Emery terbangun di sebuah ruangan yang mengingatkannya pada kamarnya sendiri. Namun, ruang yang lebih besar, warna dinding yang berbeda dan pemandangan pegunungan dengan air terjun yang tak terhitung jumlahnya di dekat jendela tidak terlihat, memastikan dia tidak membuka matanya di kamarnya.
Saat duduk, hal terakhir yang dia ingat adalah perasaan tangan tak terlihat yang menyeretnya ke udara serta ribuan jarum menusuk bagian dalam tubuhnya. Wajah seorang wanita cantik, lebih pucat dari putih dengan bibir merah darah melimpah muncul di benaknya, namanya adalah Grand Magus Zenoia. Dia melakukan sesuatu yang menyebabkan perasaan sakit dan senang, tetapi, setelah itu, hanya ketiadaan.
Kemudian, pemikiran tentang Magus Games memasuki pikirannya. Tidak tahu berapa banyak waktu telah berlalu sejak dia tidak sadarkan diri, dia akhirnya bangun dari tempat tidur dan keluar dari kamar.