Hanya diperlukan dua buah kalimat dari ayah Ou Ming untuk meyakinkan Qiao Ziqing.
Beberapa jam kemudian, Ou Ming masih belum bergerak di tempat tidurnya. Qiao Ziqing melihat jam. Sudah pukul 11 pagi lewat. Dia mengetahui kalau Ou Ming tidak makan sesuap pun sejak kemarin sore. Bagaimana putranya dapat pulih hanya dengan mengandalkan cairan infus saja?
Qiao Ziqing berjalan ke tepi tempat tidur Ou Ming dan menyentuh putranya. "Xiao Ou, ayo bangun dan makan," pinta wanita itu.
Ou Ming tetap diam tak bergerak di tempat tidur. Pada saat yang bersamaan, cairan infusnya habis. Seorang perawat masuk untuk melepaskan jarumnya. Tetap saja, Ou Ming tidak bergerak sedikit pun.
Semakin Qiao Ziqing menyaksikannya, hatinya terasa semakin sakit. Dia duduk di samping putranya, dan menutupi mulutnya agar tidak terisak-isak. Bahunya masih bergetar, dan dia terdengar seperti sedang menelan isak tangisnya.