"Ayah menjemputku?"
"Aku terkejut," sambung anak kecil berumur lima tahu begitu sedang mencari neneknya, justru yang mengagetkan kedatangannya aralah ayahnya. "Ayah sengaja," jawab Aldi dengan langsung mengendong tubuh kecil anaknya yang sudah dia rawah bahkan saat sperma ada di perut Tania.
"Kenapa ayah tidak mengatakannya saat sarapan tadi?" tanya Tana lagi dengan mengalungkan tangannya pada Aldi cukup erat karena takut jatuh. "Kan ayah sudsh menjwabnya tadi. Ayah sengaja," ulang Aldi membuat Tana tersenyum sumringah karena senang.
"Apa ayah akan mentraktirku sama seperti dua bulan yang lalu? Membelikanku es krim dan makan di luar kan? Kan? Kan? Kan?" Aldi menjawab dengan gerakan tubuh tanpa suarA. "Kuatkan sabuk pengamanmu dengan aman, cantik." Aldi meletakkan anaknya di kursi sampingnya, mengambil tas Tana untuk menyingkir dan memakaikannya cukup dalam kekencangan yang pas.
Terimakasih masih mau membacanya