アプリをダウンロード
27.68% The Fleeing Chaos Demon / Chapter 78: Kiamat 8

章 78: Kiamat 8

Great Red yang terkena serangan Ophis, meronta-ronta karena tubuhnya diselimuti oleh sebuah segel Infinite.

Ophis lalu mengangkat tangannya sekali lagi karena dia melihat Great Red yang membuka mulutnya dan akan menembakkan serangan raungan lain.

Sebelum Great Red bisa menembakkan serangannya, kepalanya terkena serangan energi yang sangat merusak dan karena itu, serangannya terhenti karena rahangnya terbentur.

BAM! BAM! BAM!

Ophis terus membombardirnya dengan ledakan energi berturut-turut dan setiap serangan itu ditujukan ke kepalanya.

Tapi bahkan dengan itu, sisik Great Red sangat keras karena serangan dari Ophis yang bahkan bisa memusnahkan sebuah kota besar dengan mudah hanya bisa membuat luka kecil untuknya.

Tapi Ophis tidak merasa kecewa karena dengan tangan kirinya, dia terus menyerang Great Red, sementara tangan lainnya sibuk mengurus segel saat jari-jari tangannya terus bergerak untuk membentuk segel di Great Red menjadi lebih kuat dan stabil.

DING!

Seolah-olah semua ular yang merambat pada tubuh Great Red telah berada pada tempatnya, Ophis bisa memastikan dengan perasaannya bahwa segel yang dia tempatkan telah berhasil mengikatnya.

Dia lalu menepukkan kedua telapak tangannya.

BAM!

Saat kedua telapak tangan bertemu, tekanan yang sangat kuat muncul darinya, membuat pakaian dan rambutnya berkibar ke atas, dan riak di laut menjadi lebih besar.

Simbol Infinite berwarna ungu muncul didepan Ophis, dan seketika simbol itu terhubung ke segel yang mengikat Great Red.

Semua itu hanya terjadi dalam waktu beberapa detik. Setelah kedua kekuatan yang sama saling terhubung, Great Red merasa kehilangan keseimbangan saat dia akan jatuh ke permukaan.

Tapi Naga Merah itu bereaksi cepat saat dia menghentakkan semua Kekuatan Iman-nya yang baru saja ia kumpulkan.

BOOM!

Kekuatan Iman itu meledak dari tubuhnya dan langsung menghancurkan segel yang dipasang Ophis. Dia menghancurkan Kekuatan Konsep milik Ophis dengan mengorbankan semua Kekuatan Iman yang terkumpul pada dirinya.

Akibatnya, semua Kekuatan Iman yang baru saja dia kumpulkan lenyap tak tersisa dan semua aksesoris yang dia kenakan juga menghilang. Ukuran tubuhnya kembali menjadi normal.

Tapi....

Segel Infinite muncul sekali lagi dari kekuatan kecil yang kemudian membesar hingga mencapai ukuran aslinya.

Seolah-olah waktu telah terbalik, segel Infinite yang mengikat Great Red muncul sekali lagi dan kembali mengekangnya.

"Begitu, kamu menumpuk Kekuatan Konsep didalam segel yang memiliki Kekuatan Konsepmu sendiri. Menarik..." Asheel berkomentar saat melihat segel Infinite yang tekah kembali mengikat Great Red. "Tapi, kepercayaan umat manusia terus berkumpul ke Great Red..."

Dia bisa melihat jika titik putih mengkilap terus jatuh di tubuh besar Great Red dan mengelilinginya. Itu adalah Kekuatan Iman yang terkumpul kembali karena efek gelombang Great Red belum menghilang.

Great Red yang tubuhnya terkena segel Infinite, menggeliat sekali lagi. Tapi semakin tubuhnya bergerak, semakin dia merasa terkekang karena segelnya akan semakin mengikatnya.

Konsep Infinite Ophis bergerak melalui sebuah mekanisme yang diberikan kepada suatu objek atau subjek. Dia biasanya mewujudkannya menjadi sebuah ular kecil yang bisa meningkatkan kekuatan keseluruhan dari orang yang menerima berkah darinya.

Saat ini, Ophis menggunakannya untuk segel yang dia pasang ke Great Red. Tapi dia menumpuknya menggunakan hubungannya dengan Kekuatan Konsep, membuat segel itu terus beregenerasi jika hancur dan akan semakin mengikatnya jika targetnya terus bergerak.

Semua itu bisa terus berlanjut selama dia masih mempunyai energi untuk menyuplainya.

"Aku tidak tahu kenapa kamu mengaplikasikannya pada segel, tapi apakah kamu sudah memikirkan cara untuk menyerangnya?" tanya Asheel.

Ophis menoleh ke arahnya dan menatapnya sejenak sebelum mengalihkan pandangannya lagi ke Great Red. Dia lalu mengangkat tangannya dan mengeluarkan ledakan energi untuk menyerang Great Red.

BOOM! BOOM! BOOM!

Tubuh Great Red yang besar sangat cocok untuk menjadi samsaknya, tapi serangan Ophis hanya bisa membuat luka kecil untuknya sebelum beregenerasi.

"....." Asheel menatap kosong ke Ophis karena serangan itu bahkan tidak mempengaruhi Great Red dan hanya akan membuang-buang tenaganya.

"Yah, jika kamu menyerangnya terus menerus seperti ini, mungkin kamu akan mengalahkannya?" Dia berkata dengan tidak yakin.

Tapi dia memperhatikan keengganan di wajah Ophis yang sama sekali tidak terlihat. "Jadi begitu, bahkan jika kamu tidak mengakuinya, dia masihlah saudaramu, bukan? Juga, aku tahu jika kamu tidak ingin menghancurkan dunia ini karena ini adalah tempatmu berkeliaran."

Asheel awalnya mengira jika kekuatan Ophis berada dibawah Great Red sejak Ophis sendiri memintanya untuk mengalahkannya, tapi bahkan jika kekuatannya memang dibawahnya, masih ada rasa kesaudaraan dan keengganan untuk terus merusak dunia ini.

Selain itu, Ophis tidak pernah menang melawan Great Red sejak awal merrka bertengkar.

"Aku baru saja menemukan ketidakcocokan kita, Ophis." Asheel menghela nafas, "Sebenarnya kamu memiliki cara untuk melukainya dengan parah tapi kamu tidak melakukannya."

"Baiklah jika begitu, aku akan melakukannya untukmu!" Terakhir, dia menyeringai dengan gembira dan ekspresi gila muncul diwajahnya.

Tangannya bergerak meraih kekosongan dan sebuah lubang kehampaan muncul dari area itu. Asheel menarik sebuah pedang dari kehampaan itu sebelum menghilang.

Pedang itu adalah sebuah BigSword berwarna gelap dengan debu putih yang menyinari bilahnya dengan redup. Pada bilahnya juga terdapat tumpahan cairan berwarna ungu yang membeku, yang diduga adalah darah.

"Traceless, akhirnya aku menggunakanmu!" Asheel mengangkat pedangnya tinggi-tinggi sebelum memompa sebagian energi yang kacau ke pedang.

Traceless diselimuti aura ungu yang berkedip-kedip, dan itu terasa sangat menghancurkan.

Gelombang riak di laut menjadi semakin intens saat gelombang ombak mengalami kekacauan arus. Arus laut sudah campur aduk sejak awal dan terjadi tabrakan besar di kedalaman laut.

Aura ungu di pedang terus meningkat saat terlihat semakin membesar disetiap detiknya. Traceless masih memiliki ukuran yang sama, hanya saja aura ungu sudah mencapai ketinggian bukit dan itu masih terus mengembang.

Seketika, awan gelap berubah menjadi pusaran saat sebuah lubang energi muncul ditengahnya dan lubang itu berada tepat di atas pedang yang terangkat. Ledakan petir terjadi di awan hitam pada setiap gerakannya.

Whoosh!

Angin kencang seperti badai topan menyapu daerah ini dan menerbangkan puing-puing sebelum membentuk tornado di laut.

Saat ini, ukuran aura ungu dipedang sudah menyentuh langit dan menyodok lubang di tengah pusaran awan.

BOOM!

Ledakan petir yang menggelegar terdengar saat gema suaranya terdengar ke segala arah. Aura ungu diselimuti oleh petir kuning yang merambat melalui bilahnya.

"Bersiaplah!" Asheel menyeringai lebar saat dia mengayunkan pedangnya ke bawah menuju Great Red.

Dia hanya memegang pedang seukuran raksasa itu hanya menggunakan satu tangan.

Great Red sejak awal sudah merasakan bahaya yang sangat besar akan menimpa dirinya karena sisik-sisiknya terus berteriak kepadanya untuk pergi, tapi segel Ophis membuatnya tidak bisa bergerak.

Dia terus menggeliat dan meledakkan kekuatan mimpinya untuk menghancurkan segel yang mengikatnya.

Tapi Ophis yang memiliki kepercayaan pada Asheel terus berusaha untuk menstabilkan segel yang menahan Great Red.

Saat pedang akan mengenai Great Red, tiba-tiba terdengar suara menggelegar dari langit.

BAM!

Cahaya putih suci jatuh dari langit membentuk pilar dan langsung membubarkan kumpulan awan hitam.

Itu langsung menyebar ke segala arah dan seketika langit menjadi cerah.

Pilar cahaya jatuh ke tubuh Great Red dan melindunginya dari serangan itu, tapi bahkan dengan perlindungannya, Great Red masih mengalami luka parah pada tubuhnya karena luka besar membentang di dada dan punggungnya.

Itu masih berdarah saat darahnya sendiri jatuh ke laut.

Tubuh besarnya jatuh terhuyung-huyung ke laut karena kehilangan keseimbangan ketika segel Infinite yang mengikatnya juga lenyap.

Debu putih mengkilap yang terus menerus jatuh di tubuhnya juga berhenti muncul, yang menandakan efek gelombang merah berhenti bekerja, yang artinya umat manusia terbebas dari kemampuannya dan berhenti menyembahnya.

Splash!

Jatuhnya tubuh besar Great Red membentuk ledakan di laut dan memicu ombak besar bergelombang.

Setelah itu, suara yang agung dan kuno terdengar dari langit.

"Awalnya aku hanya memperhatikan. Tapi, Chaos..... Kau sudah gila!"

Bersama dengan suaranya, setiap nadanya terdengar seperti ledakan yang akan langsung masuk ke telinga.


クリエイターの想い
Nobbu Nobbu

Tebak siapa itu~? ^_^

Thx

next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C78
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン