Dhika menaikkan pandangannya, dia menyandar di kursi dan melipat tangan ke dada, "saya lihat kamu sangat senang adegan salah satu drama. Kamu terbahak ketika tokoh utama menyediakan tempat itu, kamu bilang so cute."
"TAPI NGGAK HARUS JUGA SAYA PUNYA TEMPAT KAYAK GITU. ITUKAN CUMA DRAMA! MANA ADA DI DUNIA NYATA BEGITU!" Dada Cia naik turun. Muka Dhika songong banget, enaknya di lempar pakek tempat pena dan teman-temannya.
Dhika mengedikkan bahu, "bagus kalau begitu. Hanya saya yang melakukannya di dunia nyata."
Hidung Cia kembang-kempis, emang si Dhika ini paling bisa buat dia naik darah. Dia melirik lagi meja belajarnya, menghembuskan napas kasar dia berkata, "tukar, saya nggak mau!"
"Tidak, mubazir. Kalau mau di tukar, pakai minimal enam bulan." Putus Dhika.
"Bapak cari ribut?" Cia menatap jengah suaminya.
"Kamu yang cari ribut. Saya hanya ingin menyenangkanmu, kenapa saya yang salah?"
'Masalahnya lo buat gue esmos ...!! masak iya gue belajar kayak anak anjing!'