アプリをダウンロード
47.74% RE: Creator God / Chapter 180: CH.180 Sambutan Hangat

章 180: CH.180 Sambutan Hangat

Begitu aku dan Shin sampai di rumah keluarga Kihinnoaru dan Ajikiaru, kami langsung disambut oleh Lala. Ternyata oh ternyata, penampilan Lala menggunakan pakaian rumah saja sudah sebegini cantiknya, pantas Shin tidak pernah bosan dalam kehidupannya.

"Ahh kalian sudah datang ya? Selamat datang di dunia Heresia, Rie."

"Terima kasih kalian mau membantuku di dunia ini. Jujur aku tidak pernah keluar dari kota Teyviate, jadi ini adalah hal baru untukku."

"Oh baguslah kalau begitu, artinya kamu akan menikmati banyak hal yang menarik dan menyenangkan di sini. Pa, aku dan Rie masuk dulu, barang-barangnya papa yang bawa ya?"

"Hee… diserahin ke papa semua aja dah semua ma. Ya sudahlah."

Bahkan di depan orang lain mereka sangatlah romantis, heran tidak heran selama ratusan tahun lamanya kasih sayang dan cinta mereka tidak pernah luntur. Seingatku aku hanya pernah bertemu Lala dulu sekali saat berada di sekolah. Waktu itu rasanya mereka sudah mempunyai anak pertama mereka yaitu Shuuku kalau tidak salah aku mengingatnya.

Namun biar kualihkan perhatianku sebentar mengagumi rumah ini. Jujur seberapa besar, mewah, dan mahalnya rumah ini. Rumah dengan luas lebih dari tiga hektar ini juga dengan 4 lantai membuat kesan diriku ini sangatlah kecil dibandingkan dengan besar rumah ini. Tentu saja itu karena Shin, Lala dan anak-anak mereka mampu dan memang layak.

Kualihkan perhatianku ke tempat lain yang membuatku berpikir bahwa ini bukan hanya sekedar rumah biasa, tetapi ini sudah setara dengan mansion. Halaman atau tanah di sekitar rumah ini tidak kecil juga, kalau rumahnya tiga hektar, mungkin total luas tanah di tempat ini sampai 12 hektar. Tentu diisi oleh banyak hal seperti kolam renang, bangunan yang lebih kecil lainnya, dan juga kebanyakan diisi oleh pepohonan dan rumah hijau. Tunggu, pepohonan!?

"Ohh akhirnya aku melihat pohon sungguhan juga. Sudah berapa lama aku tidak melihatnya?"

"Hmm? Pohon? Ah soal itu memang kami menanam banyak pohon di lahan kosong sekitar rumah ini. Tentu masih ada banyak pohon lain."

"Hah, artinya dunia ini penuh akan pepohonan hijau!?"

"Tentu saja."

Akhirnya aku menemukan pohon juga. Jujur sebelumnya aku mengira bahwa dunia Heresia sama seperti dunia Logiate kurang lebih, tetapi ternyata tidak. Perbedaan memiliki pohon hijau dan tidak itu sangatlah besar, jadi perbedaan dua dunia ini lebih dari sekedar batasanku sebelumnya. Aku jadi merasa damai dikelilingi pohon hijau, sudah berapa lama aku tidak melihat warna hijau yang begitu indah nan asri ini?

Sudah kuputuskan, dunia Heresia lebih baik daripada dunia Logiate. Namun walau begitu aku masih ingin tahu perbedaan lainnya yang mungkin dapat membuatku lebih terkejut lagi. Rasanya aku ingin menjelajahi dunia ini dibanding dunia Logiate. Dunia Heresia lebih damai dan tidak terlalu menonjolkan teknologi dan kemajuan yang dimiliki, berbeda dengan Logiate.

"Hah~ jadi tenang deh kalau di kehidupanku yang ini, aku masih dapat melihat pohon."

"Huh… memangnya di Logiate tidak ada pohon ya? Seingatku memang tidak ada sih sedikit pun pohon."

"Memang tidak ada, itulah kenapa aku sedikit tersiksa mengetahui fakta tidak ada pohon di Logiate. Oh ya, di mana anak-anakmu?"

"Oh mereka sedang di kamarnya, di ruang latihan, sedang berenang dan lainnya. Masing-masing punya aktivitas sendiri. Ah benar juga, buat dirimu seperti di rumah sendiri, kami menyambut kedatanganmu Rie dengan sepenuhnya."

Mungkin aku bisa bertanya-tanya atau menjelajahi langsung dunia ini untuk mengerti lebih. Aku rasa dunia ini lebih banyak perbedaannya hanya saja aku belum mengetahuinya. Jujur aku sangat tertarik akan dunia ini. Kira-kira kalau aku tinggal di dunia ini bagaimana ya? Lagipula tidak butuh penyesuaian berat untuk hidup di dunia ini sejak sistemnya hampir sama dengan Logiate.

"Rie, semua barang-barangmu sudah kumasukan ke kamar yang akan kau tempati nanti. Juga kalau kau ingin pergi-pergi, katakan saja kepada kami atau kepadaku, entah kau ingin pergi bersama kami atau sendiri nanti akan kuberikan kunci mobil."

"Terima kasih Shin."

"Kalau begitu aku naik dulu, masih ada sedikit pekerjaan yang belum kuselesaikan tadi."

Ah benar juga, garasi di rumah ini sangatlah tidak masuk akal. Tadi aku mengintip sedikit di mana Shin memarkirkan mobilnya, tetapi tiba-tiba saja ada bagian tanah tertentu yang terbuka ke atas layaknya lift dan ada 4 mobil lainnya di situ. Kuyakin ada banyak yang seperti itu di dekat situ. Mobil milik Shin mungkin setidaknya ada 15 lah, mungkin, tebakanku saja. Oh mungkin lima lagi ditambah milik Lala, dan masih ada yang lain milik anak-anak mereka.

"Kalau begitu Rie, bagaimana kalau kutunjukkan isi rumah ini dan menjelaskan satu-satu apa saja yang ada. Rumah ini cukup kompleks, jadi perhatikan dirimu jangan sampai salah masuk ruangan satu dengan yang lain."

"Hahaha, benar juga ini rumah yang kompleks. Namun seingatku Shin lebih menyukai desain yang simpel bukan? Kenapa rumah ini jadi begitu kompleks?"

"Soal itu anak-anak yang meminta, kata mereka kalau desainnya simpel maka akan cepat bosan di rumah ini. Sedangkan sekarang mereka tidak mengatakan bosan walau sudah hidup selama 50 tahun lebih di rumah ini."

Ternyata oh ternyata, idenya anak-anak mereka. Hahaha, kupastikan mereka tipe pemanja anak, makanya segala sesuatu pasti dituruti. Kekayaan mereka tidak sedikit juga, makanya memanjakan anak bukan hal yang begitu sulit untuk mereka. Namun kurasa anak-anak mereka tidak akan begitu banyak meminta sejak mereka juga sudah bekerja sendiri bukan?

Aku tipe yang pekerja keras dan tidak pernah meminta-minta juga bermanja-manja kepada papa dan mama karena mereka juga bukan orang tua asliku. Jadi aku tidak ingin mengandalkan orang lain berlebihan. Oh ya standar kaya di dunia ini dan Logiate juga cukup tinggi, setidaknya pribadi individual memiliki satu miliar Vousx. Sedangkan dulu punya ratusan jutaan atau bahkan puluhan jutaan saja sudah dianggap kaya.

"Begitu ya, pantas saja, kalian itu pemanja anak ya?"

"Ahahaha boleh dibilang begitu walau kami tidak sebenarnya. Hanya saja semua orang apalagi anak ketujuh kami hampir pernah mengalami hal terburuknya. Papanya dibunuh di hari yang sama dia lahir. Namun entah bagaimana Shin bisa kabur dari kenyataan itu dengan membunuh dewa takdir dan akhirnya kami hidup sampai sekarang."

Jadi begitu cerita kehidupan Shin kenapa dia punya kekuatan dari dewa takdir. Kemungkinan besar dewa takdir adalah salah satu bawahan dari Kuroshin yang sudah merencakan sampai sejauh ini. Jadi begitu dewa takdir dibunuh, jiwaku dan kepribadianku yang lain terlepas dari rantai pengulangan dan dari lingkaran 'Time Paradox'.

Juga pasti karena Kuroshin ingin meniadakan aku dan Jurai tanpa mengotori tangannya yang artinya membunuh darah dagingnya sendiri, Shin yang paling dekat dan mengenal kami jelas juga ikut dalam daftar itu. Itulah kenapa sejak awal hidup kita, kami bertiga menderita begitu banyak karena ada tangan dewa yang menekan kita. Sebelum akhirnya kami bertiga punya kemampuan yang kuat untuk menekan balik.

Namun rasanya Kuroshin itu belum sepenuhnya mati, tidak mungkin dewa seperti dirinya mati dengan mudah setelah semuanya itu. Kemampuannya pasti bisa membuatnya bangkit kembali atau menyembuhkan diri. Namanya juga dewa, ada cara khusus yang harus dilakukan untuk membunuhnya atau setidaknya menyegel kekuatannya. Hal yang sama juga terjadi pada dewa takdir pasti, paling dirinya belum mati hanya kekuatannya ada pada Shin.

Itulah kenapa aku harus tetap waspada karena masalah dalam kehidupanku bisa saja mengancam diriku lagi. Kalau aku mati lagi, entah seberapa jauh aku terpisah dari Shin dan Jurai untuk bisa meminta bantuan mereka. Kurasa ini harus kubincangkan dengan Shin terlebih dahulu nanti sebelum aku juga membahasnya dengan Jurai.

"Shin itu memang pribadi yang bisa diandalkan ya? Sampai akhir hidupnya pun dia tidak pernah berhenti berjuang, dan akhirnya kembali hidup lagi."

"Begitulah, itulah kenapa saat bertemu dengan dirinya, walau karena campur tangan dewa takdir, aku sangat bersyukur. Pertemuan dengan Shin waktu itu rasanya begitu ajaib dan tidak terduga."

"Kalau begitu ceritakanlah kepadaku, aku juga penasaran cerita kehidupanmu. Sebagai gantinya aku juga akan cerita sebagian dari cerita kehidupanku juga. Tidak bisa kuceritakan semua, karena kehidupanku sangatlah kompleks."

"Hahaha tentu saja, nanti akan kuceritakan semua kepadamu. Tentu saja sebelum itu Shin harus tahu atau tidak nanti dia marah dan ngambek karena menceritakan dengan sembarangan. Shin paling tidak suka privasinya diketahui."

"Ahahaha, aku sudah tahu itu kok."

Ternyata ucapan mama untuk menyuruhku pergi ke luar berjalan-jalan entah ke mana tidak buruk juga. Saat aku terlepas dari beban perasaanku karena keluarga Akaterasu sudah berbuat banyak bagi diriku dan teman-temanku hanya untuk sementara, aku bisa tertawa lega dengan teman yang bisa kusebut keluarga dari kehidupanku yang lain.

Entah bagaimana aku bisa mencari kebahagiaan yang lain lagi di lain waktu, tetapi aku tidak akan menyerah untuk mencarinya. Selagi waktu dan harapan masih menjunjung tinggi tidak akan ada kata menyerah bagiku. Sebaiknya aku terus berusaha untuk mencapai dan melawan takdir yang menghalangiku untuk bertahan dari tekanan yang ada.

"Oh ya karena waktu itu aku belum sempat mengenalkan anak-anakku satu per satu, bagaimana kalau kita kunjungi mereka sambil memperkenalkan mereka."

"Boleh tuh, aku ingin tahu apa yang dilakukan oleh anak-anak dari dua orang yang kehidupannya penuh dengan kebaikan dan cinta."

"Ishh, jangan katakan begitu, aku dan Shin hanya melakukan yang terbaik bagi semua orang. Juga kehidupan keluarga kita hampir sama seperti yang lain kok."

"Oh begitukah? Kalau begitu jelaskan kepadaku bagaimana kalian bisa sampai mempunyai tujuh anak? Jika yang lain paling banyak pasti hanya tiga. Kemungkinan besar kalian berhenti ingin mempunyai anak lagi ketika Shin mati saat anak ketujuh kalian lahir."

"Memang ya pikiran seorang yang dengan mudah memprediksi masa depan dan melihat seluruh data yang kompleks itu sangat berbahaya. Sekarang aku jadi mengerti kenapa Shin, dirimu, dan Jurai itu saling berteman."

"Ahahaha benar juga sih."

"Ya sudah, ayo kita kelilingi rumah sambil aku memperkenalkan anak-anakku."


next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C180
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン