Arumi menahan tawanya setiap kali Rayyan melemparkan candaannya yang menurutnya garing dan sedikit memaksa. Yang membuat Arumi terpingkal karena singkatan yang dibuat Rayyan sangat memaksa dan aneh. Surabi, sungguh Rayyan ingin Arumi kembali lagi.
"Aku baru tahu kalau surabi dan kinca singkatannya begitu." Arumi menutup mulutnya sendiri karena kali ini dia bisa tertawa lebar.
"Bagiku ini tidak lucu, Rum. Aku serius." Rayyan tiba-tiba diam. Wajahnya sedikit murung dan sedih karena Arumi tidak tersentuh sedikitpun dengan usahanya.
"Kamu marah, Ray?" Arumi berhenti tertawa. Dia mengamati Rayyan yang tiba-tiba raut wajahnya berubah. Arumi jadi tidak enak hati. "Ray, maaf ya. Aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu." Arumi menyesal karena telah meledek mantan suaminya.
"Iya aku marah. Tapi bohong.. hehehe.." Rayyan tertawa menggoda Arumi yang sudah terlihat cemas karena mengira Rayyan marah padanya.