Rora terlihat sangat cantik hari ini dia akan pergi bersama Mars tentunya ia yang meminta dengan paksaan.
"Mars!" Rora yang baru saja tiba langsung berteriak memanggil Mars.
Mars sudah siap dengan wajah terpaksa, ia berjalan mendahului Rora tanpa melirik ke arahnya.
"Ih kok Rora ditinggalin sih, nggak digandeng gitu? diajak masuk ke mobil?"
"Cepet masuk nggak usah kebanyakan halu!" Cetus Mars datar meskipun ia ingin tertawa melihat wajah kesal Rora, dia lucu sangat lucu baginya tapi dia tetap tidak bisa jatuh cinta pada gadis menggemaskan itu.
Ada satu wanita yang membuat Mars jatuh hati, tapi Mars sendiri tidak yakin jika orang tuanya nanti akan setuju.
Rora masuk dengan bibir yang mengerucut ia menatap sebal ke arah Mars. "Mars bisa nggak sih sekali aja perlakuin Rora kayak ratu."
"Lo pikir gue budak lo!" cetus Mars datar. Rora menatap lamat-lamat wajah Mars dengan mata menyipit.