アプリをダウンロード
52.78% RE: Creator God / Chapter 199: CH.199 Persona

章 199: CH.199 Persona

Suara yang mendengung dari kepalaku membuatku terkejut tepat sebelum aku mati. Tiba-tiba saja, tubuhku bergerak tanpa aku yang menggerakannya. Suara itu perempuan, tetapi aku pasti yakin bukan Kioku ataupun Eriene, lalu siapa? Cuma ada satu… Rie yang asli.

Namun bagaimana Rie yang asli bisa kembali? Bukankah dia sudah menghilang setelah memberikan isi 'Pandora Box' kepadaku? Apa pun itu, dia muncul di saat yang tepat. Rasanya agak aneh, tetapi terima kasih Rie sudah menyelamatkan diriku dan dirimu.

'Bagaimana bisa? Tubuh ini kan seharusnya aku yang mengontrol, bukan kamu Rie. Juga kenapa kau bisa kembali?'

[Aku bisa kembali? Bukankah ini memang tubuhku dan aku tidak pernah pergi ke mana pun.]

Jadi sejak kejadian aku membuka 'Pandora Box' itu, dia selalu mengawasiku dari bayang-bayang diriku? Ini kenapa aku masih lemah, hal seperti ini saja aku tidak bisa menyadarinya. Kurasa seluruh kemampuanku dari masa lalu memang tidak bisa sepenuhnya kugunakan. Misal contohnya kemampuanku untuk memaksimalkan status, tentu saja itu tidak berlaku di sini.

Apa yang terbawa adalah apa yang terikat oleh roh dan jiwa. Sejak sihir terikat dalam roh dan jiwa manusia, maka ketika aku mati sihir apa yang aku bisa lakukan juga terbawa. Bukan hanya itu, memori pun ikut terbawa sejak itu bukan terikat dengan tubuh. Memang memori tertanam dalam otak, tetapi asal memori itu adalah dari roh.

Ngomong-ngomong kemampuanku untuk memaksimalkan status itu tidak bekerja bukan hanya karena itu bekerja untuk tubuh saja. Alasan sebenarnya adalah di dunia ini tidak ada sistem status, makanya tidak dapat bekerja. Tidak mungkin bukan mengakses apa yang tidak ada di dunia ini?

"Hoo, kau cukup beruntung nona, walau sudah rusak parah dan kehabisan mana, tetapi kau masih bisa menghindari seranganku."

"Tidak, aku bukan beruntung, aku super beruntung."

[Sebaiknya kita selesaikan pertarungan ini terlebih dahulu. Akan kujelaskan semua yang kau inginkan nanti pendatang asing.]

Baiklah, fokusku memang harus pada pertarungan ini. Jujur saja aku memang hanya bisa mengandalkan 'keberuntungan' sejak kemampuan tidak ada lagi padaku. Juga aku tidak tahu bagaimana lagi aku bisa bertahan dan menyerang dengan jumlah mana yang tersisa dua persen dan tubuh yang rusak parah, tetapi musuh yang masih tersisa setengah dari jumlah awal mereka.

Aku tahu… aku tahu jelas bahwa yang namanya 'keberuntungan' itu bukan sesuatu yang seharusnya diandalkan. Namun apalagi yang bisa kulakukan dalam keadaan seperti ini. Lebih baik aku mengerahkan seluruh keberuntunganku seumur hidupku demi memenangkan pertarungan ini. Jangan bilang aku persisten, sejak awal, tidak pernah ada dalam kamusku kata kalah.

'Namun apa kau ada rencana untuk memenangkan pertarungan ini? Jujur dengan keadaan sekarang, hampir tiada harapan dan kosong kemungkinan kita untuk menang.'

[Di situlah kemampuan asli yang kumiliki bekerja. Dasar, kau menempati kehidupanku, tetapi tidak pernah tahu apa kemampuan asliku.]

'Kemampuan asli? Seingatku dalam memorimu tidak ada… jangan-jangan yang itu?'

[Apalagi selain itu.]

Benar-benar keberuntungan semata, aku tidak mengira bahwa roh-roh kehidupanku sebelumnya, yaitu semua Alter Egoku akan bekerja untuk hal ini. Pada dasarnya aku biasanya membaca memori tentang apa yang terjadi, tetapi aku melihat lebih dalam kepada apa yang dipikirkan oleh seseorang itu. Kemampuan Rie tidak pernah digunakan sebelumnya, atau lebih tepatnya tidak bisa digunakan karena kriteria yang ada tidak dipenuhi.

Kemampuan asli Rie berhubungan dengan Alter Ego yang kumiliki. Di dalam diri manusia ada suatu kepribadian pastinya, kemampuan Rie dapat mematerialisasi kepribadian itu dalam suatu bentuk. Kalau aku mau bilang, itulah yang disebut dengan nama Persona.

'Aku tidak mengira apa yang tidak pernah kau gunakan akan bisa menjadi kartu utama dalam hal ini. Namun aku tidak yakin jumlah mana yang ada tetap membuatku sadar.'

[Soal itu aku bisa mengatasinya. Yang pertama gunakan Persona diriku.]

"Hereby I stand on my life, Ishparas. Diena!!"

Persona asli Rie adalah bentuk asli dari roh penyanyang. Kemampuan yang dimiliki dari Persona asli Rie adalah membuat semua orang menjadi tenang dan merasa tekanan yang ada menghilang. Tindakan yang hampir sama denganku, tetapi di beberapa titik ada yang membedakanku dari Rie yang asli.

Dengan kemampuan Persona Rie, Ishparas, kemungkinan besar aku dapat memulihkan kembali mana dan memperbaiki tubuhku yang rusak. Mungkin dapat bekerja, tetapi tidak maksimal sejak ini pertama kali entah aku atau Rie menggunakannya.

"Waa!? Bagaimana bisa tubuhmu kembali pulih perlahan-lahan dan manamu kembali!?"

"Ternyata iblis sepertimu bisa melihat pergerakan mana ya? Pantas saja kau melihat ke dalam kelemahanku."

Sekarang aku punya mana yang setidaknya setengah dari penuh. Tidak dapat berbuat banyak karena mana yang kupakai itu tercemar. Ingat bagaimana aku kalah karena kehabisan mana dari ketidakefesiennya mana itu? Untuk yang kali ini mananya tidak begitu tercemar, tetapi masih kalah murni dengan botol pengisi mana yang sering kupakai.

Kemungkinan aku pakai sihir dan menghabiskan mana lagi itu besar, itu kenapa aku menggunakan manaku hanya untuk mantra sihir Shiciki. Lagipula aku harus berhenti mengandalkan diriku kepada sihir dan memperkuat serangan fisikku. Bergantung berlebihan pada sihir bisa berbahaya karena batasannya begitu besar dan sulit dilewati. Sekali lagi aku cukup beruntung ada Persona Rie, Ishparas yang dapat membantuku kembali pulih.

Namun aku jadi penasaran, sejak Persona tidak memakan mana, apa yang digunakan untuk bisa mengaktifkannya. Setidaknya ada semacam bahan bakar yang terbatas untuk bisa menggunakan Persona bukan? Dugaan sementaraku tidak ada, sejak ini adalah hal yang benar-benar baru.

[Jawaban dari pertanyaanmu adalah seberapa kuat mentalmu. Semakin kuat mentalmu, semakin besar juga kapasitasmu untuk bisa bebas menggunakan Persona.]

'Walau tidak pernah memakainya, aku terkejut kau tahu banyak soal itu.'

Ya aku tidak peduli dengan detailnya karena pasti terlalu rumit untuk dimengerti. Namun aku cukup senang bahwa kegigihanku untuk tidak menyerah membuahkan hasil. Setidaknya dengan ini aku mulai bisa balik menekan atas tekanan yang diberikan musuh kepadaku.

Karena ada kemampuan Persona ini, kenapa aku tidak mencoba menggunakannya untuk melawan pada penyihir ini. Karena Persona terikat dengan roh dan jiwa, apa itu berarti aku bisa menggunakannya kapan saja asal tahu kunci penggunaannya? Apa pun itu, setidaknya itu menambah jumlah kemampuan yang aku miliki ke dalam kamusku.

"Namun seberapa besar kemampuanmu, atau bahkan bagaimana bisa tubuhmu kembali pulih perlahan-lahan juga soal manamu kembali, kau tetap akan kalah nona kecil."

"Mungkin sebelumnya aku juga berpikir akan kalah, tetapi aku melihat cahaya harapan yang baru entah dari mana. Aku sekarang yakin, kalian semua akan kutumpas habis!!"

Sebelum Rie asli datang dan mengambil alih serta menyatakan kemampuan aslinya, aku benar-benar sudah siap menerima kekalahanku. Walau aku tahu bahwa tidak pernah ada kata dalam kamusku, tetapi untuk kali itu saja aku mau menerima bahwa kekalahan adalah bagian dari hidup.

Dalam sekejap itu, aku belajar bahwa kekalahan sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari keseharian kita, mau itu bertarung atau lainnya. Di dalam kekalahan, pasti ada harapan untuk menjadi menang. Dengan itulah orang akan menjadi kuat dengan kekalahan yang dialaminya.

Memang aku tidak pernah mengalami kekalahan, tetapi aku selalu hampir mendekati kekalahan. Mungkin hanya sekali dan itu saat pertama kali aku melawan 'Evil Sorcerer Cultist'. Dari situ aku benar-benar belajar di mana letak kelemahanku, bagaimana caraku untuk menang. Itu kenapa aku mengembangkan diriku dengan menggunakan mana murni dari botol pengisi mana sebagai energi untuk membuat tubuhku tetap bekerja dan menggunakan sihir lebih efesien.

"Cahaya harapan? Pftt, entah datang dari mana harapan itu, aku akan sekali lagi memusnahkannya! Bersiaplah menerima kekalahanmu nona kecil. Semuanya, serang!!"

"Kalau begitu lihatlah ini. May Light Darkness upon me shall be freed, Harasou."

Persona yang barusan aku keluarkan adalah Personaku sendiri. Entah bagaimana, aku mengenal nama dari Personaku dan kepribadian yang dimilikinya. Sejak dulu aku selalu hidup dalam tengah-tengah, tidak dalam kegelapan, tidak dalam terang sepenuhnya. Itu kenapa aku selalu memakai topeng yang berbeda-beda membuat orang tidak pernah mengetahui diriku yang aslinya.

Dari situlah aku mulai kehilangan arah dan jati diriku sendiri. Terkadang aku selalu menyesuaikan diri di dalam kehidupan sosial dan membantu orang lain terus-menerus. Di sisi lain, aku tidak peduli dan egois terhadap diriku sendiri. Aneh bukan? Tetapi 'Paradox' itu terus terjadi sampai aku kehilangan arah ini.

"A-apa itu!? Bayangan!?"

"Hampir tepat. Memang ini terlihat seperti bayangan, tetapi ini bukan sekedar bayangan atau sihir, ini adalah bayangan asli terhadap kepribadian diriku. Darlignea!!"

Entah kenapa Persona terikat dengan suatu elemen juga layaknya sihir. Sebenarnya dengan alasan elemen ini, aku juga bisa membuat alasan bahwa Persona adalah sihir juga bukan sesuatu yang berbeda jauh dari sihir. Namun pada akhirnya aku tidak akan memberi tahu kepada yang lain tentang kemampuan ini. Semua yang tahu akan kubunuh dengan pasti.

[Hahahaha, baru saja kau kuberi tahu soal kemampuan asliku, dan sekarang dengan mudah kau menggunakannya? Menarik pendatang asing, menarik!!]

Dengan semacam sihir kegelapan dan terang yang mengenai mereka semua dengan tepat, aku berhasil menumpas semua. Baguslah, aku berhasil menghentikan kota atau negara atau bahkan dunia ini untuk hancur sementara.

Walau begitu tepat sesuai ucapan Rie yang asli, menggunakan kemampuan Persona dalam jumlah yang berlebihan akan menguras kemampuan mental seseorang. Energiku tersedot dengan luar biasa hanya karena menggunakan kemampuan Persona dua kali. Ya tidak salah juga sih, sejak dua kemampuan itu punya efek yang luar biasa.

"Luar biasa, luar biasa. Siapa sangka bahwa nona Rie dapat mengalahkan Lesser Demon sepertinya."

"Siapa!?"

Ketika aku sudah mengira bahwa pertarungan ini sudah selesai, tiba-tiba suara dari belakangku mengejutkanku dan membuat diriku menoleh dengan sekejap. Rupanya suara itu berasal dari seseorang yang ditemani dengan satu orang lainnya. Dari penampilannya, aku bisa melihat mereka adalah laki-laki seorang dan yang satunya lagi perempuan.

"Kami maksudmu? Hahaha, katakan saja kami yang akan mengakhiri riwayat hidupmu!!"

"Coba saja, kalian juga akan kubunuh selama jadi ancaman buatku."


next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C199
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン