Pintu kamar itu di buka kasar membuat sang pemilik kamar terkejut, menatap terkejut pada sosok pria yang terlihat terengah-engah dengan pandangan yang mengisyaratkan sebuah kekhawatiran besar. Ah.. ternyata sudah di mulai juga, padahal dia pikir malam ini akan menjadi malam yang tenang baginya.
Tapi ternyata tidak juga, dan dia hanya bisa menghela napas pelan mengabaikan pria itu yang masuk ke dalam kamarnya. Dia yang tengah sibuk menatap langit malam memilih diam membiarkan pria itu mendekati dirinya dan ikut menatap ke arah langit yang sama.
Keduanya masih diam, tidak berniat mengatakan apa pun. Tanpa perlu mengatakannya mereka tahu bahwa semuanya akan kembali di mulai malam ini. Bulan sabit di atas langit menjadi objek pandangan mereka sebelum gadis itu kembali menghembuskan napas kasar.
"Jadi apa yang ingin kau katakan?" ucapnya menatap ke arah pria yang ada di sebelahnya sebelum kembali menatap ke arah bulan itu lagi.