© WebNovel
Shi Yan tiba-tiba terbangun dan merasakan seluruh kepalanya seperti akan pecah. Otaknya seperti sebuah besi, terasa sangat berat luar biasa.
Tempat ini adalah sebuah gua batu yang sangat gelap, luasnya sama seperti lapangan basket, lantai gua dipenuhi dengan tumpukan tulang belulang. Mayat yang mengenakan pakaian aneh itu ada disebelah tubuhnya, pakaian yang ada di tubuh mayat itu sepertinya masih baru, sepertinya mereka baru saja mati.
Ini dimana? Apakah ini masih di laut Karibia, pulau Bahama?
***
Shi Yan adalah seorang penyuka olahraga ekstrim yang sudah mencapai tingkat maniak. Saat ini umurnya dua puluh tujuh tahun, ibunya sudah meninggal, sedangkan ayahnya menghabiskan seluruh hidupnya hanya untuk mengumpulkan kekayaan, namun berakhir dengan meninggal karena penyakit kanker. Di saat umurnya masih muda, Shi Yan sudah mewarisi kekayaan yang tidak akan bisa habis seumur hidupnya.
Barang yang orang lain harus cari selama seumur hidup, Shi Yan bisa mendapatkannya hanya dengan tidur saja, karena sejak awal dia sudah memilikinya.
Saat ini Shi Yan berada di masa mudanya, tetapi dia sama sekali tidak mempunyai tujuan. Kekayaan yang tidak ada arah seperti ini membuat Shi Yan selalu merasa depresi.
Ketika Shi Yan masih berumur tujuh belas tahun, dia baru mengenal olahraga ekstrim, saat itu dia tiba-tiba merasakan betapa menariknya kehidupan. Karena saat ini di tangannya ia menggenggam kekayaan yang berlimpah, Shi Yan merasa ini bukanlah olahraga yang bisa dilakukan atau diikuti oleh orang biasa.
Mendaki tebing tanpa alat pengaman, terjun lenting dikelilingi oleh buaya, terjun payung dengan ketinggian rendah, berseluncur di gunung api, lompat dari tebing kemudian menyelam kedalam air, limbo skating dan olahraga ekstrim berbahaya lainnya, itu semua merupakan kebahagiaannya yang terbesar.
Shi Yan sangat menikmati perasaan bahaya diantara hidup dan mati yang dapat memacu adrenalinnya!
Selama sepuluh tahun ini, semua olahraga ekstrim yang berbahaya, satu persatu sudah dilakukannya, dimana ada tempat berbahaya dan rawan resiko, Shi Yan akan segera pergi ke tempat itu.
Olahraga ekstrim selama sepuluh tahun, membuat kualitas tubuh Shi Yan menjadi lebih bagus, melewati ratusan kali pengalaman hampir mati membuat keberaniannya berada di tingkat yang lebih tinggi melebihi orang biasa, dia bahkan menyebut dirinya adalah orang yang paling dekat dengan dewa kematian.
Menjelajahi gua biru di pulau Bahama yang ada di laut Karibia, merupakan tantangan olahraga ekstrim Shi Yan yang terakhir. Kedalaman gua biru ini mencapai ratusan meter, rumit seperti sebuah labirin, bahkan jika bergerak sedikit lebih kuat saja, endapan lumpur yang ada di dasar gua akan naik ke atas. Meskipun sudah memakai cahaya lampu seterang apapun, orang masih akan kesulitan untuk membedakan arah.
Jadi, meskipun penyelam yang sudah memiliki teknik dan pengalaman yang tinggi, ketika melompat kedalam gua biru harus wajib mengikatkan diri dengan sebuah benang besi. Ini adalah benang nyawa seluruh penjelajah gua biru, jika benang besi ditarik, itu menandakan endapan lumpur sudah berada diujung, jika masih bersikeras ingin lanjut maju, itu sama saja dengan bunuh diri, karena siapapun tidak bisa bergantung pada benang besi untuk keluar dari "Labirin" tersebut. Menurut statistik dari departemen maritim pulau Bahama, rata-rata tiap tahun ada penyelam ekstrim yang kehilangan nyawanya di gua biru ini, dan sebagian besar penyelam tersebut meregang nyawa karena tersesat.
Dalam penjelajahan yang paling berbahaya di seluruh dunia ini, Shi Yan sengaja membuang benang besi tersebut, melanjutkan penjelajahan berbahaya yang seperti bunuh diri itu, dan akhirnya ia tersesat di labirin misterius gua biru tersebut.
Sedangkan di dalam gua biru, tersesat hanya berarti kematian.
***
Shi Yan berbaring lemas diatas lantai batu yang ada di gua, dibantu dengan gemerlap cahaya aneh yang ada di dinding gua Shi Yan memandangi area sekelilingnya. Dia merasakan di dalam otaknya tiba-tiba muncul serpihan ingatan yang bukan miliknya.
Itu adalah ingatan Shi Yan yang lain.
Anak itu memiliki nama yang sama dengannya, juga berumur tujuh belas tahun seperti dia, dia adalah seorang anggota arkeolog, dan juga seorang maniak hal-hal yang berhubungan dengan reruntuhan kuno. Karena sebuah peta kuno yang sudah lusuh, dia membawa beberapa pengawal yang sudah terlatih dengan latihan keras selama setengah tahun untuk datang ke tempat ini.
Shi Yan mengerutkan dahinya lalu pelan-pelan berdiri. Dia merasakan seluruh tubuhnya seperti tidak bertenaga, tubuhnya terasa lemah.
Detik berikutnya, Shi Yan menyadari bahwa tubuh ini bukanlah miliknya, melainkan milik Shi Yan yang lain, Shi Yan yang masih berumur tujuh belas tahun.
Shi Yan tiba-tiba terkejut dan tertegun.
Aku sepertinya memang sudah mati di gua biru, tidak, jelas-jelas aku masih hidup, bahkan hidup dengan cara yang tidak biasa!
...
Melewati serpihan ingatan Shi Yan yang lain, dia tahu tempat ini adalah daratan Shen'en, disini tidak ada peradaban dan teknologi, perang tiada henti, para ksatria bertindak sesuka hati!
Disini, banyak orang memiliki bakat alami yang aneh, bahkan ketika lahir tidak beberapa lama, bakat misterius itu langsung muncul. Ada orang baru lahir sudah memiliki kekuatan listrik, ada orang yang bisa mengendalikan tumbuh-tumbuhan, ada orang yang dapat melakukan transportasi sesuka hati, ada yang sejak lahir sudah memiliki kekuatan misterius yang bisa berinteraksi dengan siluman dan monster, juga ada orang yang di dalam tubuhnya memiliki kekuatan es...
Berbagai macam bakat alami yang aneh, sangat misterius dan tidak biasa. Semua pemilik bakat alami ini kebanyakan menjadi seorang ksatria, sedangkan bakat alami yang ada di tubuh mereka disebut sebagai "Jiwa Ksatria".
"Jiwa Ksatria" kebanyakan ada sejak lahir, beberapa orang dapat memilikinya ketika mengalami kejadian yang aneh, tetapi kesempatan tersebut bisa dibilang sangat langka, oleh karena itu, daratan ini disebut daratan Shen'en dikarenakan para ksatria itu menganggap "Jiwa Ksatria" tersebut merupakan berkah dari para dewa kepada mereka.
Tidak semua para ksatria itu memiliki "Jiwa Ksatria", sebaliknya, kebanyakan para ksatria tersebut tidak memiliki "Jiwa Ksatria". Orang biasa bisa melakukan latihan keras untuk menjadi seorang Ksatria, tetapi tidak semuanya bisa mendapatkan "Jiwa Ksatria" dari latihan keras tersebut. "Jiwa Ksatria" yang spesial ini bisa membuat latihan para ksatria tersebut meningkat pesat, selain bisa meningkatkan kemampuan bertarung para ksatria, juga bisa membuat para ksatria memiliki kemampuan yang spesial...
Oleh karena itu, para ksatria yang berada pada tingkat yang sama, ksatria yang memiliki "Jiwa Ksatria" akan lebih hebat, peluang keberhasilannya di masa depan akan lebih tinggi dibandingkan dengan ksatria yang tidak memiliki "Jiwa Ksatria". Para ksatria yang memiliki "Jiwa Ksatria" pada saat proses melakukan pelatihan akan lebih diberkati secara alami dan sudah pasti itu akan lebih memudahkan mereka.
"Jiwa Ksatria" bisa diwariskan dengan hubungan darah, bahkan kemungkinan berhasil juga bisa lebih tinggi.
Biasanya, jika salah satu orang tuanya memiliki "Jiwa Ksatria", maka anak yang dilahirkan kemungkinan besar bisa memiliki "Jiwa Ksatria" yang sama, apabila kedua orang tua memiliki "Jiwa Ksatria", anak yang dilahirkan bisa mewarisi salah satu "Jiwa Ksatria", baik itu dari ayah maupun ibunya, tetapi kebanyakan hanya bisa mewarisi salah satu.
Dalam kondisi seperti ini, ada juga hal yang kemungkinan kecil bisa terjadi, yaitu kondisi dimana anak yang dilahirkan tidak mewarisi "Jiwa Ksatria" baik dari ayah maupun ibunya, dan hanya menjadi orang biasa. Kemungkinan seperti ini sangat kecil, dalam seratus orang hanya satu pasang suami istri yang bisa terjadi hal seperti ini.
Sama seperti kondisi dimana anak yang dilahirkan tidak mewarisi "Jiwa Ksatria" dari ayah dan ibunya, ada juga kondisi lain——dimana anak yang dilahirkan mewarisi "Jiwa Ksatria" dari kedua orang tuanya! Jiwa Ksatria seperti ini disebut "Jiwa Ksatria Ganda", orang yang diberkati secara alami ini disebut "Anak yang diberkati oleh dewa"!
Kemungkinan keberadaan anak seperti ini akan jauh lebih kecil lagi, dari sepuluh ribu pasangan suami istri yang memiliki "Jiwa Ksatria" yang berbeda, kemungkinan hanya akan terjadi pada satu anak yang memiliki "Jiwa Ksatria Ganda".
***
Shi Yan tertegun disana, otaknya sedang mencerna semua serpihan ingatan yang ada di dalam kepalanya...
Pemilik asli tubuh ini, merupakan anak dari keluarga bangsawan Shi, keluarga Shi memiliki Jiwa Ksatria "Wujud Batu", pada saat bertarung bisa membuat seluruh tubuhnya menjadi sebuah batu, sehingga tubuhnya menjadi keras seperti sebuah batu besar, bisa menahan serangan dari orang lain, ketika tingkat kekuatannya meningkat, Jiwa Ksatria "Wujud Batu" akan semakin hebat, serangan apapun tidak akan bisa menembus pertahanannya.
Sayangnya, anak ini tidak mewarisi Jiwa Ksatria "Wujud Batu", keluarga Shi sudah menganggapnya sebagai orang yang tidak bisa mewarisi Jiwa Ksatria. Anak ini juga memang tidak tertarik terhadap Jiwa Ksatria, sejak kecil hingga dewasa tidak melakukan pelatihan, hanya menghabiskan semua tenaganya dalam melakukan pembelajaran arkeologi.
Kali ini karena sebuah peta tua yang sudah lusuh, lalu setelah melewati berbagai macam marabahaya lalu tiba di tempat ini, jika bukan karena di tangannya ada petunjuk dari peta, dia tidak akan mungkin bisa menemukan tempat yang dikelilingi lapisan semak belukar, menjelajahi gua batu kuno yang tertutup seperti ini.
"Uuuu... Huhuhu..."
Suara tangisan yang seperti tangisan setan, tiba-tiba terdengar dari dalam gua, Shi Yan terkejut, lalu dengan cepat memandang ke arah kolam darah dimana suara itu berasal.
Kolam darah terletak di tengah-tengah gua, besarnya kurang lebih sepuluh meter persegi. Di dalam kolam penuh dengan cairan berwarna merah yang mengerikan seperti darah, air kolam darah mengeluarkan gelembung-gelembung air, setelah gelembung air pecah, terdengar suara tangisan setan yang sangat menyeramkan dan suara itu terdengar sangat tidak masuk diakal.
Shi Yan menyadari disampingnya ada banyak pengawal yang baru saja mati, itu semua dikarenakan setelah mendengar suara tangisan dari dalam kolam darah itu, mereka tiba-tiba hilang kendali, kemudian saling membunuh dan meregang nyawa di dalam gua ini. Sedangkan Shi Yan yang lain, juga baru pingsan dan jatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri karena mendengar suara tangisan yang menyeramkan itu.
Semuanya ini disebabkan oleh kolam darah ini!
Shi Yan memelototi kolam darah itu, ekspresinya sangat serius, suara desisan kolam itu perlahan-lahan menusuk energinya. Dari dalam hatinya kemudian muncul hasrat membunuh, hasrat membunuh semua orang yang berada disampingnya!
Kepala Shi Yan terasa sangat sakit seperti akan terbelah, desisan yang berasal dari kolam darah itu menyiksa dia, membuat dia susah untuk memfokuskan pikirannya.
Kolam darah itu sudah pasti bermasalah!
Wajah Shi Yan berubah serius, dia memfokuskan pikirannya, semua pengalaman dan perasaan adrenalin miliknya yang sudah terlatih melewati hidup dan mati selama beberapa tahun ini akhirnya berguna. Meskipun kepalanya tetap sangat sakit, tetapi dia bisa menenangkan dirinya, kemudian pelan-pelan berjalan menuju kolam darah.
"Kratak! Kratak!"
Tulang belulang berwarna putih keabu-abuan yang berada di bawah kakinya hancur karena langkah kakinya, ekspresi Shi Yan masih serius, dilihat dari tulang belulang yang ada di dalam gua, sebelum mereka memasuki gua ini, sudah banyak orang yang mati di dalamnya. Kolam darah itu adalah penyebab utamanya. Jika Shi Yan ingin mencari tahu misteri di balik kolam darah tersebut, bukankah sama saja seperti mencari mati?
Semakin mendekati kolam darah, desisan yang dahsyat itu terdengar semakin berat, seperti sebilah pedang yang menusuk hingga ke dalam kepalanya. Desisan suara yang mengandung aura membunuh itu seperti menghancurkan semua ketenangan akal sehat Shi Yan, jika bukan karena dia sudah bertahun-tahun terlatih melakukan tantangan hingga batas kekuatannya, hingga membuat adrenalinnya sudah terasah, mungkin Shi Yan sudah tidak akan tahan lagi.
Disamping kolam darah, tulang belulang berserakan, di tengah kolam darah, juga ada tulang belulang yang berwarna putih susu mengambang diatasnya. Kolam darah yang tidak besar itu terlihat seperti laut neraka, tidak tahu sudah menelan berapa banyak nyawa.
Shi Yan pelan-pelan merasakan jiwanya bisa terpanggil hingga ke tempat ini, pasti berhubungan erat dengan kolam darah yang misterius ini. Shi Yan beranggapan bahwa mungkin dia bisa kembali melewati kolam darah ini, kembali ke dunia yang dikenalnya, kembali ke gua biru yang ada di pulau bahama.
Jarak ke kolam darah semakin lama semakin dekat, tiba-tiba, Shi Yan merasakan pemandangan yang ajaib, air yang ada di kolam darah itu terlihat merah seperti darah, tetapi sama sekali tidak tercium bau darah.
Sebaliknya, udara di tempat ini terasa sangat segar, bahkan pelan-pelan dapat merasakan wangi yang sangat tidak masuk diakal, jika dirasakan dengan seksama, Shi Yan menyadari wangi itu bahkan berasal dari kolam darah!
Shi Yan sangat penasaran, dia semakin yakin ada yang aneh dengan kolam darah itu.
Setelah berjalan beberapa langkah, tiba-tiba di dalam pikirannya muncul pemandangan lautan darah, di dalam lautan darah itu penuh dengan tulang belulang yang menumpuk hingga menjadi sebuah pulau, ada tulang belulang yang masih utuh seperti tulang belulang dinosaurus yang berasal dari zaman purba, terlihat seperti sebuah gunung kecil. Di dalam lautan darah itu seperti ada suara yang berulang kali mengucapkan: "Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!"
Shi Yan tetap memfokuskan pikirannya, tetapi debaran jantungnya semakin cepat dan tidak bisa terkontrol. Shi Yan merasa ada sebuah kekuatan mengerikan yang membuatnya sesak nafas. Dia merasakan rasa ambang kematian yang terasa sangat familiar, saat itu juga dia menyadari dia tidak pernah merasa sedekat ini dengan kematian.
Shi Yan tahu, langkah selanjutnya mungkin adalah kematian!
Tetapi, pengalaman hampir mati selama bertahun-tahun, tidak hanya membuatnya tidak takut, bahkan membuat dirinya menikmati detik-detik menegangkan seperti ini! Kematian berada di depannya, pada saat menjelang kematian lalu memohon kehidupan, ini merupakan arti sebenarnya olahraga ekstrim!
Satu langkah, satu langkah, satu langkah lagi!
Di bawah tekanan dari kolam darah itu, Shi Yan akhirnya sampai di pinggiran kolam darah, melihat kolam darah yang tidak besar. Sifat nekat Shi Yan akhirnya bangkit, kemudian dengan suara yang lantang berteriak : "Aku ingin lihat rahasia apa yang bisa dimiliki kolam darah yang kecil seperti!"
Setelah selesai berteriak, Shi Yan tertawa dingin kemudian melompat ke dalam kolam darah.
...