Seika menganggukkan kepalanya, lalu ia bertanya kembali mengenai bagaimana caranya Kaori dan Misaki dapat tiba di Tokyo. Tanpa ragu, Kaori menjelaskan jika dirinya memiliki uang tabungan yang disimpan oleh mendiang ibunya di kamar. Selain itu ia bekerja paruh waktu di sebuah toko buku demi menambahkan uang tabungan itu agar dapat pergi ke kota besar, namun Kaori tak menjelaskan berapa lama dia bekerja.
"Setelah mengumpulkan banyak uang, aku dan imouto memutuskan untuk pergi kemari," kata Seika.
"Kalian hebat sekali. Aku tidak menduga anak seumuran kalian akan bepergian jauh seperti itu," puji Seika yang begitu kagum dengan apa yang Kaori dan Misaki lakukan. Kaori tersenyum, lalu membalas jika dirinya hanya memaksakan diri agar bisa bertemu dengan Haru. Kemudian dia mengarang cerita, ia berkata kepada Seika jika setelah kedua orang tuanya meninggal, dia dan Misaki hanya tinggal berdua saja. Ada beberapa orang yang berdatangan untuk menemani mereka, namun dirinya lebih nyaman tinggal bersama Misaki tanpa pengawasan orang dewasa. Di desanya, ia tidak mengenal baik para tetangga karena Kaori jarang keluar rumah selain pergi ke sekolah. Tidak ada sanak saudara yang ia kenal di sana, maka dari itu ia memutuskan untuk mencari Haru di kota besar ini setelah mendapatkan bantuan dari seorang polisi setempat.
Cerita karangan yang Kaori buat membuat Seika bersedih, dia tidak menduga anak sekecil Kaori dan Misaki harus mengalami kehidupan yang cukup pahit. Bahkan kini Seika menangis karena mendengar cerita yang Kaori katakan. Merasa tidak enak karena telah berbohong, Kaori pun berusaha menenangkan Seika dengan berkata jika dirinya beruntung bisa bertemu dengan Haru dan Seika dalam waktu dekat. Ia juga berterima kasih kepada Seika karena mau menerima kedatangan ia dan adiknya. Seika tersenyum ke arah Kaori, lalu ia berucap jika dirinya akan membiarkan Kaori dan Misaki tinggal di rumah ini selama keduanya merasa kerasan. Ia juga berjanji akan meminta Haru untuk menyekolahkan Kaori dan Misaki jika memang diperlukan. Kaori sempat menolak karena merasa tidak enak hati telah merepotkan Seika, akan tetapi Seika meyakinkan Kaori jika ia dan adiknya harus mendapatkan pendidikan yang bagus demi masa depan nanti.
Kaori tersenyum mendengar apa yang Seika katakan, tentu saja ia berterima kasih setelah mendengar apa yang diucapkannya. Ia tidak menyangka jika istri ayahnya itu akan sangat baik kepadanya dan Misaki. Tadinya ia mengira jika Seika bukanlah wanita yang baik, terlebih saat ia tahu jika dulu Seika bekerja sebagai seorang hostess, tentu pemikiran buruk datang begitu saja. Namun setelah Seika berkata seperti itu dengan penuh kelembutan, kini Kaori paham jika Seika adalah orang yang baik.
Setelah membersihkan peralatan makan, Seika memutuskan mengajak Kaori dan Misaki berbelanja. Ia tahu jika hari ini ada diskon besar-besaran di tempat perbelanjaan, maka dari itu ia ingin mengajak anak-anak untuk ke sana. Misaki yang sangat senang menyetujui ajakan Seika, sedangkan Kaori akan ikut untuk menjaga Misaki. Selain mereka berdua, Seika juga memaksa Kei untuk ikut walau anak lelaki itu sempat menolak. Tetapi pada akhirnya mereka berempat pergi bersama ke tempat perbelanjaan menggunakan mobil milik Seika setelah sebelumnya membersihkan diri terlebih dahulu.
Haru dan Seika memiliki mobil mereka masing-masing. Haru menggunakannya untuk bepergian ke tempat kerja, sedangkan Seika hanya untuk membawa barang belanjaan yang ia beli jika pergi ke tempat perbelanjaan. Awalnya Seika tidak meminta Haru untuk membelikannya mobil, ia masih bisa bepergian kemanapun dengan transportasi umum, tetapi dua tahun lalu, Haru memberikan hadiah berupa mobil kepada Seika atas ulang tahun pernikahan mereka. Setelah mendapatkan mobil, Seika segera mengikuti kursus mengemudi hingga akhirnya dia memiliki lisensi mengemudi. Namun Seika jarang menggunakannya jika bukan pergi ke tempat perbelanjaan ketika ia ingin membeli banyak barang. Jika ia hanya bepergian ke tempat dekat ataupun berbelanja dalam jumlah kecil, ia akan menggunakan transportasi umum.
Dalam perjalanan menuju tempat perbelanjaan, Misaki dan Kaori dibuat sangat senang. Banyak hal yang mereka berdua bicarakan mengenai apa yang mereka lihat di jalanan. Seika ikut tersenyum melihat tingkah dua anak perempuan di belakangnya. Sedangkan Kei yang duduk di sampingnya hanya diam saja sembari memainkan Nintendo.
"Onee-chan, lihatlah!"
Terdengar suara lucu Misaki yang meminta kakaknya untuk menoleh ke arah yang dia tunjuk. Kaori menatap ke arah tempat yang ditunjuk Misaki. Di depan sana, terlihat jelas sebuah toko kue yang memiliki berbagai jenis roti berbentuk sangat lucu. Disaat bersamaan, Seika melihat ke arah sana. Akhirnya ia pun menawarkan Misaki untuk membeli makanan itu. Misaki yang sangat ingin memakannya menyetujui tawaran Seika, namun disangkal oleh Kaori. Ia berkata jika Seika tidak perlu repot-repot menghentikan mobil hanya untuk membeli roti untuk Misaki.
"Kau tidak perlu canggung denganku, Kaori-chan," pinta Seika. Ia tak mau mendengar Kaori terus menerus menolak penawarannya. Jika memang mau apapun, Seika akan siap membelikan. Tentu dia akan senang jika Kaori dan Misaki dapat mengandalkannya. Ia sudah dengar cerita kehidupan Kaori dan Misaki yang menyedihkan, ia tidak akan membiarkan keduanya mengalami hal yang sama lagi. Walaupun ia sendiri tidak tahu jika cerita yang Kaori katakan hanyalah kebohongan.
"Belikan saja Ma, sepertinya Misaki-chan belum pernah memakan roti itu." Tiba-tiba terdengar Kei bersuara. Ia menatap ke arah Seika.
Seika membalas, "Aku akan mencari tempat parkir terlebih dahulu."
Mendengar apa yang Seika dan Kei katakan membuat Kaori terdiam. Dia tidak bisa melarang apapun yang Seika inginkan jika memang wanita itu memaksakan diri. Bukan tidak ingin melihat adiknya memakan makanan yang enak, hanya saja ia merasa tidak enak hati dengan perlakuan baik yang Seika tunjukkan. Kini ia merasa bersalah kepada Seika karena telah membohonginya.
Seika mulai menghentikan mobilnya di sebuah parkiran yang tersedia, kemudian ia mengajak ketiga anak itu untuk ikut dengannya. Mereka sama-sama pergi ke sebuah toko roti yang menjual berbagai jenis roti dan kue dengan berbagai bentuk yang lucu. Di sana, Seika membebaskan ketiga anak yang bersamanya untuk memilih kue ataupun roti yang mereka inginkan.
Misaki memilih sebuah roti sobek berbentuk Hello Kitty dengan isian coklat di dalamnya dan Kaori memilih muffin coklat dengan toping almond slice. Sedangkan Kei dan Seika hanya membeli sepotong kue keju. Mereka memakan makanan manis itu di sana.
"Mmm... Oishii! Roti ini sangat lembut," komentar Misaki terhadap roti sobek yang ia makan.
"Apa kau menyukainya?" tanya Seika.
Misaki menganggukkan kepala, lalu menjawab, "Tentu saja!"
Setelah itu ia menoleh ke arah kakaknya dan menawari roti sobek itu. Kaori yang penasaran bagaimana rasa dari roti sobek milik Misaki menerima tawarannya, ia mengambil sedikit roti itu lalu memakannya.
***
Bersambung...
[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]
Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.