"Haruskah aku masih memaksakan kehendakku untuk menikah dengan wanita ini? Dari luar dia begitu kuat dan ganas tapi ternyata dibalik sikapnya yang tegar, hatinya sangat rapuh dan lebih ringkih dari sebongkah batu es." Gumam Jordan dalam hati.
"Haruskah kita menikah?" Pertanyaan Gendhis yang tiba-tiba mengagetkan Jordan. Pria itu merenggangkan jarak diantara mereka dan berdiri dengan satu tangannya menekan badan pintu.
"Menurutmu bagaimana?" Jordan bertanya balik dan itu membuat Gendhis menundukkan wajahnya.
"Menurutku … tidak bisakah kita menjalin hubungan biasa seperti orang pacaran? Karena ini semua terlalu cepat untukku." Ucap Gendhis masih dengan wajah tertunduk.
"Aku ingin memakanmu setiap berdekatan denganmu. Apakah itu tidak apa-apa kalau kita hanya pacaran? Lagipula, usia kita bukanlah remaja lagi yang hanya berpacaran." Ucap Jordan lagi.