"Pamanmu dimana?" Zig heran kenapa hampir larut begini gadis secantik Cia masih ada di luar rumah seorang diri.
"Gue lagi badmood banget ngomong ni, mending lo duluan aja," ucap gadis itu. Dia lagi nggak mau ngomong sama siapa pun sekarang, pikirannya lagi kacau.
"Oh, sorry kalau kamu merasa terganggu, aku tidak akan bicara, hanya menemanimu saja." Zig memelenkan laju mobilnya, dia menemani Cia sepanjang jalan sampe di depan kawasan penthouse.
Setelah berpamitan pria itu memutar mobilnya keparkiran bawah tanah sedangkan Cia langsung menuju lobi dan masuk kedalam lift. Dia sangat bingung, nggak heran kalau sekarang dia kayak orang nggak semangat hidup.
Cia udah siap mandi dan sekarang sedang duduk di meja rias sambil memakai skin care sebelum tidur. Sebenarny dia takut sendirian dirumah, tapi berharap Dhika bakal pulang juga nggak mungkin, pria itu punya masalah berat dan dia nggak mau ganggu dengan memintanya pulang.