Andi tidak pernah mengira bahwa produksi lagu pembuka dan penutup dari sebuah program dokumenter akan mempengaruhi masa depannya. Masih dalam tahap persiapan, dia berbicara dengan Shariza dan Paman Hari di telepon dan mengajukan beberapa pertanyaan.
Andi membawa asistennya, Riana, langsung ke kantor saluran dokumenter di stasiun TV 2. Mereka memberitahu Pak Ikang sang produser program tersebut bahwa mereka bermaksud menonton satu atau dua episode terlebih dahulu dan mencari tahu apa yang bisa mereka tulis.
Pak Ikang awalnya berpikir bahwa Andi ada di sini untuk menyerahkan lagu, lalu mengira bahwa kata-kata yang ditambahkannya dalam surat itu berguna, tetapi setelah mendengarkan penjelasan Andi, dia kehilangan kata-kata. Sepertinya Anda tidak punya lagu untuk dimainkan! Akhirnya, dengan mengandalkan pengalaman dan keteguhan mentalnya, dia menelan umpatan yang sudah ingin dilontarkannya.