Pertempuran malam, terutama di hutan gelap seperti ini, adalah salah satu pertempuran tersulit menurut mendiang ayah Emery. Dengan menatap pertempuran ini, Emery bisa mengklaim bahwa mendiang ayahnya benar. Beberapa kesulitan yang dialami adalah suhu terlalu dingin, gemerisik daun yang terlalu berisik, ranting berderak yang nyaris jatuh, dan gelapnya suasana, sehingga menyulitkan siapa pun untuk melihat musuh. Proses identifikasi musuh menjadi lebih sulit karena mereka bukan manusia, juga karena penerangan yang ada hanyalah dari obor.
Akibat ketegangan, beberapa petarung bayaran telah melarikan diri. Entah apakah mereka berhasil menemukan jalan keluar atau justru menemui monster di bagian hutan yang lain. Nyali petarung yang tersisa sempat ciut, tapi akibat teriakan Gregory si Raksasa yang memekakkan telinga, mereka kembali menemukan keberanian mereka. Mereka pun langsung menerjang maju dan bertarung sebisa mungkin.