"Tidak masalah. Ngomong-ngomong, Widuri, aku tidak tahu kapan kamu akan punya waktu." Erza juga sedikit malu ketika mengatakannya. Dalam hati Erza, dia mengerti jika meskipun keluarga Widuri adalah keluarga politisi, tapi Widuri tidak akan pernah melakukan apapun demi uang dan pihak lain yang berjanji untuk membantunya.
"Apakah pak Erza sedang cemas?"
"Yah, aku sedikit cemas."
"Kalau begitu aku akan pergi dan memulainya saat sore hari." Erza pun terkejut untuk sementara waktu. Dia tidak pernah menyangka jika Widuri adalah wanita yang kuat dan cukup tegas. Tetapi di sisi lain, Erza juga sangat membutuhkan ini. Ini bahkan sangat penting baginya dan dia harus dengan cepat mendirikan sebuah perusahaan karena hanya ekonomi lah yang akan menjadi penyokong terbesarnya.
"Oke, aku ..." Saat Erza baru saja ingin memberitahu alamatnya, tiba-tiba ada suara yang terdengar.