Marah besar, hubungan di atas tanduk hampir jatuh, hanya dari Salsha yang mengatakan jika Tania memang hamil. Sebenarnya salah dirinya, jika dirinya tidak begitu kentara sedang menutup-utupi sesuatu Salsha tidak akan memberi pertanyaan bodoh diluar nalarnya, terlebih hal gila yang dia bisa saja tahu.
Aldi menggelengkan kepalanya pelan, brutal, sama sekali tidak mengatakan apapun yang lebih jelas dari sebelumnya namun sekarang Aldi kentara sedang benar-benar marah dan tidak bisa mengendalikan dirinya sama sekali.
Aldi mengacak-ngacak rambutnya benar-benar asal seakan-akan dirinya benar-benar mendapat kekacauan yang lebih dari sebelumnya. "Sialan," marahnya lagi, Tania benar-benar tidak bisa mengatakan hal lain lebih dari yang dia pikirkan.
"Apa salah gue?" tanya Aldi beberapa kali menanyakan apakah selama ini dia melakukan ini benar-benar melakukan kesalahan? Jika iya, kenapa Aldi merasa terus yang di rugikan?
Minalaidzinwalfaidzin kak... Mohon maaf lahir batinnnnn