Setelah istirahat sejenak, dia keluar dari kamar toilet. Dia melihat beberapa pasang mata menatapnya aneh, pasti denger dia maki pakek bahasanya, sedikit membungkuk dia minta maaf baru setelah itu mereka kembali pada aktivfitasnya, nggak kepo lagi.
Cia menuju wastafel, dia mencuci wajahnya sebentar, baru setelahny dia keluar dari kamar mandi, ternyata tidak jauh dari toilet Boy berdiri menunggunya, dia nggak enak hati banget, sumpah.
"Buat apa bapak nyusul saya? Saya bukan Ruby." Dia tersenyum miris, untung ada Boy dan keluarganya, kalau nggak emang dia sendirian dua minngu ini.
Kalau tau gini mending ngerayain taun baru bareng geng di puncak. Bisa ketemu Mira lagi, dan senang-senang kayak pikiran awalnya sebelum di ajak kemari.
"Sudah tugas saya, silahkan." Boy bergeser dan mempersilahkan nyonyanya lebih dulu jalan. Cia nggak mengatakan apapun, dia berjalan dan kembali kemejanya, melanjutkan makan sampai habis, begitupun Boy.