アプリをダウンロード
29.16% Sebuah Kebohongan / Chapter 14: 14

章 14: 14

***

bayangan hitam yang terus menerus memukuli Hikaru dalam alam mimpi yang seakan seperti neraka, walaupun Hikaru sudah remaja. Hikaru mengetahuinya dan masih ketakutan, Hikaru terpojok dengan kedua tangannya yang menahan pukulan yang terasa begitu menyakitkan. saat Hikaru melihatnya dari celah tangannya, bayangan hitam tanpa wajah itu terus menerus memukulinya. terlihat sama.

terlihat mengerikan.

"Seharusnya kau jauh lebih baik lagi, seperti kakakmu!" seru bayangan hitam yang bersuara wanita. ibunya.

seketika Hikaru merasa ketakutan, dan semua benangnya mendadak menjadi kusut. Hikaru merasakan tangannya, - tubuhnya yang gemetaran hebat.

"kau seharusnya sempurna! lihatlah keluarga kita! kita bisa mendapatkan segalanya dengan menjadi terbaik!" kata kata ibunya dengan penuh obsesi.

Hikaru ingin berbicara, namun Hikaru tidak dapat mengatakan apapun. nafasnya terasa begitu sesak, semuanya mengelap. hanya Kegelapan tanpa dasar yang bisa dilihat Hikaru.

dia ada dimana-?

bisakah Hikaru keluar dari sini-?

bayangan hitam itu berganti, entah sudah berapa lama bayangan hitam tadi memukuli Hikaru tanpa hentinya.

Hikaru melihatnya, luka-luka yang membekas. sama seperti di kepalanya, Hikaru refleks melindungi kepalanya. apa mungkin karena selama ini, Hikaru selalu dipukuli pada bagian kepalanya-?

Bruk!

Hikaru terdorong oleh seseorang, dan dia mengambil siletan dari tas. tas yang entah kenapa membuat Hikaru takut.

"ka...kak" bisik Hikaru. entah kenapa, Hikaru bisa mengetahuinya. kakaknya tersenyum, berupa bayangan hitam namun Hikaru bisa mengingatnya, siletan dan tas yang selalu sama...hal yang selalu dilakukan oleh kakaknya.

yang dianggap sangat sempurna.

"ssh.. diamlah Hikaru...kau mau membuat ayah dan ibu marah-?" bisikan yang selalu sama, selalu didengarnya.

dan membuat Hikaru bungkam.

siletan yang perlahan mendekati wajahnya, Hikaru sontak mundur, dan menepis pisau itu hingga terjatuh.

Hikaru terdiam. merasakan detakan jantung yang semakin meningkat, dan bayangan hitam itu tidak berekspresi.

dan membuat Hikaru ketakutan.

Hikaru tidak dapat bergerak.

"apa yang kau lakukan Hikaru?!" tanya kakaknya tanpa wujud. Hikaru tanpa sadar, memegangi tangan kakaknya dengan gemetaran. tertawa seraya memegangi silet yang tadinya di tepis, dan mengarahkan pada kepalanya.

apa yang terjadi-?

sakit...hentikan..kenapa Hikaru harus melakukan semua ini--?

tubuhnya tidak bisa berhenti...tolong.

siapapun, lepaskan Hikaru dari neraka ini, siapapun. tolong Hikaru dari sini....

"kakak...maafkan aku..aku aku bersalah, jangan marah padaku haha.." seru Hikaru. padahal rasanya sangat sakit, namun Hikaru tetap melukai dirinya dan tertawa seolah itu hal yang lucu.

apa yang lucu-?

apa yang Hikaru takutkan-?

Hikaru tidak mengerti.

Brak!

bayangan hitam berganti lagi. Hikaru ketakutan, Hikaru ingin keluar dari neraka Kegelapan ini. Hikaru tidak ingin tertidur jika mengharuskan Hikaru untuk terus berada dalam kegelapan ini.

kenangan masa lalu yang semula begitu jauh, kini Hikaru mengalaminya.

mungkin Karena Hikaru mengetahui kebenaran. kebenaran yang mulai menyakitinya. menghancurkan jiwanya.

bayangan hitam lebih besar tanpa wajah lagi, namun entah kenapa Hikaru bisa mengetahui siapa pelakunya. Hikaru bisa mengetahuinya, bayangan hitam yang seperti monster. dan Hikaru tidak ingin mengetahui wujudnya, karena Hikaru tidak ingin terluka karenanya, dan bayangan hitam itu seperti sebuah kegelapan. sebuah ancaman baginya.

"A.. ayah" seru Hikaru, bibirnya bergerak sendiri. bayangan hitam itu mengambil sebuah tongkat. Hikaru sontak mundur, entah kenapa Hikaru ketakutan.

sangat ketakutan.

ada berapa banyak ketakutan yang di alami Hikaru sedari tadi--?

"kenapa kau lari huh, anakku?" seru ayahnya. memukuli kakinya hingga Hikaru terjatuh, kegelapan tanpa dasar. kemanapun Hikaru pergi, hanya ada kegelapan yang selalu sama. Hikaru melihat dunia sekitarnya yang hitam, gelap gulita tanpa adanya keceriaan.

Hikaru merasa nostalgia. rasanya Hikaru pernah berada disini, untuk waktu yang sangat lama dan sendirian.

Buk!

"kau harus dihukum Hikaru!" seru bayangan hitam itu melayangkan tongkat, Hikaru tidak sempat untuk melindungi wajahnya. dan Hikaru bisa merasakan rasa sakit yang luar biasa.

seperti familiar. sering terjadi.

apakah dulu Hikaru sering dipukuli-?

"ini kasih sayang kami!" seru ayahnya, tongkat yang dirasakan menyentuh kulitnya dengan kasar. dan membuat rasa sakit yang begitu menyiksanya.

Hikaru menatap dalam diam, dengan mata yang mulai berwarna merah.

keadaan sekitar yang kini berwarna merah darah. sama seperti cipratan darah yang bertebaran. Darah dan darah milik Hikaru. tongkat yang terus menerus memukulinya tanpa jeda, tanpa henti. Hikaru tidak menyadari, bahwa tubuhnya terluka parah. Hikaru hanya menatap dengan mata yang rabun, tidak dapat melihat apapun. hanya merasakan rasa sakit yang lama kelamaan mulai menghilang.

apa karena sudah terbiasa-?

seberapa sering Hikaru diperlakukan seperti ini... seberapa sering Hikaru merasa semuanya adalah hal biasa-?

"ini cara kamu menyayangimu!"

ini bukan cinta. ini bukan rasa sayang.

Hikaru tidak menyukainya, apa...Hikaru mempunyai pilihan untuk berbicara-?

***

Hah!

Hikaru membuka matanya yang terasa begitu berat. Hikaru memegangi kedua matanya, berharap kalau matanya masih bisa melihat. keringat yang membasahi seluruh tubuhnya, kenangan yang membuatnya sangat ketakutan.

terjebak berkali-kali disana. tanpa ada jalan keluar. tanpa seorangpun. hanya ada bayangan hitam menakutkan.

Hikaru melihat ke arah dirinya yang masih di atas kasur rumah sakit, memeriksa bajunya, masih bersih tidak ada bekas luka sedikitpun. Hikaru tidak bisa berhenti gemetaran. Hikaru masih bisa merasakan betapa sakitnya di pukuli, betapa rendahnya dirinya, dan betapa dirinya yang tidak bisa melawan. Hikaru mengingatnya, tubuhnya gemetaran menahan rasa sakit yang seolah menghantamnya berkali-kali.

"Hikaru..." seru suara yang dikenalinya.. Hikaru balik menatapnya, Hikaru masih terpengaruh dengan mimpi nya dan melihat Kazuya sebagai bayangan hitam. bayangan hitam yang perlahan mendekatinya, hendak melukainya lagi-?

Plak!

otomatis Hikaru menepisnya. menatap dengan tatapan ketakutan, Hikaru harus bisa melawannya. ini bukan mimpi, Hikaru pasti bisa melakukannya, Hikaru tidak harus merasakan rasa sakit lagi.

rasanya Sangat sakit.

tidak.. tidak...jangan dekati aku.

jangan siksa aku.

"Hi-"

"Tidak!" seru Hikaru merasakan kepalanya terasa begitu pusing, dan melihat sekitar dengan keadaan gelap. sama seperti mimpi itu, semuanya terasa seperti sebuah ancaman dan Hikaru terjebak didalamnya. ruangan rumah sakit yang terlihat seperti penjara, penjara yang mengekangnya.

"Hikaru.. tenanglah ini aku!" seru suara itu. namun Hikaru tidak bisa mengetahui siapa dirinya, hanya bayangan hitam.

"kau akan menyakitiku!" seru Hikaru mundur ke arah dinding, kasur dan selimut nya yang berantakan, tangannya yang berdarah karena terlukai oleh infus yang di pakaikan di tangannya.

Hikaru memegangi kedua sisi kepalanya merasa sangat pusing dengan kenyataan dan mimpi yang menghantui nya, Kazuya terlihat khawatir namun Hikaru hanya melihatnya sebagai bayangan hitam yang berbahaya, bayangan yang akan melukai dirinya.

"tenanglah Hikaru..aku tidak akan melukaimu oke?" Hikaru tidak percaya, Kazuya berusaha menjaga jarak untuk menenangkan Hikaru. Hikaru bisa membayangkan bahwa Kazuya akan mengambil tongkat dan memukulinya.

seperti binatang. seperti barang, yang akan dibuang saat tidak sempurna.

dan Hikaru hanya bisa menerimanya.

dipukuli setiap harinya. setiap saatnya.

Hikaru menendang bayangan hitam, dan melemparkan Botol infus di dekatnya. tidak mempedulikan apapun, kasur yang berderit dan sangatlah berantakan.

"Hikaru!" Kazuya berusaha menahannya, agar botol infus tidak terjatuh.

"Diam! Diam! Diam! berisik..berisik.., kenapa...kenapa kau selalu ada disini?!" teriak Hikaru merasa cemas, matanya yang gemetaran. menciut saat membayangkan kalau dirinya akan di siksa. seperti dalam mimpi, bukan ini kenyataan. apa dia akan di pukuli lagi-?

sekarang? disini-?

"Tidak! menjauh dariku!" seru Hikaru memecahkan kaca jendela dengan gelagapan mengambil pecahan kaca dan melukai wajah Bayangan hitam, terlihat darah yang menetes. Hikaru mengeratkan tangannya lagi dan melempari bayangan hitam yang menurutnya sangat menakutkan itu.

"Hikaru..tenang! tenanglah!" seru Kazuya menampar wajah Hikaru hingga Hikaru hanya terdiam di tempat.

Hikaru tertawa, menertawakan dirinya sendiri dan mengambil benda itu hendak melukai dirinya sendiri sebelum Kazuya dengan cepat memegangi kedua tangan Hikaru agar tidak bergerak. Kazuya terlihat susah payah untuk menahan kekuatan Hikaru yang sekuat tenaga berusaha melindungi diri, tentu saja Kazuya mengetahuinya.

Kazuya menunduk. merasa sangat sakit melihat Hikaru seperti ini.

Hikaru..yang kesakitan lagi-lagi.

apa Hikaru harus mengalaminya-?

kenangan yang seperti mimpi buruk-?

"kenapa? kenapa kau melakukannya?" seru Hikaru tertawa. namun tawanya terdengar sangat hambar, matanya terlihat begitu kosong tanpa apapun.

"...", Kazuya tidak menjawab apapun. lebih tepatnya Kazuya mengetahui kalau Kazuya tidak memiliki peran penting dalam kehidupan Hikaru, bahwa Kazuya tidak akan bisa menyelamatkannya.

Kazuya yang menyebabkan semuanya bertambah buruk. mungkin saja alasan Kazuya melakukannya adalah untuk menebusnya kesalahannya, kesalahan yang membuat Hikaru kecelakaan.

kesalahan..yang membuat Kazuya harus menyembunyikan semuanya, agar Hikaru bisa merasakan kebahagiaan.

dan justru hal yang dilakukan Kazuya menyakitinya lagi. menghancurkan hidup Hikaru untuk yang kedua kalinya.

Kazuya kasihan melihatnya, Hikaru yang terlihat seperti kehilangan cahayanya.

kehilangan sinar kehidupannya.

karena kehidupannya sendiri. Hikaru kehilangan dirinya, namanya yang berarti anak yang berbahagia, dan Hikaru tidak pernah berbahagia. bahagia seolah hanyalah sebuah hal yang mustahil baginya, bahkan disaat seperti ini. Hikaru sangat menderita.

karena kebenaran tentang dirinya.

***


next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C14
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン