Memacu motornya begitu cepat di tengah jalan yang licin, rupanya barusan hujan. Tidak peduli. Lucy tengah meluapkan amarahnya, mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Jalanan malam yang tidak begitu sepi, pukul sembilan malam. Lucy tidak langsung pulang ke rumah, selepas melabrak Anita. Tidak ingin bertemu Irene yang mungkin saja akan memarahinya habis-habisan.
Lucy terus memacu motor sportnya, membelah jalanan.
Seseorang di sebelahnya ikut mensejajarkan motornya dengan Lucy. Lucy tahu siapa orang itu.
"Lucy, lo gila ya. Ngapain ngendarain motor ngebut gitu?" teriak Ansel mengendarai motor sport merah di samping Lucy.
Chapter asli belum update.