章 103: Terpaksa Berbohong

***

Layinah mengeluarkan ponselnya biar supaya satpam perumahan langsung bisa menjawab. Satpam itu mulai mengingat rumah yang ada di dalam foto tersebut.

"Ouwh itu ya bener Mbak, Mbak Aluna emang tinggal di sana." ucap satpam itu dengan mengembalikan ponsel Layinah.

"Alhamdulillah kalau gitu saya ke sana lagi ya Pak, sepertinya dia punya kakak yang bernama Kak Cintya ya Pak?" tanya Layinah basa basi.

"Ouwh Mbak Cintya, iya anaknya Bu Mira kan cuman ada dua Mbak Cintya dan Mbak Aluna."

"Baik terima kasih banyak infonya ya Pak kalau gitu saya mau balik lagi ke rumah ini." Layinah pura-pura balik lagi ke rumah Aluna.

Layinah berhenti di salah satu rumah tetangga Aluna bukan ingin bertanya tapi hanya sekedar beli air mineral dingin. Sebab dia engga mungkin tanya ke tetangganya Aluna bisa di curigai sama warga sini.

"Bu, beli air mineralnya satu ya yang kemasan kecil."

"Eh iya Neng." Ibu penjual langsung memberikan air mineral pada Layinah.