Saat ini di dalam kelas yang kosong, Adi dan Tsubaki kembali melanjutkan acara kemesraan mereka di dalam kelas, tapi posisi Keduannya telah berubah
Dengan Adi duduk di bangku dan memangku Tsubaki di atas kakinya, mereka dengan lahap, memakan satu sama lain, meski begitu Adi mengontrol dirinya dengan keras
Untuk tidak menggerakan tangannya dan hanya menggunakan ciumannya, karena ia sadar ia tak bisa terlalu jauh, apalagi ia juga ingin menikmati kesenangan
Yang lebih dengan Tsubaki, " emmmmmmm" desah Tsubaki saat Adi mencium lehernya yang putih dan memberikan tanda disana
Setelah itu ia menatap Tsubaki kemudian berkata " Mulai sekarang kamu Tsubaki, wanita saya Adi" berkata dengan tegas dan dominan, meski ia tersenyum lembut
Merasakan Aura dominan Adi dan melihat senyum lembutnya, entah kenapa Tsubaki hanya merasa senang dan mengangguk pelan sebagai jawaban " emmm" katanya bergumam pelan dan disusul " Ding terdeteksi para meter Harem sebesar 85 Poin selamat Tuan rumah"
Mendengar suara itu ada senyum lebih lebar di wajah Adi, kemudian setelah menenangkan Tsubaki secara perlahan, kemudian keduannya membereskan pakaian mereka
Dan bersiap untuk keluar kelas, saat mereka membuka pintu, betapa terkejutnya mereka melihat sosok cantik dan mempesona, dengan rambut merah yang panjang terurai
Sedang menatap ke arah kelas di depan mereka, jadi Adi yang melihat pertama kali hanya menatap bagian belakang wanita tersebut, meski begitu
Jelas Adi bisa merasakan pesona yang tak terbatas dari dirinya, untuk sesaat Adi tersesat, dan terbangun oleh cubitan Tsubaki di pinggangnya
" Aduuh....keluh Adi pelan, tetapi itu cukup untuk membuat wanita itu berpaling ke arah belakang
Dan disana dia melihat wajah tampan dan mempesona Adi, yang sedang tertawa dengan sangat bahagia, entah kenapa ia merasa sangat senang melihat lelaki ini tertawa
Dia hanya merasa lelaki ini jelas sangat istimewa, kemudian ia berpaling ke arah samping dari lelaki itu dan disana ia melihat Tsubaki, Ratu dari sahabatnya yang sedang menatap dirinya sambil sedikit tersenyum
" Selamat pagi Rias sama" berkata Tsubaki memberi hormat kepada Rias
" Pagi Tsubaki, sedang apa kamu disini? dan siapa lelaki tampan ini?" berkata dan menujuk kepada Adi yang ada di sampingnya
Sebelum Tsubaki sempat menjawab, Adi berkata terlebih dahulu " Bukannya tidak sopan menunjuk seseorang yang tak dikenal saat pertama kali mereka bertemu" berkata Adi dengan wajah setengah serius dan setengah bercanda
" Ahhhh...maaf kan kekasaran saya, baiklah sebagai permintaan maaf biarkan saya perkenalkan diri saya, Nama saya Rias Gremori " berkata dengan anggun layaknya wanita bangsawan
Kemudian mengulurkan tangannya ke arah Adi, " Ok perkenalkan nama saya Adi Setiawan, salam kenal" memegang erat tangan Rias
Merasakan tangan lembut Rias, jelas Adi bisa membayangkan betapa terawatnya tubuh Rias, disisi lain saat Rias memegang tangan Adi dia merasa perasan aneh di hatinya
Namun saat ia akan lebih jauh menebak hal aneh apa itu, Adi sudah melepas tangannya, melihat tindakan Adi, Rias sedikit mengernyitkan alisnya
Karena ia sadar betapa hebatnya pesona yang dimiliki oleh dirinya, jadi tak perlu dikatakan jabat tangan saja sudah menjadi hadiah dan keberuntungan bagi seorang pria
Tapi itu jelas hanya berlaku pada pria dan iblis di dunia ini, tetapi bagi Adi jelas ini hanya bisa dibilang lebih halus dan lebih lembut daripada tangan wanita lain
Tentu saja ia menyembunyikan fakta bahwa ia juga sedikit terpesona, karena untuk menarik wanita kuat, kamu tak bisa lebih lemah dari dirinya
Jadi disinilah sikap Adi saat ini, Dengan pandangan yang kuat dan terlihat sedikit acuh tak acuh dia membalas sikap Rias yang dominan
Meski bisa dikatakan Rias saat ini bersikap bersahabat namun, darahnya sebagai bangsawan jelas tak memberikan kekurangan aura dominan pada dirinya
" Permisi Rias sama, ini adalah Adi murid pindahan baru yang akan bersekolah di sekolah kita, hari ini dia datang untuk berkunjung melihat sekolah" kata Tsubaki dengan hormat menjelaskan
" Oh murid baru" kata Rias menatap Adi dengan penuh minat, karena ia merasa ada hal yang istimewa di dalam pria ini, tetapi ia tak bisa menebak apa itu, terlebih ia tak mendeteksi aura sihir yang ada di tubuhnya
" Nah Tsubaki san, mari kita lanjutkan acara tour kita" kata Adi menyela pembicaraan Keduannya
Setelah ia mendengar perkataan Adi, Tsubaki juga segera sadar betul ia tak boleh berlama lama disini, karena jelas akan membuat curiga Rias
Dan apabila ia tahu bahwa dirinya dan Adi saat ini adalah sepasang kekasih, maka ia tak tahu apa yang akan dilakukan presiden kepada dirinya
Membayangkan itu Tsubaki merasa tertekan, dan kemudian menjawab " Nah kalo begitu Rias sama saya mohon pamit" meminta ijin dan kemudian membawa Adi Ke lantai tiga tempat dimana tujuan selanjutnya
Melihat kepergian Adi dan Tsubaki, entah kenapa ia merasa seperti ada hal yang tersembunyi, tapi ia tak tahu jadi ia tak mau berpikir lebih
Dan hampir saja ia lupa, kedatangannya kemari adalah karena adanya fluktuasi energi sihir yang kecil dan tiba-tiba saja muncul, meski ia berada di dalam kelas
Namun saat energi itu muncul jelas ia terkejut, karena bagaimana bisa kecerobohan seperti ini terjadi di kelas para siswa, apalagi identitas mereka sebagai bangsawan iblis jelas tak bisa terbuka
Sehingga ia cepat keluar kelas untuk memeriksa siapa yang dengan ceroboh melakukan hal tersebut, namun kemudian setelah ia tiba disana
Sihir itu menghilang tanpa jejak dan membingungkanya, jadi ia mencoba mencari satu persatu kelas yang kosong, dan setelah mencari beberapa saat dia bertemu dengan Tsubaki dan Adi
Awalnya ia curiga kepada Adi tetapi setelah melihat bahwa tak ada sihir di tubuh Adi, Rias berpaling kepada Tsubaki untuk mengecek, namun melihat wajahnya yang tenang
Rias menjadi bingung, karena ini jelas bukan di lakukan Tsubaki, sebab tak ada tanda-tanda sihir yang ia keluarkan, lantas siapa yang menggunakan sihir tersebut
Sambil merenung ia kembali ke kelas untuk memikirkannya, dan kemudian ia akan bertanya kepada Akeno, mungkin ia juga merasakan sihir tersebut pikirnya
Jadi ia bergegas kembali ke kelas dan bersiap untuk berdiskusi dengan Akeno, dan saat ia memasuki kelas dan menatap Akeno yang sedang membaca buku, ia menghampirinya dan berkata
" apakah kamu merasakan sihir kecil yang baru saja muncul?" tanya Rias tanpa membuang waktu
" Sihir? maksud kamu ada penggunaaan sihir digedung sekolah ini?" tanya akeno dengan bingung
" Ya, apakah kamu merasakanya?" kembali Rias berkata
" Tidak Rias aku tak merasakannya saat aku berjalan di lorong" berkata Akeno dengan wajah bingung
" lantas hanya aku berarti yang merasakannya" jawab Rias sambil merenung
" ahhh mungkin itu hanya halusinasi mu Rias, aku maklum kamu kawatir tentang pertunangan kamu, tapi tak perlu sampai seperi itu bukan...ara....ara...
" ya mungkin kamu benar Akeno, jawab Rias sedikit depresi saat berpikir tentang pertunangannya dengan Keluarga Phoenix
" Nah dari pada pusing memikirkan itu, aku punya gosip terbaru," kata Akeno berkata kepada Rias
" Gosip apa? tanya Rias semangat, ( Ya ini membuktikan gosip tak mengenal status, mereka ada dimana-mana dan dengan semangat di cari)
" Fufufufu..sudah tak sabar kamu rupanya baiklah, akan kuberi tahu ada seorang pemuda sangat tampan yang datang ke sekolah Kita, dan aku rasa ia murid pindahan " kata Akeno bergosip
"Pemuda tampan, dan ada kemungkinan murid pindahan" Rias mengulangi perkataan Akeno, dan tak bisa berpikir tentang Adi yang sangat tampan dan menarik baginya.