahu pekerjaan keluar kita, jauh sebelum kau memimpin kelompok mafiamu. Tidak ada pekerjaan lain yang lebih sering disalahkan atas kejahatan yang lebih keji oleh para pelaku kejahatan semacam itu. Alkitab telah disebut sebagai faktor pendorong pembenaran untuk banyak kejahatan individu dan massal, mulai dari perang agama, inkuisisi, pembakaran penyihir, pogram dari era sebelumnya hingga pelecehan anak sistematis dan pembunuhan ritual hari ini." Kata Lucas
"Pemerintahan surga, yang dikelola dengan licik, akan menjadi salah satu pemerintahan terburuk di muka bumi. tidak peduli seberapa baik pemerintah itu. kecuali itu dijalankan oleh orang yang benar, pemerintahan yang jahat akan dibuat darinya. Semua yang terjadi pasti ada alasannya." Kata Santino
Lucas langsung mengambil nafas panjang dan menghembuskannya dengan cepat.
"Aku gagal, ayah. Bahkan menjadi seprang anak buah saja aku tidak bisa. Apalagi kau menyuruhlu memimpin kelompok mafia? Yang ada hanya hancur lebur. Karena itu, lebih baik John Ripper yang menjadi ketuanya. Jika itu yang ingin kau dengar, jika kau meminta penjelasan kenapa bukan aku saja yang memimpin."
"Rendahkan dirimu tapi jangan rendahkan harga dirimu. Jangan pernah remehkan dirimu sendiri. Jika kamu tidak bahagia dengan dirimu, maka perbaiki apa yang salah dan terus melangkah. Dan lihat apa sisi positifnya dari kesalahanmu. Kenneth awal mulanya berawal dari kesalahanmu namun dia tumbuh menjadi anak yang baik. Merendahkan diri sendiri adalah sifat orang lemah yang tak percaya pada diri sendiri."
"Bukannya aku rendah diri tapi itu kenyataan."
"Kau selalu terjebak dalam keraguan. Itulah yang membuatmu seperti itu sejak dulu. Menjadi rendah hati tidak apa-apa tetapi menjadi terlalu rendah hati itu munafik maksudku, jika kamu terlalu merendahkan dirimu sendiri, kamu akan diinjak-injak. terlalu rendah hati berarti setengah bangga.
Tidak ada jiwa atau lokal yang terlalu rendah hati untuk menjadi situs fiksi yang menghibur dan instruktif. Memang semua sayap itu sama, yang kaya dan glamor adalah tanah yang kurang subur daripada yang miskin dan kesakitan, dan sudut-sudut dunia yang berdebu lebih menyatu daripada pusat-pusatnya yang berkilau dan sudah dipublikasikan secara memadai. Manusia terkadang suka mementingkan diri sendiri, tidak logis, menyebarkan kebencian, membicarakan keburukan, marah, menghina. Berjuang memang penting, namun kamu harus waspada terhadap diri sendiri. Terkadang kerja keras mengalahkan bakat ketika bakat tidak bekerja keras."
"..."
"Jangan pernah terlalu rendah hati sehingga orang mulai menerima kamu begitu saja. Jadilah burung phoenix. yang mengamuk dengan kekuatan kebebasan. Lakukan apa yang kamu inginkan. Tidak masalah jika mereka menyukaimu atau tidak. Latih keselamatanmu sendiri. tidak tergantung pada orang lain. Setiap orang yang kamu temui tahu sesuatu yang tidak kamu pelajari dari mereka. Jangan menghancurkan hati siapa pun, mereka hanya punya satu. Patahkan tulang mereka, mereka memiliki 206. Jangan bersikap rendah hati kepada siapa pun karena mereka tidak pantas mendapatkannya. Majulah tanpa menyingkirkan orang lain. Naiklah tinggi tanpa menjatuhkan orang lain."
"Lalu bagaimana tanggapanmu tentang dunia yang kejam ini?"
"Aku pikir sayangnya, kita hidup di dunia di mana orang menyerang orang lain dan aku pikir alasan yang sah untuk perang adalah menyelamatkan nyawa orang yang tidak dapat membela diri."
"Apa yang kau dapat dari dunia ini setelah kematian, ayah?"
"Aku kuat karena saya tahu kelemahanku. Aku punya kelebihan karena saya menyadari kekuranganku. Aku tidak takut karena aku belajar mengenali ilusi dari kenyataan. Aku bijaksana karena saya belajar dari kesalahan saya. Aku mencintai karena aku merasa benci, dan aku bisa tertawa karena saya tahu kesedihan. Aku ingin kau belajar seperti diriku, Lucas."
"Akan kucoba."
"Bagus, aku benar benar ingin melihatmu mencoba. Aku meninggalkan semuanya agar kau memulainya dan menjadi pemimpin berikutnya, namun ternyata kalu menolaknya. Itu tak apa. Jika kau memilih menjadi anggota dari John. Jadilah anggota yang baik dan teman yang baik. John membuatnya menjadi dua ketua karena ia yakin ia tak bisa melakukan semuanya sendiri. James adalah The Black King sang raja Hitam yang menguasai seluruh bisnis hitam dan John ahli dalam pertarungan langsung dengan para orang orang berbahaya. Ditambah lagi, John sulit dibunuh. Benar benar perpaduan yang mengagumkan. Pesanku adalah, aku ingin kau menemukan siapa jati dirimu, Lucas. Dan jika kau tak bisa sendiri, janganlah khawatir karena kau memiliki teman temanmu."
***
Seperti biasa Robert muda sedang bekerja dengan Abigail untuk menciptakan berbagai senjata. Robert yang belum selesai dengan pekerjaannya langsung dipanggil oleh Abigail di suatu ruangan khususnya. Dia bilang ingin menunjukkan sesuatu. Robert yang masih muda pun mendatanginya.
"Ada apa?" Tanya Robert
"Aku ingin menunjukkanmu sesuatu." Kata Abigail sambil memperlihatkan kepala tengkorak besi dan memperlihatkan bola biru yang tak lain adalah inti energi.
"Apa ini?"

"Ini adalah kunci masa depan untuk membangun dunia lebih baik. Aku ingin kau memiliki ini saat waktunya tepat."
"Apa? Aku tak bisa. Aku bukan orang yang tepat. Lebih baik kau memberikannya pada Calvin."
"Terimalah saja. Seseorang sudah memberikannya kepada orang yang tepat."
"Apa maksudmu?"
"Tunggu, bukannya aku...
Robert langsung menyadari sesuatu yang ganjal. Lalu ia pun mengingat semuanya. Ia seharusnya sudah mati dan ini adalah bagian dari memorinya saja.
"Berengsek! Aku mati dengan menyedihkan. Seharusnya aku mengetahui semuanya dari awal. Aku terlalu bodoh. Jika bukan karena kau! Aku masih hidup sekarang! Aku seharusnya tak pernah bertemu denganmu!" Kata Robert
"Kemarahan tidak menyelesaikan apapun. Itu tidak membangun apa pun selain itu dapat menghancurkan apa pun. Cobalah untuk mengelola amarahmu karena orang tidak dapat mengelola kebodohan mereka. Aku mengenalmu Rob, setelah kau terjatuh kau akan menyalahkan semua orang atas penderitaanmu. Ketika kau tidak bisa apa saat sesuatu terjadi. Tantang dirimu untuk mengontrol cara kamu menanggapi apa yang terjadi. Di situlah kekuatanmu muncul."
"Orang mengatakan itu terjadi karena suatu alasan! Jadi ketika aku memukul wajahmu, ingat aku tidak punya alasan."
"Mengapa kau ingin melakukannya?"
"Pffttt mengapa? Kau tanya aku mengapa?! Oh aku tidak tahu Abigail! Mungkin karena kau menawarkanku dalam perjanjian salah satu raja iblis untuk menjadi salah satu peluangnya tanpa sepengetahuanku!
"Kau dapat mengetahui betapa berbahayanya seseorang dengan cara mereka menahan amarah dalam kualitas dirinya. Sebelum aku menawarkanmu pada iblis. Kau sudah masuk dalam perjanjian iblis oleh leluhurmu."
"Kenapa kau mengatakan itu semua?"
Aku mengatakan ini kepada kamu karena aku ingat saat ketika tiba-tiba kemarahan aku berubah menjadi air mata. Menjadi marah itu seperti memegang sepotong bara api dalam kesakitanmu dan berharap orang lain merasakan sakitnya. Aku tahu kau marah karena semuanya tak berjalan seperti biasanya. Semuanya diluar rencanamu. Termasuk mengetahui dikhianati sahabatmu membuatmu sangat marah. Bijaksana untuk mengarahkan malaikatmu ke arah masalah bukan orang; untuk memfokuskan energimu pada jawaban bukan alasan. Dimana ada amarah, selalu ada rasa sakit di bawahnya."
"..."
"Bicaralah saat kamu marah dan Anda akan membuat pidato terbaik yang pernah kau sesali. Jika orang lain dapat dengan mudah membuat kamu marah. Itu karena kamu sendiri tidak seimbang. Jangan marah pada orang yang tidak memiliki kapasitas untuk berubah. Jika kau bersabar dalam satu momen kemarahan, kau akan terhindar dari kesedihan ratusan hari. Jika kau membenci seseorang maka kamu dikalahkan oleh mereka. Betapa lebih menyedihkan konsekuensi dari kemarahan daripada penyebabnya. kemarahan itu pertanda bahwa sesuatu perlu diubah. Kemarahan adalah musuh terbesarmu, kendalikanlah. Kemarahan itu seperti reruntuhan yang menghantam dirinya sendiri karena jatuh. Itu seperti hukuman yang kita berikan pada diri sendiri, untuk kesalahan orang lain."
"Lalau bagaimana dengan Collins dan Calvin si pengkhianat."
"Kau tak bisa menyelamatkan semua orang, Robert. Karena beberapa orang malah ingin menghancurkan dirinya sendiri. Ia tidak menyelesaikan apa pun, Ia hanya dapat menghancurkan apa pun. Jangan cepat marah. Berrsikaplah baik, pemaaf, dan bersabarlah. Dan jangan pernah mendambakan harapan pada orang lain. Semua orang akan berubah. Tidak ada orang yang menjamin besok lusa, orang yang hari ini kita amat sayangi bisa jadi menjadi orang yang sangat kita benci."
***
Charlie membuka matanya perlahan. Ia pun mengangkat kepalanya dari meja dan mencoba memperhatikan sekelilingnya. Charlie benar benar bingung dengan apa yang dilihatnya sekarang. Karena saat ini Ia berada di kerumunan orang dan tempat dengan suasana abad 19. Bahkan dirinya pun berpakaian seperti seseorang dari abad 19.
Namun Ia tak menyadari dari tadi anak berumur 16 tahun dari kejauhan memperhatikannya.

"Hei Charlie! Kemarilah!" Teriak anak itu. Charlie pun langsung menoleh dan mendekati anak itu.
"Maaf, apakah aku mengenalmu? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" Tanya Charlie.
"Tidak, karena itu aku memanggilmu kesini. Namaku Diondre Hunt! Panggil saja aku Dion. Dan namamu pasti Dominic Charlie Kingstone!"
"Kau adiknya Leo?" Tanya Charlie
"Pffttt tidak. Aku sepupunya. Nama keluarga Hunt, hanyalah nama marga palsu kami di dunia manusia." Kata Dion
"Baiklah itu menjelaskan. Bagaimana kau bisa mati? Apakah ini surga?" Tanya Charlie
"Hahahahaha tidak! Kau tidak hidup namun kau juga tidak mati. Ini bukan surga. Ini hanya dunia orang mati yang Leo buat untukmu. Bisa dibilang ini adalah salah satu ghost townnya Leo." Kata Dion
"Kau bilang ini ghost town?! Berarti orang orang ini adalah hantu?!"
"Kenapa begitu terkejut? Mereka lebih suka kupanggil roh pinjaman." Kata Dion santai.
"Apa maksudmu?" Tanya Charlie tak mengerti dengan ucapan Dion.
"Tidak ada. Aku kemari kesini bukan untuk berbicara mengenai ghost town tapi aku kesini untuk berbicara mengenai dirimu, Charlie." Kata Dion dengan raut serius.
Seketika itu semua orang disana menghilang. Hingga kini hanya tersisa mereka berdua.
"Apa yang kau mau dariku?"
"Aku hanya ingin berbicara dan bertanya kepadamu. Apakah itu permintaan yang sulit?"
"Tidak, tapi apakah ini semua diperlukan? Kau tahu dengan membuat ghost town dan sebagainya." Kata Charlie
"Bukan aku atau Leo yang membutuhkan semua ini. Tapi kau yang membutuhkan semua ini. Bukan salahku atau salah Leo jika kau mati. Jadi yang dilakukan Leo adalah membuatkanmu dimensi supaya Demos tak mengambil nyawamu. Meskipun Leo sudah membuat perjanjian dengan Demos. Semua ini hanya untuk jaga jaga jika Demos berubah pikiran."
"Baiklah, aku mengerti karena kau sudah menjelaskan semuanya. Lalu apa yang kau ingin tanyakan dariku?" Tanya Charlie
"Kenapa kau berbohong kepada Ron? Kau tahu dia sahabatmu. Kenapa kau rela mengkhianatinya? Apakah karena James? Tentu saja jawabannya bukan karena James, bukan? Kau dan James tahu bahwa Ron membahayakan kelompok mafia kalian. Namun kalian melakukan kesalahan dalam mengatasinya. Kenapa kau tak jujur saja pada Ron dan minta dia berfikir baik baik? Kau tahu? Usahamu cukup bagus dalam mengembalikan kesadaran Ron akan perbuatannya yang salah. Tapi alangkah baiknya jika kau lakukan itu dari awal Charlie." Kata Dion
"Saat itu aku belum menyadarinya. Aku terlalu takut akan kehilangan Ron. Jadi aku tak melakukan tindakan yang benar. Aku begitu takut hingga aku melakukan tindakan yang bodoh. Tindakan bodohku malah membuatku kehilangan Ron."
"Lalu kejadian yang sama terjadi pada Victoria. Kau terlalu takut untuk memberitahukan yang sejujurnya padanya hingga kau menyimpannya dalam dalam. Membuatnya hidup dalam kebohongan yang membahagiakan. Kau takut akan mimpi burukmu. Kau takut dia akan membencimu. Namun jika kau terus menunggu dan menumpuk kebenaran itu dalam dalam. Maka kebenaran itu makin lama makin menyakitkan bagi mereka. Mereka merasa seperti dikhianati." Kata Dion
"Kadang-kadang lebih mulia mengatakan kebohongan kecil daripada menyampaikan kebenaran yang menyakitkan." Kata Charlie
"Beberapa orang lebih suka menerima kebenaran yang menyakitkan daripada mempercayai kebohongan yang indah. Lebih baik terluka oleh kebenaran daripada dihibur dengan kebohongan. Kebenaran yang menyakitkan lebih baik daripada hidup yang menyenangkan Mengatakan yang sebenarnya dan membuat seseorang menangis lebih baik daripada berbohong dan membuat seseorang tersenyum. Kebenaran itu seperti operasi. Itu menyakitkan tapi menyembuhkan. Kebohongan seperti obat penghilang rasa sakit yang memberikan kelegaan instan tetapi memiliki efek samping selamanya. Kebenaran mungkin menyakitkan untuk sementara tapi kebohongan itu menyakitkan selamanya." Kata Dion
"Aku takut kehilangannya." Ucap Charlie
"Yah, lebih baik kehilangan dia sementara daripda kehilangan dia selamanya kan? Tanya Dion
"Sulit dipercaya bahwa seorang pria mengatakan kebenaran ketika kau tahu bahwa kau akan berbohong jika kau berada di tempatnya." Kata Charlie
"Pria sejati akan jujur tidak peduli betapa menyakitkan kebenaran itu. Seorang pengecut bersembunyi di balik kebohongan dan tipu daya. Hanya musuh yang mengatakan kebenaran, teman dan kekasih berbohong tanpa henti. Terjebak dalam jaring tugas. Ketika kamu mencari yang sempurna maka kamu akan kehilangan yang terbaik. Tidak peduli betapa indahnya sebuah kebohongan, pada akhirnya itu lebih menyakitkan daripada kebenaran yang akan terjadi. Kebenaran menyakitkan tapi sekali lagi hidup di dunia yang penuh kebohongan itu lebih menyakitkan. Hati hati dalam tindakanmu Charlie. Kebohongan bisa mengambil dan merusak kebahagian yang kau miliki. Memang di depannya terasa menyenangkan dan baik baik saja. Tapi pada akhirnya kau akan sangat menyesal. Bijaksanalah untuk menjadi seseorang Charlie." Kata Dion sambil menghilang. Seketika semuanya menjadi pudar dan gelap. Perlahan matanya terbuka. Ia terbangun di dasar laut paling dalam.
***
"Dimana Luke?"
"Mayatnya masih ada di tangan kepolisian. Jangan khawatir soal itu. Aku akan mengambilnya setelah Dion membuat perjanjian dengan sepupu Luke sang bangsawan itu." Kata Leo santai
"Lalu dimana Draco?" Tanya John
"Kita masih belum menemukan manusia yang memiliki hubungan istimewa dengannya." Kata Dion
"Apa maksudmu?" Tanya Tom
"Baiklah, aku sudah lelah bermain kebohongan ini. Semua ini hanya bagian dari sandiwara. Maafkan aku Leo, Abaddon, Zurt, Demos, dan Darius. Aku akan meluruskan beberapa hal yang jelas. Yang pertama nama tempat Wonderland itu tidak ada. Nama yang sebenarnya adalah Cycrotonictus, yang dipimpin oleh Kaisar Abaddon. Istilah tentang 5 kerajaan itu awalnya tidak ada saat Abaddon memimpin. Abaddon tak banyak bicara dan tak dekat dengan siapa pun. Tidak ada yang bisa menebak apa yang Ia pikirkan. Kemudian dia pergi ke tempat area terlarang yang dijaga oleh Fent, sang serigala yang amat besar. Nama tempat area terlarang yang menyimpan kekuatan kekuatan besar itu bernama Deconcytus. Di Deaconcytus ada makhluk makhluk pembunuh seperti Ajatar naga api terkuat dan Ladon naga berkepala 100. Namun, tentu saja Fent, Ajatar, dan Ladon tunduk padanya. Sebelum Abaddon menghilang dia membagi bagi wilayahnya menjadi 5 kerajaan dan mengangkat 5 bangsawan Cycrotonictus untuk menjadi raja dan memimpin masing masing wilayah kekuasaannya itu. Abaddon juga menghapuskan hampir seluruh ingatan semua penduduk Cycrotonictus tentang dirinya, dan juga 5 kerajaan itu berasal, dan Ia menghapuskan nama Cycrotonictus. Ia juga tak lupa memberikan ingatan palsu pada mereka. Dan tebak ide siapa itu. Yah, itu ide Leo. Leo benar benar pintar dalam membuat kebohongan, dan bermain sandiwara. Saat dulu sekali banyak yang menjulukinya penipu. Karena dia pandai memanipulasi keadaan dan pandai sekali menipu orang. Itu sebabnya Abaddon mempercayainya untuk menutupi semua kebenaran yang ada. Sampai nama Abaddon pun akhirnya hampir tak ada yang mengenalnya, jika ada yang mengenalnya pun, mereka akan tahu bahwa itu hanyalah legenda ataupun mitos. Bahkan para raja pun hanya tahu bahwa itu mitos. Jika semua kebenaran telah terungkit nantinya... bisa bisa dia dijuluki pengkhianat oleh penduduk Cycrotonictus."
"Kedua, Wonderland hanyalah nama yang diberikan oleh manusia pertama yang masuk wilayah itu, yang tak lain adalah ayah Collins. Karena Ia pikir Cycrotonictus adalah tempat yang tidak memiliki nama. Ayah Collins berhasil masuk ke area terlarang karena Ia memainkan harpa yang membuat Fent serigala besar itu tertidur. Sedangkan Abigail berhasil masuk karena ia ilmuan. Ia menemukan catatan ayah Collins tentang tempat itu, dan rahasia rahasia disana termasuk bagaimana rahasia membuat. Karena itu Abigail bisa mengetahui tentang Cycrotonictus."
"Ketiga, Leo, Zurtmotrius, Darius, dan Demos juga ikut serta dalam permainan pura puranya Abaddon ini. Sebenarnya mereka tidak tahu persis kenapa Abaddon melakukan ini. Permainan ini Abaddon buat dengan alasan untuk melindungi kebenaran. Karena akan terjadi konflik di Cycrotonictus kedepannya. Selain itu tak ada yang tahu kenapa dia membuatnya. Mereka hanya patuh saja pada perintahnya sebagai bangsawan yang patuh pada kaisarnya."
"Keempat, tempat terlarang hanya bisa didatangi oleh 4 sosok yang di dalam tubuhnya memiliki darah khusus dari Abaddon. Mungkin hanya Leo, aku, dan kalian saja yang mengetahui tentang ini. Aku masih ragu apakah Leo akan memberitahukan ini kepada Draco atau tidak. Jika Leo meberitahukan hal ini pada Draco. Ia takut kemungkinan Draco tak bisa menghadapi kenyataan ini. Leo tahu, Draco adalah anak yang tidak suka memimpin. Karena menurut buku ramalan sosok keturunan Abaddon yang akan menjadi kaisar adalah keturunan yang paling menderita dan yang paling terkuatlah yang menjadi kaisar. Aku memberitahukan ini karena kalian adalah orang orang terdekatnya. Ditambah lagi pikiran kalian tak akan dimanipulasi oleh Collins ataupun yang lain karena cairan yang kalian minum agak berbeda dengan Draco. Jika kalian sudah minum air mata kehidupan pikiran kalian tak bisa dimanipulasi. Cairan yang diminum oleh Draco adalah air mata kehidupan, darah Leo, dan ketiga raja iblis. "
Dion langsung berbisik.
"Abaddon memberikan darahnya pada Leo, Demos, Zurtmotrius, dan Darius. 4 orang kepercayaannya. Tapi jangan salah paham. Hanya karena Leo memiliki darah Abaddon. Dia bukan sosok yang diangkat oleh raja oleh Abaddon. Ayah Leolah yang diangkat menjadi raja."
"Zurtmotrius? Siapa itu?"
"Ah iya, aku lupa. Kalian mengenal Zurtmotrius sebagai Diablo. Awalnya Diablo tak akrab dengan permainan pura pura yang dimainkan oleh mereka. Jadi dia menjauh. Nama Diablo hanyalah nama dari sandiwara ini. Nama itu dia dapat dari julukan para manusia saat Ia pertama kali datang ke dunia. Dan yang pastinya dia datang ke dunia manusia saat pemerintahan kaisar Abaddon. Sisanya beberapa adalah kebohongan untuk menjaga kebenaran. Untuk nama para raja Cycrotonictus lainnya dan kekuatan mereka yang sekarang, itu sama sekali tidak bohong."
"Lalu apa hubungannya dengan Draco?"
"Keluarga Kingstone adalah keturunan Abaddon. Awalnya keturunan Abaddon hanya tahu bahwa dirinya hanya bangsawan biasa yang tak punya nama keluarga, jadi untuk membuat mereka bisa diingat karena kekuatan mereka... Leo akhirnya membuat nama itu. Karena Demos dan kedua iblis yang lain lebih mengetahui asal mula semuanya dari penduduk dan bangsawan Cycrotonictus. Semakin lama para iblis makin nyaman di posisi kerajaan mereka. Karena lambat laun mereka melupakan keberadaan Abaddon yang menghilang. Bahkan mereka yakin bahwa Abaddon sudah mati. Yah, mereka pun menjadi sedikit angkuh dan menginginkan kekuatan lebih. Lambat laun mereka melupakaj siapa jati diri mereka yang sebenarnya. Maka Demos menginginkan nyawa Draco untuk membuatnya menjadi lebih kuat dibanding yang lain. Aku mengetahui semua ini karena Leo tak bisa melakukan tugas tugas ini sendirian. Jadi dia memberitahuku tentang semua ini. Bahkan saudari Leo sendiri tidak tahu tentang kebenaran besar ini."
"Apakah Maximus tahu soal ini? Kenapa bukan kakek Draco yang menjadi kaisar? Karena menurutku mungkin dia orang yang tepat."
"Pertanyaan bagus. Kakek Draco tidak tahu tentang ini. Awalnya ketiga raja setuju untuk memberikan kekuatannya pada Max karena dia adalah orang yang baik dan telah membantu mereka saat perang antara 5 kerajaan. Karena itu kekuatan mereka bisa dipakai oleh keturunan Kingstone. Tapi saat mereka masih ingin mempertimbangkan tentang memberitahukan kebenaran kepadanya. Max pun meninggalkan tempat bangsawannya dan pergi ke dunia manusia. Dia bilang ingin hidup normal. Itulah yang membuat mereka mngurungkan niatnya untuk memberitahukan kebenaran pada Max. Karena, gelar bangsawan saja ia tak inginkan apalagi gelar kaisar. Aku memberitahukan ini pada kalian karena aku ingin kalian menyakinkannya untuk menjadi pemimpin yang baik. Rasa sakit adalah semua yang dia tahu selama dia bisa mengingat. Aku ingin kalian membantunya menyembuhkan rasa sakit yang masih ada di dalam dirinya."
"..."
"Kita harus temukan manusia untuk dijadikan pengganti nyawa Draco." Kata Lucas
"Tidak semudah itu. Maksud Dion daritadi adalah, manusia itu harus berarti bagi Draco, dan Draco berarti bagi manusia itu. Draco adalah orang yang penyendiri." Kata Vincent
"Bagaimana dengan May?"
"Draco memang berarti bagi May tapi belum tentu May berarti bagi Draco. Draco orang yang tertutup. Setahuku manusia yang dekat dengannya adalah kalian meskipun kalian adalah manusia keturunan hasil perjanjian dengan iblis namun tetap saja kalian tetap manusia."
"Sebenarnya ada 3 manusia yang dekat dengan Draco lagi." Kata Leo
Charlie pun berfikir sejenak...
"Michael, Felix, dan Laura." Kata Charlie
"Tepat sekali. Karena itu Razel mengirim mereka bertiga untuk pergi ke segitiga bermuda. Karena salah satu dari mereka pasti akan mengorbankan nyawa mereka."
"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Ray
"Berlatih untuk persiapan perang dunia Cycrotonictus hahahaha."