Tak ada yang mengetahui keberadaan ayah saat ini. Terkecuali Duminah, istrinya. Namun kini malah ayah hampir saja celaka. Ia telah melupakan bahwa alam bisa lebih ganas dari siapapun. Terjangan badai yang mengombang-ambingkan tubuhnya tadi telah menumbangkannya dan kini ia terdampar di tempat asing.
Entah ia masih di dunia ini ataukah ia sudah berada di dunia lain. Ia bahkan meragukan dirinya sendiri. Tak ada seorang pun yang bisa ia tanyai kecuali orang yang kini merawatnya, yaitu Kakek Karsin. Satu-satunya orang yang bisa Ia tanyai saat ini.
"Mbah, sebenarnya saya ada di mana.?" Tanya Ayah padanya menuntut jawaban pasti meski dengan suara yang begitu lemah. Ia pun membetulkan posisinya hingga mampu duduk dengan betul. Kakek Karsin pun tersenyum dan membalikkan badan kembali dan memunggungi ayah untuk menaruh gelas ke sebuah meja yang terletak agak jauh di sana.