Seika mempercayai apa yang mereka ucapkan, lalu ia pun meminta Kaori dan Misaki memakan makanan hangat yang ada di atas meja makan. Walaupun kedua anak itu sudah mengisi perut di restoran, tetapi mereka harus tetap menghormati apa yang Seika siapkan untuk mereka.
Sementara itu, Kei yang terus menatap ke arah Kaori dan Misaki mulai menyadari jika kedua anak perempuan itu memang sedang berbohong. Ia sadar dari gerak-gerik aneh yang Kaori tunjukkan. Namun ia tak berani untuk berbicara dan bersikap seperti tak mempedulikan mereka.
Mereka berlima sama-sama memakan makanan yang telah Seika siapkan, yaitu nasi kare. Banyak hal yang Seika tanyakan kepada Kaori dan Misaki di tengah makan malam mereka. Dengan hati-hati, Kaori menjelaskannya, sementara Misaki hanya diam saja sembari menikmati nasi kare buatan Seika yang teramat enak.
Pertanyaan yang Seika berikan selalu saja membuat Kaori kebingungan untuk menjawabnya, ia hanya takut salah berbicara yang bisa menimbulkan kesalahpahaman di antara mereka. Terlebih lagi ia diminta untuk tidak banyak bicara, tentu hal tersebut membuat ia berpikir dua kali jika ingin menjawab pertanyaan yang Seika ajukan.
"Kau jangan terlalu banyak bertanya kepadanya, ia masih kecil dan sepertinya sulit untuk menjelaskan tentang hidupnya sendiri," ujar Haru kepada sang istri.
"Aku hanya ingin tahu saja tentang kehidupannya. Ia dan adiknya masih kecil, rasanya sangat berani sekali mereka melakukan perjalanan dari rumah mereka hingga tiba di kota besar ini," balas Seika.
"Kau harus sabar, jangan menanyakan segalanya hari ini. Masih ada hari-hari esok jika memang kau sangat ingin tahu tentang kehidupan mereka," kata Haru. Ia hanya berusaha menghentikan pertanyaan-pertanyaan yang Seika berikan karena ia melihat jelas kebingungan di wajah Kaori. Seika hanya terdiam saja sembari memakan nasi kare di hadapannya. Lalu Haru mengalihkan pembicaraan dengan hal lain, ia tak ingin Seika terus mengajak Kaori dan Misaki berbicara.
Tidak lama dari itu, makanan yang mereka makan tadi pun habis. Kei yang sudah lebih dulu menghabiskan makanan memutuskan untuk pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua. Kemudian Seika merapikan peralatan makan yang tadi mereka gunakan. Kaori ingin membantu, tetapi Seika melarang dan memintanya menunggu hingga ia selesai membereskan ruang makan. Ia ingin mengajak Kaori dan Misaki ke sebuah kamar tak terpakai yang bisa mereka gunakan sebagai kamar mereka nanti. Sedangkan sedari selesai makan, Haru sudah pergi untuk membersihkan dirinya di kamar mandi.
Kaori menatap Seika yang tengah membersihkan peralatan makan, ia ingin sekali bertanya kepada wanita itu. Menanyakan tentang bagaimana hubungannya dengan sang ayah, tetapi ia ragu, takut Haru memergokinya. Akhirnya ia mengurungkan niatnya itu hingga Seika selesai membersihkan semua peralatan makan. Bersamaan dengan itu, Haru datang dengan pakaian yang sudah bersih.
"Aku akan segera mengajak mereka berdua ke kamar," ujar Seika kepada Haru. Haru mempersilakan apa yang istrinya inginkan. Wanita itu pun mengajak Kaori dan Misaki untuk pergi dari sana dan berjalan menuju ke sebuah kamar kosong yang hanya terdapat lemari dan meja pendek beserta empat zabuton di sana.
"Maafkan aku, hanya kamar ini yang kosong," kata Seika sembari masuk ke dalam sana. Kemudian ia membuka lemari dan mengeluarkan sebuah futon. Ia terlihat merapikan futon di atas lantai tataminya. Setelah rapi, ia memerintahkan Kaori dan Misaki untuk beristirahat. Selain itu ia mempersilakan Kaori dan Misaki untuk menggunakan kamar mandi jika memang diperlukan, ia akan menyiapkan air hangat untuk mereka berendam nanti. Kaori dan Misaki menghargai segala upaya yang telah Seika lakukan untuk mereka, tentu saja kata terima kasih pun terucapkan. Lalu Seika meninggalkan mereka berdua di sana.
Kaori dan Misaki menaruh barang bawaan mereka di dekat sebuah meja yang berada di pojokkan. Bersamaan dengan itu, Misaki merengek ingin mandi. Kaori yang masih lelah meminta Misaki untuk bersabar karena ia ingin beristirahat selama beberapa menit. Tetapi Misaki tak mengerti akan hal itu.
"Aku sudah ingin mandi, Onee-chan. Seluruh tubuhku terasa gatal," ucap Misaki. Selama diasuh oleh Keiko, Misaki memang dibiasakan mandi sebelum tidur. Sedangkan Kaori tidak melakukan itu dan selalu saja mandi sesuka dirinya. Keiko juga tidak memerintahkan Kaori untuk mandi sebelum tidur walaupun ia sudah berkegiatan satu hari penuh dan mengeluarkan banyak keringat.
Dengan enggan, ia pun mengajak sang adik untuk keluar dari kamar dan pergi mencari kamar mandi sembari membawa pakaian ganti yang mereka keluarkan dari tas masing-masing. Kamar mandi di rumah ini tidak jauh dari pintu utama. Di sana terdapat sebuah wastafel dengan kabinet di bagian bawah yang berisikan beberapa handuk bersih dan perlengkapan mandi yang masih utuh. Terdapat pula cermin yang cukup besar di atas wastafelnya. Di samping wastafel dan kabinet terdapat sebuah mesin cuci satu tabung. Selain itu, ada dua pintu di samping kiri dan kanan. Pintu sebelah kiri merupakan ruangan untuk kloset, sedangkan pintu sebelah kanan untuk tempat berendam dan mandi. Kamar mandi di Jepang memang dibagi menjadi beberapa ruangan.
Kaori dan Misaki masuk ke dalam sana dan melihat-lihat apa yang ada di tempat tersebut, namun tiba-tiba saja mereka dikejutkan dengan kedatangan Seika.
"Apakah kalian terkejut?" tanya Seika. Kaori dan Misaki menganggukkan kepala.
"Maafkan aku. Aku baru saja akan memberikan ini, tetapi kalian tak ada di kamar." Seika berkata seperti itu sembari menyodorkan dua buah handuk kepada Kaori. Selain itu, Seika juga memberitahu mereka jika ia sudah menyiapkan air hangat di bak berendam jika memang Kaori dan Misaki ingin menggunakannya. Tentu saja anak itu menerima handuk yang Seika berikan dan mengucapkan terima kasih atas apa yang Seika lakukan untuk mereka.
Wanita itu tersenyum, lalu kembali berkata, "Jika kalian membutuhkan sikat gigi dan yang lainnya, kalian bisa ambil di dalam laci itu."
Seika menunjuk sebuah laci yang ada di kabinet bawah wastafel. Kaori dan Misaki lagi-lagi hanya menganggukkan kepala saja untuk membalas apa yang Seika katakan. Kemudian karena canggung, Seika memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua di sana.
Kaori segera memerintahkan Misaki untuk melepaskan semua pakaiannya. Tentu saja adik kecilnya menuruti apa yang Kaori perintahkan. Kemudian ia memerintahkan Misaki untuk mandi terlebih dahulu, sementara dia akan menggosok gigi. Setelah selesai mandi, Misaki segera berendam dan kini giliran Kaori yang membersihkan diri di samping bak mandi yang sedang Misaki gunakan untuk berendam. Mereka berdua mandi bersama untuk pertama kalinya karena selama ini Misaki selalu saja dimandikan oleh Keiko dan sejak umurnya 4 tahun, Misaki selalu mandi sendiri walaupun masih ditemani oleh Keiko.
***
Bersambung...
[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]
Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.