Tiana sedang melamunkan kejadian siang ini tersadar dengan pesan masuknya dari sahabatnya itu " Ya Alex " begitulah pesan singkat yang dia balas dengan Alex.
Pria bernama Alexander itu sedang berada di kamar mewah yang penuh fasilitas terbaik satu asia sedang merasa gundah dalam hatinya. Alex mengingat kembali wanita bernama Tiana itu yang tidak lain sahabat Alex sendiri yang sekaranh sudah melangsungkan acara pernikahan mewah malam tadi. Alex merasa rindu Tiana, akhirnya Alex memutuskan untuk sekedar menyapa Tiana lewat pesan.
Alex memiliki rasa yang tidak ternilai untuk Tiana. Tapi rasa itu selebihnya mungkin Tiana anggap sudah seperti bagaimana perasaan teman kepada teman. Setiap hari Alex mengahabiskan waktu bersama sahabatnya itu.
Waktu siang sudah berlalu dan Alex masih berbaring di kasur mewah miliknya.
Sementara itu Tiana menatap langit langit kamar tempat tidurnya setiap waktu, Ia merasakan kesepian itu menghantam dirinya kembali, Tiana berharap Jordan ada di samping tubuhnya menemani hari hari seperti hari ini namun sayang Jordan malah pergi alih alih urusab kantornya.
Tiana memutuskan untuk tidur lelap melupakan kejadian bersama Jordan.
Sore menjelang malam pun tiba Pria berparas tampan seorang Alexander itu pun berniat menelepon sahabatnya itu. Alex gelisah Tiana tidak membalas pesan darinya sejak siang tadi.
Tiana yang sudah bangun sejak sebelum matahari terbenam pun mendengar suara deringan ponselnya.
Tiana memutuskan mengangkat telfon dari siapa, Tiana mengira telfon dari seorang Jordan tapi sesuai dugaan dirinya itu pasti Alex sahabat karib Tiana.
" Holla Tiana " Suara sumringah seorang Alex itu.
" Ya apa?" dengan singkatnya Tiana menjawab begitu Alex baru saja mengucapkan kata.
Alex merasa ada yang janggal dengan Tiana saat ini. Ia belum ingin bertanya banyak pada Tiana karena dia tidak ingin merusak mood perempuan itu.
Tidak berlangsung lama pembicaraan dua sahabat ini karena Alex ingin menjaga jarak tetap masuk akal karena gadis itu sudah menjadi milik orang lain, mereka memutuskan untuk saling menutup pembicaraan seputar hal say hallo.
Sudah larut malam Jordan tidak kelihatan akan pulang. Tiana menghabiskan malam nya dengan menonton animasi kartun kesukaan ia sejak masih kecil. Sambil menunggu kepulangan Jordan alih alih menonton Tv. Apa yang membuat Jordan berlama lama di kantor, Tiana beberapa kali sejak tadi memutuskan menelpon lelaki yang sudah menjadi suaminya itu namun nihil tidak tersambung.
Tidak lama suara mobil sedan terdengar dan memasuki gerbang utama rumah minimalis terkesan mewah itu.
Hidangan makan malam yang sudah dipersiapkan Bi Sari sejak malam, sudah Tiana ingin makan bersama Jordan.
Ia kemudian menghampiri Jordan yang memasuki ruang tengahnya, ia mengambil tas beserta Jas hitam milik Jordan.
Tiana bertanya dengan nada rendah "Hei, mah kemana?" Tanya Tiana.
"Saya mau ke kamar lelah."
Begitulah kata yang dilontarkan Jordan. " Kamu sudah makan malam memangnya? " tanya Tiana kembali. Jordan hanya menjawab "Sudah" dengan acuhnya.
Lagi dan lagi Tiana mendapat perlakuan seperti ini dari Jordan. Tiana mengeluh terhadap kelakuan Jordan yang tidak mengindahkan keinginan Tiana.
Setelah Jordan kembali ke kamarnya Tiana menyusul dengan wajah cemberut malas melihat lelaki itu, bahkan ia kehilangan mode untuk makan.
Tiana memutuskan untuk tidur tidak ingin ada niat menunggu Jordan kembali dari kamar mandi itu. Sebenarnya Tiana hanya memejamkan matanya saja hanya untuk tau apakah Jordan akan berbicara padanya sebelum mereka tidur namun nihil lagi lagi tidak ada keromantisan antara pengantin baru ini.
Tidak ada romantis sama sekali yang Tiana pikirkan. Tiana tidur lelap membelakangi Jordan, tidak lama Jordan datang dan menyusul Tiana yang sudah terlelap.
Matahari sudah menunjukan bahwa pagi telah tiba Alex sudah bersiap untuk pergi ke kantor sebelum bersiap ia mengecek kembali Handphone miliknya berharap seseorang mengirimkan Pesan seperti biasanya.
Ada beberapa pesan masuk, namun bukan dari orang yang ia harapkan. Sehingga raut wajahnya hanya datar dan tampak kecewa.
Alexberjalan di tengah tangga mewah miliknya dengan wajah di tekuk karena mood nya pagi ini sangat tidak indah.
Asisten rumah tangga nya itu menghampirinya.
"Tuan silahkan sarapan " dengan malasnya Alex hanya menggeleng. Asisten rumah tangganya itu tidak ingin melanjutkan lebih pembicaraan dengan Tuannya karena Mood Tuan muda sedang tidak bagus.
Alex bergegas tancap gass mobil sport asal Italia itu dengan kecepatan diatas ratarata.
Di rumah minimalis milik Tiana sangat sepi karena tidak ada obrolan apa apa antara dua pasangan ini. Tiana memutuskan untuk pergi ke kamar mandi mewah miliknya itu.
Tiana ingin kembali bekerja saja di kantor, Ia tak biasa dan merasa di rumah sepi dan akan ditinggal Jordan bekerja juga.
Gadis itu memilih baju yang terlihat nyaman untuk nya yang pas di badan, sangat indah sekali dengan rok hitam selutut nya itu. Tidak lupa dengan tas yang menambah kesan anggun.
Tania tidak lupa untuk menunggu Jordan sarapan bersamanya. Setengah jam berlalu Jordan menghampiri di meja makan minimalis rapih itu tidak ada kecupan bagi Tiana pagi itu. Hanya ucapan "Pagi!" itulah ucapan Jordan di pagi itu.
Tiana dengan senyum cantiknya tidak membuat Jordan memberikan morning kiss untuknya. Ia memasuki mobil sedan putih hasil kerja keras nya selama ini tidak ingin membuat suasana mood nya makin rusak di kantor.
Tibalah Tiana di Lobby kantor yang bernaung khusus Media itu.
Setiba Tiana di perusahaan bernaung Media itu disambut oleh Keisha karib di kantornya itu. " Ya ampun Tii tiiiiii udah masuk aja baru nikah dua hari "
Tiana hanya membalas singkat dengan senyuman simpul.
Keisha tertawa mendengar jawaban karibnya itu.
Di seberang meja sana terlihat Alex sedang melihat ke arah Tiana. Alex bahagia melihat Tiana kembali di hadapan nya.
"Tiiii cantik sekali " sahut Alex. Hanya lontaran Terimakasih yang Tiana jawab pujian dari seorang Alex.
"Tiana gimana hari hari sejak menikah apakah semakin indah " dengan nada antara formal dan enggak nya Alex tanyakan.
Timpangan candaan Tiana berikan " Indah hari hari sama kamu Lex" begitulah obrolan pertama bertemu di kantor setelah Tiana menikah.
Tidak berselang lama Keisha menghampiri Alex dan bertanya bagaimana perasaan nya bertemu dengan calon kekasihnya yang tidak jadi "Alex bagaimana perasaanmu melihat Tiana kembali sebagi status istri orang lain" dengan kesedihan di wajahnya Alex hanya menjawab "Yah tiana tetap cantik seperti setiap hari!" Keisha yang mendengar itu langsung tertawa terbahak bahak harusnya Alex cepat sadar dan segera mendapatkan pasangan.
Alex tanpak terlihat sangat bijaksana dengan keteguhan nya memuja Tiana. Walau gadis itu kini milik orang lain secara resmi.
Berbeda dengan Keisha dan Alex kini Tiana sedang banyak pikiran yang dia dapat, raganya sedang bekerja tetapi hatinya sedang kalut. Jordan lah yang membuat Tiana gundah dan kalut seperti itu. Sementara itu Alex ternyata masih memperhatikan Tiana, Mata Alex tidak berpindah dari Tiana.
Ketika Tiana melihat ke arah Alex yang sedang memperhatikannya justru Alex tersenyum selalu ke arah nya. Tiana kini menatap sorot mata lelaki yang selalu membuatnya nyaman dengan semua ucapan nya.
"Ada apa denganku, mengapa aku ingin sosok orang lain dalam raga suamiku" Batin Tiana menyadarkan diri sendiri sembari menggelengkan cepat kepalanya.