Setelah Erza kembali ke kamarnya, tubuhnya pun mulai bergetar sedikit dan merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya. Organ dalamnya pun terasa cukup menyakitkan. Tidak lama kemudian, Erza pun duduk bersila di atas tempat tidur. Dia seolah sedang merefleksikan dirinya dan menenangkannya. Tidak butuh waktu yang cukup lama, rasa sakit yang ada di tubuhnya pun sudah berkurang banyak dan keesokan paginya sudah tidak terasa sakit lagi.
"Erza."
"Ada apa?"
Ketika dia menjawab telepon Gilang, Erza pun terlihat sedikit tidak sabar. Dia sepertinya tidak suka diganggu saat sedang beristirahat.
"Properti Joseph sudah dialihkan tapi Yohanes ingin bertemu denganmu juga."
"Yohanes? Siapa dia?" ucap Erza yang menjadi tercengang sejenak. Dalam ingatannya, sepertinya dia tidak mengenal orang ini.
"Yohanes adalah seorang bos di Bandung. Dia sudah mendengar tentang yang kemarin, jadi dia ingin bertemu denganku dan juga kamu. Menurutmu apa yang harus kita lakukan?"