"Sebaiknya kamu balik saja ke kantor, kasihan pegawaimu terlantar di sana."
Kalimat Lisa barusan terdengar seperti air dingin yang disiramkan ke Oscar. Belum pernah ia mendengar betapa dinginnya mantan istrinya itu bicara. Seolah ucapan Lisa barusan tadi adalah sebuah perintah untuk mengusirnya dari hadapan Lisa.
"Tidak Lisa, aku ingin menemanimu di sini. Soal kerja bisa nanti saja!" jawab Oscar bersikeras.
"Jangan korbankan perusahaanmu hanya demi seorang wanita tidak bernilai sepertiku Oscar!" gertak Lisa sambil mereka - reka di mana tempat pria itu berdiri.
Ruangan itu mendadak hening.
Tiba - tiba suara ponsel Oscar memecah keheningan. Pria itu mengeluarkan ponsel dan mengangkat panggilan tersebut.
"Selamat Pagi?"
"Apa? Perusahaan membutuhkankuu sekarang?" lanjutnya. "Baik, aku akan segera ke sana."