"Aku minta maaf," ucap Rio menyadari kesalahannya, ida menarik Casa agar masuk ke dalam jangkauannya, memeluknya erat dan kencang sekali.
"Maafkan aku," ucapnya lagi, kali ini Casa yang mendengarnya terlihat sangat kesal dan marah.
Kemarahannya memeluknya, membuatnya terus terlihat sangat buruk pada sesuatu yang berbeda. "Maaf?"
"Kenapa kakak meminta maaf padaku bahkan saat aku menjelaskannya? Tidakkah kakak terlihat sangat terlambat?"
"Kakak terlambat, gumamnya lagi. Kali ini Casa atau Rio hanya terdiam di satu titik dimana sejujurnya keduanya masa-sama tidak perduli pada sesuatu. "Kakak mengharapkan apa dariku, ku tanya?"
"Kakak mengharapkan apa? Cinta? Kebahagiaan? Ketulusan? Atau apa?"
"Perjelas saja sekarang kak," minta Casa mendesak Rio untuk berbicara panjang lebar sama seepeti sebelumnya. Casa memutar bola matanya malas mengingat sesuatu yang menyebalkan baginya.
Membahagiakan bukan????