Suasana desa begitu nyaman. Keindahan taman begitu memukau setiap mata yang memandangnya. Nuansa penuh warna buatku betah kembali ke desa.
""Mas Bagas tiada kabar lagi, apakah ia baik baik saja?"
Aahh...biarlah ia selesaikan.permasalahan yang ia buat sendiri. Gabrieludah jera dibuatnya. Namun, penantian panjang akan tetap untukmu, mas Bagas," janji hati seorang istri"
Pagi itu sangat mendebarkan hati. Gabriel terlihat deg-degan lalu meraba bagian dadanya seperti ada yang berdetak keras. Ia memilih dress berwarna putih tulang dengan kerah shanghai tidur, dibaluti oleh rok kembang menambah keanggunan. Wanita desa berkelas metropolitan.
Ia pun berpamitan dengan kedua orang tuanya, bersungkeman meminta izin dan doa restu.
Gabriel berjalan sepanjang lima ratus meter dari rumahnya ke kantor yang ia tuju. Terlihat kantor bergaya textur minimalis dengan tatanan bunga-bunga mawar ciri khas daerah pegunungan.
"Permisi pak satpam?