アプリをダウンロード
94.96% RE: Creator God / Chapter 358: CH.358 Kode

章 358: CH.358 Kode

Sejauh ini sejujurnya aku punya harapa yang tinggi. Hanya saja, seperti hal yang sangat cliché pada dasarnya bahwa pasti ada saja tembok penghalang pada suatu harapan.

Hanya tinggal selangkah lagi saja sebelum kita bisa menerbangkan semua satelit ini, tetapi sekarang terhenti hanya dari sekedar penyampaian sinyal oleh setiap satelit.

Seperti yang sudah dibahas kemarin, satelit-satelit itu sebenarnya bisa didorong lebih cepat di satu titik yang sudah ditentukan, tetapi penyampaian sinyalnya masih terlalu lambat.

Jadi kurasa memang aku perlu pendapat yang lainnya juga karena mereka pun seorang yang jenius, dan itu tidak perlu dipertanyakan lagi.

"Nah, sekarang soal yang itu bagaimana. Jujur, aku sudah tidak punya ide sama sekali tentang masalah penyampaian sinyal."

"Yang paling baik sekarang hanya ultraviolet, tetapi kalau mau dilanjutkan bahkan bisa mencapai sinyal gamma atau X-Ray."

"Itu skalanya sudah miniscule atom ya? Dalam kasus normal cukup cepat karena ada media udaranya, tetapi luar angkasa, tentu tidak."

Dilema benar kami memikirkan masalah ini. Sudah sebenarnya aku lelah dan tidak ingin melanjutkan lagi soal memusingkan penyampaian sinyal.

Namun bagaimana pun juga ini hal yang super penting. Kalau sampai salah, kejadian fatal bisa saja terjadi tanpa kuingini atau siapa pun ingini.

Pada akhirnya kita semua berharap untuk bisa pulang, tetapi memang cobaannya begitu banyak. Lelah atau tidak? Tentu saja aku lelah secara fisik dan mental.

Tenaga yang harus kukerahkan juga tidak kira-kira, dan tentang betapa ribet dan memusingkannya ini membuat emosiku terkuras melulu.

"Haruskah kita tetap memakai yang sekarang ini saja? Ultraviolet?"

"Aku berharap begitu, tetapi tidak apakah dengan efek samping buruknya? Kerugiannya bagaimana?"

"Sejauh ini masih bisa terkontrol dan aman saja. Semoga saja selalu begitu sampai terakhir. Jadi, kita finalisasi ini?"

Tenang, tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan yang penting. Yang aku perlu lakukan hanyalah menilai ini benar atau salah, diambil atau tidak.

Secara totalitas memang positif reaksinya dan tidak ada masalah yang cukup tampak. Namun bagaimana dengan bug-bug serta kesalahan kecil lainnya karena kecerobohan?

Kurasa yang itu tetap saja masih ada, jadi tidak ada salahnya untuk aku mengeceknya terlebih dahulu karena itu lumayan penting.

Bug secara individual memang tidak banyak punya efek yang buruk. Betul, tetapi beda cerita kalau berkumpul. Pastilah itu menciptakan error yang tidak diinginkan.

Sehingga di sinilah penuh perhatian sangat diperlukan sekali untuk menutup celah-celah yang tidak seharusnya dibiarkan ini.

Kalau memang bisa dibuat sesempurna mungkin, kenapa tidak bukan? Aku hanya ingin terus mencoba agar tidak menyesal karena tidak mencoba.

"Biarkan aku mengecek kode programnya dulu. Biasanya kalau kurang teliti banyak celah yang bisa disusupi. Juga sekalian mengecek kode keamanannya."

"Ah iya juga, aku tidak kepikiran. Seharusnya memang perlu crosscheck lagi terlebih dahulu supaya tidak ada kejadian aneh-aneh."

Ujung-ujungannya kami setuju memang untuk mengecek programnya dan sistem pertahanan untuk mencegah pencuri data.

Semua aspek itu penting dengan caranya masing-masing, jadi semuanya harus diperhatiakn dengan seimbang.

Ya sudahlah, intinya aku harus cepat menyelesaikan ini dan kembali ke rumah untuk makan siang. Lagipula sudah ditentukan gelombang pemancar sinyalnya.

Tersisa permasalahan kodenya dan butuh menguatkan pertahanannya, lalu semuanya selesai. Ingin kukatakan bahwa semuanya ini sungguh menguras mental.

"Sudah selesai semua berarti masalah utamanya. Kalau masih ada error dan bug kalian benerin dah. Aku mau pulang dulu."

"Ngomong-ngomong aku juga laper nih, ada masakan nggak di rumah?"

"Ada kok, tadi Kiera bilang dia mau masak dengan yang lain. Mau ikutan kah?"

"Oh tentu, makan itu terutama dan penting."

Tanpa berlama-lama lagi langsung saja pulang dengan teleportasi tentunya. Ini metode paling singkat, tetapi merepotkan dari segi penggunaan mana yang boros.

Sejujurnya, kekuatanku cukup luas boleh dibilang, tetapi karena kekuatan maksimalku muncul dari kekuatan dewa yang pasti butuh banyak mana, tidak bisa dipakai seenaknya.

Entah bagaimana, tetapi kalau aku di sistem Tier Ranking, mungkin aku hanya mampu menghancurkan dengan skala kota yang berarti masih di Tier 7-C mungkin.

Namun ketika kau berbicara tentang Kuroshin, mungkin dia sudah ada di 2-A atau lebih tinggi lagi. Perbedaan kekuatan yang begitu besar benar-benar membuatku khawatir.

Ngomong-ngomong ketika aku mengatakan itu, aku menilainya dengan sekali serang dengan kekuatan maksimal.

"Kalian ke meja makan dulu saja. Aku mau merancang beberapa hal dulu di komputerku terlebih dahulu."

"Oh oke, nanti kita bilangkan ke yang lain juga. Jangan lama-lama ya?"

"Santai saja, cepat kok."

Komputerku ini terbuka dengan sangat cepat karena dapat mengenaliku entah dari suara nafas, porposi tubuh, iris mata, dan hal lainnya lagi yang sebisa mungkin sangat detail.

Boleh dibilang aku orang yang cukup setiti tentang dokumen-dokumen penting yang tersimpan dalam komputerku.

Itulah kenapa setiap data yang ada, pastilah terkirimkan ke satelit di atas sana untuk menjaga kerahasiaannya dan keamanannya.

Katakan aku maniak, tetapi itulah kenyataannya. Aku paling benci ketika dataku dicuri, dibuka sembarangan tanpa seizinku, dan perihal lainnya juga yang mengesalkan pastinya.

Oh ya, ketika aku bilang merancang beberapa hal, yang kumaksud adalah pembangunan Heresia juga tentang satelit maupun roket.

"IAI, tolong bantu aku dalam perancangan ini. Pastikan semuanya sesuai dengan apa yang tergambar di kepalaku."

"Semuanya itu akan saya lakukan dengan sebaik mungkin tuan."

Sendirian? Kalau aku memiliki suatu kecerdasan buatan yang bisa diandalkan, kenapa tidak? Lagipula dengan begini semuanya dapat selesai dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin.

Sebenarnya tanpa IAI pun aku bisa menyelesaikannya dalam lima menit. Toh yang kutambahkan juga sedikit walau boleh dikatakan kompleks bahkan di kalangan profesional.

Bukankah aku sudah pernah mengatakan bahwa aku menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda dari semua yang sudah ada?

Katakanlah ini sebagai kode program khusus, aku pun akan setuju. Bahasa program ini adalah kebanggaanku selama ada di dunia ini.

Dulu semenjak masih aktif di perusahaan Guirusia.co di Terra, aku bahkan tidak punya kesempatan untuk menciptakannya.

Namun sekarang sudah banyak waktu luang, jadi kenapa tidak. Dengan begini juga, ketika dataku dibobol dan dicuri, tidak ada yang bisa mengetahui artinya.

"Okehh, sudah siap semuanya. Tinggal memencet tombol enter, maka semuanya tinggal menunggu waktu saja."

Rencana yang kusiapkan ada banyak dan sudah kupikirkan sejak lama. Sekarang proses pembangunan Heresia kembali sudah 93 persen.

Sedangkan tentang satelit ini, proses pemrogramannya sudah mencapai 88 persen, tetapi persiapan satelitnya sendiri sudah 99 persen.

Aku lebih suka hal tertata begini. Sejak dulu hanya ada kerusuhan, peperangan, setelah aku mati di Terra. Itulah kenapa aku paling suka kedamaian, seluruh hidupku—tidak, semua kehidupanku sudah terlalu ada dengan rusuh.

Untuk author, terima kasih sudah memberikan waktu tenang seperti ini. Aku bisa stress lama-lama jika masalah beruntun masih saja menyerbuku.

"Oi, aku sudah selesai. Masakannya juga sudah siap kah?"

"Heh, bahkan sebelum kita datang mereka sudah selesai masak. Kita hanya menunggumu sebelum kita makan."

"Hehehe, maaf. Daripada tanggung kan, jadi kuselesaikan aja sekalian."

Mungkin tidak ada yang tahu pekerjaan di balik layarku ini walau namaku sudah cukup terkenal. Kalian semua sudah tahu alasannya sejak dulu. Ya, tidak menarik perhatian.

Bukan hanya hidup dalam peperangan, tetapi impianku itu benar-benar murni kedamaian selayaknya seperti orang normal lainnya.

Kalau sekarang, aku masih hidup dalam keterpurukan, depresi, sebagai pengubah dunia dan lainnya. Itu semua masih menggangguku untuk mencapai kedamaian sempurna.

Walau kelihatannya seperti hal mustahil, tetapi aku yakin, suatu saat aku akan menggapainya. Cepat atau lambat, semuanya akan tergenapi, for sure.

Ketika aku bilang semuanya, itu benar-benar semuanya. Yang berarti juga termasuk pertarungan dengan Kuroshin. Boleh dibilang itu adalah tembok terakhir, tertinggi, dan tersulit yang perlu kulewati untuk mencapai kedamaian yang kudambakan itu.

"Oh ya, ehem, karena pekerjaan kita bisa dibilang sudah selesai, bagaimana kalau kita merancang langkah selanjutnya tentang roket untuk menuju Terra?"

"Hei, dilarang berbicara soal pekerjaan ketika di rumah apalagi di meja makan."

"Hehehehe, maaf, lagian kita pulang hanya untuk makan, jadi ya begitu."

Jurai menanyakan pertanyaan yang cukup kritis dan penting karena hal itu memang sangat diperlukan untuk pulang.

Sejujurnya, tadi aku di kamarku pun sudah kuselesaikan semua soal roketnya juga bahkan. Tinggal mencoba kode aktivasinya dan membuat model roketnya.

Namun untuk sekarang, aku ingin menahan diri seperti tidak peduli dan ingin istirahat dulu. Eh, sebenarnya memang ingin istirahat, makanya semuanya sudah kuselesaikan.

Biasanya Sin yang mereka ketahui adalah pekerjan keras, tetapi aku ingin tahu bagaimana reaksi mereka ketika aku menjadi malas-malasan dan seperti tidak punya arah hidup.

"Heh, itu mah nanti saja. Lagipula kita bahkan belum menerbangkan satelit-satelit ini. Untuk sekarang aku ingin istirahat dulu dari semuanya ini. Mentalku lelah."

"Hmm… benar juga sih soal hal itu. Aku pun juga sudah terlalu lelah mengurusi seluruh perhitungan satelit yang super rumit."

"Kalau kalian begitu, aku juga deh. Jenius sih jenius, tetapi aku pun masih punya otak manusia yang punya batasan untuk berhenti bekerja karena lelah."

Hoo…? Bahkan mereka pun sudah ingin berhenti dari pekerjaan yang menyiksa badani dan jiwani ini ya? Yah, tidak salah juga sih, aku pun juga berpikiran hal yang sama.

Lagipula semua ini 'kan keinginan kita sendiri untuk bisa pulang ke Terra dan mencari seluruh kebenaran yang terkubur.

Memang pemikiranku dengan mereka sama, hanya saja aku memaksimalkan semua mentalku yang tersisa dan segenap tenagaku untuk menyelesaikan seluruhnya dulu baru istirahat.

Kasihan juga mereka bekerja tanpa henti. Memang, aku yang berkontribusi besar terhadap perang pertahanan atas Heresia, tetapi tujuan asliku tetap untuk pulang.

Aku hanya membayar harga kepada Heresia karena telah memberiku alasan untuk pulang dan menghirup udara segar sekali lagi.

"Hahahaha, ya sudah deh. Untuk sekarang, bagaimana kita tinggalkan soal pekerjaan itu untuk nanti sesaat, dan kita menenangkan diri dengan berenang di kolam belakang?"

"OH!!?? BOLEH BANGET!! Tidak pernah mengatakan tidak soal berenang. Juga sudah lama aku tidak berenang beneran."

"Okeehh, sekalian setelah menurunkan isi perut dan olahraga. Juga aku mau mengajari Feliha dan Ais untuk berenang."

"Siaaaap pak bos!!"


next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C358
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン