Kerajaan El Cielo.
Kamar Noah dan Istrinya.
Setiap Noah mabuk, pasti sesuatu seperti ini terjadi, hal ini selalu menjadi misteri baginya.
"apa apaan ini? meskipun aku telah menurunkan kekebalan ke tingkat orang dewasa biasa tapi tetap saja seharusnya tidak membuat ku sampai tidak mengingat apa apa seperti ini, untuk apa minum jika tidak mabuk? karena jika tidak seperti ini aku bahkan tidak akan merasakan pusing sedikit pun, tapi kenapa bisa separang ini? Apakah toleransi alkoholku asliku begitu lemah?" Pikir Noah.
"Jadi apa yang sebenarnya sedang terjadi? ... dan apa yang kalian lakukan?" Noah duduk dikasur dengan kebingungan, sementara 3 wanita sedang berlutut dilantai dibawah Noah.
"Suamiku maafkan aku, ini semua salahku" Lisa yang pertama bicara dengan suara yang sedikit takut.
"Tidak ... adik Lisa tidak salah, ini bukan salahnya, ini salahku" Alaya kemudian berbicara membela Lisa.
"..." Ada angin apa ini? mereka biasanya tidak akrab tapi sekarang mereka saling membela, lagipula apa salahnya?
Noah kemudian melihat wanita di ditengah Lisa dan Alaya yang mukanya merah padam.
"Dan kenapa kau ada disini ... Hancock?" Noah bingung melihat Hancock yang tiba tiba berada diatasnya saat dia bangun. Apa yang Telah dia lakukan pada mereka? Dan kenapa reaksi Alaya dan Lisa benar benar bertolak belakang dengan apa yang dipikirkan Noah.
"..."
"Maafkan aku, suamiku" Lisa dan Alaya berteriak bersamaan.
"Ehhm ... kurasa aku sudah bertanya sebelumnya ... Ada apa ini? Kenapa kalian minta maaf?" Noah bertanya lagi dengan wajah terheran heran melihat mereka semua menunduk malu. Muka mereka merah padam membuat Noah semakin bingung.
"..."
Keheningan memenuhi ruangan ini. Noah melihat ke arah Hancock yang juga sama seperti Alaya dan Lisa yang tertunduk dengan wajah merah padam.
Serius ... apa yang terjadi?
"Baiklah jika kalian tidak akan memberitahu ku, aku masih memiliki banyak yang harus kulakukan sekarang, jadi aku akan pergi keluar" Selesai mengatakan itu Noah berdiri dan berpakaian, setelah itu dia berjalan ke arah pintu.
"Suamiku ... kau marah?" Lisa bertanya dengan suara bergetar.
"Eh? Tidak ... apa maksudmu" Noah mendengar ini menoleh kebelakang memberikan pandangan heran pada mereka.
"Kamu bohong ... kamu pasti marah kan?" Mata Lisa mulai berkaca kaca.
"Aku tidak tahu apa maksudmu, sudahlah ... jangan terlalu dipikirkan, aku tidak marah padamu" Noah memutuskan memeluk Lisa dan memberikan kecupan cepat dibibirnya, Noah mengusap pipinya dengan senyum dibibirnya.
"Baiklah kalau begitu ..." Lisa berkata pelan dan mukanya menjadi lebih merah dari sebelumnya karena tindakan Noah.
Serius, apa yang sedang terjadi disini?
Alaya melihat ini dengan iri dan langsung ikut memeluk Noah.
"Alaya ... ada apa? Kau cemburu?" Noah sedikit menggoda Alaya.
"Ya ... aku cemburu, aku juga ingin itu" Alaya menatap Noah dengan panas, kecantikan seorang wanita dewasanya terpancar terang di mata Noah.
"Ehmm ... baiklah" Noah juga memberikan kecupan cepat pada bibir Alaya.
"Bukan ini yang kumaksud" Mengatakan ini Alaya menarik Noah dan melemparnya ketempat tidurnya.
Hancock bangkit dan melihat Noah yang sudah berbaring dengan wajah merah. Ketiga Wanita ini menatap Noah dengan ganas seolah ingin memakannya.
"Tunggu ... apa yang kalian laku-" Kata kata Noah tidak selesai sebelum di terkam oleh ketiga wanita cantik ini.
Noah tidak keluar kamar hingga hari berikutnya.
.
.
.
Ketika Noah bangun dari tidurnya, Dengkulnya terasa sedikit kosong setelah apa yang dilakukannya kemarin. Sial apa apaan ini?
Serius ada apa dengan mereka ... dan Hancock? Sial kenapa dia juga ada disini? Apa yang dipikirkan Alaya dan Lisa melakukan ini semua?
Noah memutuskan untuk mandi dan berpakaian, bersiap untuk meninggalkan ruangan.
"Ehhm ... Suamiku ..." Lisa bergumam rendah sambil menggosok matanya, selimut yang menutupi badannya sedikit bergerak kebawah memamerkan bagian atas tubuhnya, tapi dia tidak peduli karena itu Noah.
Noah berbalik kearah Lisa yang memanggilnya.
"Ada apa Lisa?"
"Kau mau pergi?" Lisa bertanya.
"Ya ... bukankah itu hal yang wajar? Aku akan pergi ke Distrik 2, ada hal yang ingin ku urus" Kata Noah.
"Kamu tidak boleh kemana mana ..." Lisa mulai menangis setelah mengatakan ini.
"Hei, kamu kenapa Lisa? Apa yang salah denganmu? Kenapa kamu menangis? ? Melihat Lisa yang meneteskan air matanya Noah panik dan bergegas kearahnya.
"Aku tidak ingin kehilanganmu ..." Kata Lisa sambil terisak.
"Apa maksudmu kehilanganku?" Noah bertanya dengan bingung.
"Kau orang yang berada di bulan waktu itu kan?" Kata Lisa sambil menatap mata Noah dengan mata berkaca kaca.
"Ah itu ... errr ... ya kurasa itu aku haha" Kata Noah sambil menggosok bagian belakang kepalanya, dia sedikit malu atas kejadian itu, yang Noah lakukan hanyalah ingin sedikit bersenang senang dan berkelahi melawan 5 Bintang Tua tanpa menghwatirkan apapun, tapi Noah malah terbawa emosi dan menghancurkan bulan.
"Aku tidak ingin kau melakukan hal yang berbahaya seperti itu" Kata Lisa.
"emm apa maksudmu? Itu bukan hal yang besar bukan?" Noah bertanya dengan tidak mengerti.
Tiba tiba sebuah tamparan keras datang kepipi kanan Noah.
PLAK!
Yang menampar Noah bukan Lisa, tapi Alaya.
"Kenapa kau begitu egois? Kita disini menghawatirkanmu! Kita takut terjadi apa apa padamu dan kau malah bersikap tidak peduli seperti itu!" Kata Alaya dengan marah.
"Aku tidak akan kenapa kenapa ... serius, ada apa dengan kalian?" Kata Noah sambil mengelus pipinya.
PLAK!
Alaya menamparnya lagi, kali ini pipi kiri Noah yang ditampar.
Tangan kanan alaya sudah bergerak menuju pipi kanan Noah, tapi kali ini Noah menangkap tangan mulusnya dan menatap Alaya dengan sedikit amarah.
"Alaya ... apa yang kau lakukan? Kau anggap apa aku? Aku suamimu!" Noah sedikit mencengkram lebih keras karena emosinya dan berteriak dengan nada yang juga keras.
"Ahh ..." Alaya merasakan sedikit sakit di pergelangan tangannya.
Lisa dan Hancock sedikit takut saat keadaannya berubah menjadi seperti ini, mereka akan bertengkar jika terus seperti ini, tidak mereka sudah.
Melihat ini, Noah langsung menyesal dan melepaskan pergelangan tangan Alaya.
"Alaya ... maafkan aku ... aku tidak bermaksud menyakitimu" Noah langsung memegang pergelangan tangan alaya dan mencoba menyembuhkannya.
"Noah ... kenapa kau begitu egois? apakah kau tidak memikirkan jika kau sudah tidak ada lagi nanti? Aku dan Lisa akan menjanda dan Anak anakmu akan tumbuh tanpa ayahnya" Alaya melihat Noah dengan mata merah.
"Tapi aku tidak akan ma-" Noah berhenti saat Alaya memelototonya.
Noah diam dan membiarkan Alaya melanjutkannya.
"Tidak ada hal yang pasti didunia ini, jangan melakukan hal yang berbahaya seperti itu lagi, lihat, tujuanmu telah tercapai, kau tidak perlu kemana mana lagi, ada para jendral yang bisa mengurus semuanya, Noah ... Kumohon jangan bahayakan dirimu lagi" Air mata sudah mulai menetes dari matanya.
"Ya Noah, biarkan para jendral mengurus sisanya, kau tidak perlu membahayakan dirimu sendiri ... Kau juga telah melakukan banyak Hal untuk El Cielo dan West Blue" Lisa juga mendukung Alaya.
"Tapi masih ada 3 lautan lainnya yang belum stabil, Grand Line, Dunia Baru, Bajak Laut, Angkatan Laut dan pemerintah Dunia, masih banyak hal bisa membahayakan kita, dan aku harus melakukan sesuatu agar mereka tidak menyakiti kita, Dunia belum damai, aku tidak bisa berhenti" Noah menatap kedua istrinya dengan tekad.
"Itu semua bisa di urus oleh jendralmu dan bawahanmu! Aku tahu bahwa mereka kuat! Kamu tidak perlu melakukan apa apa! Tolong, jangan tinggalkan kami" Alaya memeluk Noah dengan sangat erat dan menangis.
"Apakah kita berdua tidak cukup untuk membuatmu tinggal disini?" Lisa bertanya dengan mata merah.
"Apa maksudmu?" Tanya Noah.
"Ini adalah alasan kita membawa Hancock kesini, jika 2 tidak cukup mungkin 3 akan cukup, aku akan terus memberatkan beban padamu hingga kau akan diam dirumah dan terus menjaga beban ini"
"Yaa, kakak Noah, Hancock selalu mencintaimu, jadi tolong cintai aku juga" kepala Hancock sedikit tertunduk saat mengatakannya.
"Apa yang kalian lakukan?! Kalian gila?! Ini bukan masalahnya! Berhentilah bertindak bodoh!" Noah marah melihat tindakan mereka, mereka pikir Noah adalah seorang bajingan sesat yang akan menerima ini?!
Noah tidak terlalu memikirkan sebelumnya saat Hancock ada disini, tapi apa apaan ini?
"Apakah aku tidak baik? Apakah aku tidak pantas untuk menjadi istrimu? Kakak Noah, jawab aku" mata Hancock memerah berkaca kaca dan melihat Noah.
"Ini bukan masalahnya! Kalian gila?! Banyak orang menderita diluar sana dan kalian hanya memikirkan hal ini? Hancock aku kecewa padamu, Lisa, Alaya ... aku juga kecewa kepada kalian! Kalian pikir aku adalah orang seperti itu?! Kalian bahkan tidak meminta persetujuanku untuk hal penting seperti ini?!" Noah marah dan membentak mereka.
"Aku hanya ingin kau bahagia dan hidup tanpa bahaya! Kenapa kau peduli dengan mereka yang bahkan tidak kau kenal?! Sudah banyak nyawa yang kau selamatkan! Bukankah itu sudah cukup?! Kau tidak harus menyelamatkan mereka! Kenapa kau terobsesi dengan menaklukan dunia?! Apa bagusnya itu?! kau sudah punya 4 Lautan! Kau juga punya keluarga, tidak bisakah kau diam dan sisihkan waktu untuk mengurus keluargamu?" Alaya juga marah dan berteriak.
PLAK!
"AKU SEORANG RAJA! ALAYA!" Mendengar ini Noah kecewa dan Noah benar benar marah sekarang, suaranya terdengar dan menggema diseluruh kastil membuat setiap orang yang mendengarnya berkeringat deras.
Lisa menangis dan begitupula Hancock, Alaya sedikit terdiam memegang pipinya yang ditampar oleh Noah dengan mata melebar.
Hera dan Luna di kejauhan yang sedang bermain bersama menangis mendengar suara marah ayahnya.
Noah tidak mengatakan apa apa lagi dan pergi meninggalkan mereka.
Keheningan memenuhi ruangan saat Noah meninggalkan kamar.
.
.
.
halooooo
ngantuk banget dah nih mata, pengen nulis tadi malem gabisa, jam 5 pagi baru bisa nulis, ini baru banget selesai jadi maap kalo banyak typonya.
Waktunya tidur yeeea
Bye bye