Latiao berbalik dan berlari ke telepon rumah di rumah. Ia mengangkat gagang telepon, lalu menekan nomor ponsel Mo Yangyang. Sayangnya, panggilannya ini malah dijawab oleh operator, "Maaf panggilan yang Anda tuju tidak bisa dihubungi."
Saat beralih untuk menghubungi Xie Xize, telepon pria itu juga tidak diangkat.
Kali ini, Latiao merasa lebih gelisah. Ia semakin yakin dengan tebakannya sendiri bahwa sedang terjadi sesuatu.
Latiao menoleh ke Nenek Han dan berkata, "Nenek, aku akan pergi ke restoran. Aku tidak bisa menemani nenek sarapan pagi ini!"
"Ya… ya… pergilah…" Melihat Latiao secemas ini, Nenek Han dalam hatinya tahu bahwa cucunya tidak akan melakukan sesuatu tanpa alasan, dan pasti sedang terjadi sesuatu.
Ia sebenarnya ingin pergi juga, tetapi bagaimanapun usianya sudah tua, langkah kakinya sudah tidak kuat. Alhasil jika mengikuti cucunya itu, dirinya hanya akan jadi penghalang saja.